- 06 -

8.7K 437 33
                                    

Warning : 20+++
Pilih lah bacaan yg sesuai dengan umur mu.
Baca ketika buka puasa ya guys. Wkwkwk

~~~

Walau rasa bersalah menyelimutinya karena harus berbohong pada Gwen. Namun, ia tidak mungkin membiarkan Veranda menunggu dirinya sendiri di rumah. Bagaimana kalau gadis itu kenapa-kenapa? Maka rasa bersalah nya akan berganda berkali-kali lipat dari apa yang ia rasakan sekarang ini.

Lagi pula, tentu saja ia akan selalu mengutamakan Veranda. Selain gadis itu adalah anak pimpinan nya, Ve juga pemilik tahta tertinggi di hati nya. Dan, ia tidak bisa membuat gadis nya menunggunya.
Setelah berpamitan pada Gwen ia langsung melajukan mobil nya menuju rumah kontrakan nya.

Nona nya itu adalah tipe gadis yang sangat keras kepala, pemberontak dan juga nekat. Apapun bisa dilakukan jika sudah memiliki satu keinginan. Ia sudah sangat hafal dengan perilaku Veranda.
Gadis itu merupakan perempuan yang ambisius namun juga sangat baik hati walau sombong pada kaum sesamanya. Namun, tetap merendah pada yang di anggapnya baik.

Kalian paham? Tidak?.kita sama.

Sesampainya di rumah, ia tidak melihat penampakan mobil gadis itu. Membuatnya harus mengelilingi sekitar mencari tanda-tanda kehadiran Ve di rumah nya.
Namun tidak ada sama sekali. Membuatnya bingung sendiri. Apa gadis itu berbohong?.

Ia mencoba menghubungi Ve dengan hpnya. Tidak perlu menunggu lama, panggilan nya langsung terjawab.

"Ve ka-"
"Ke apartemen ku sekarang!"

"Kamu bilang ka-"
"Kamu lama! Jadi aku balik!"

Ia menghela napas kasarnya saat itu juga. Tapi, berusaha untuk tetap menyembunyikan ke frustasian nya.

"Yaudah, kamu istirahat aja aku-"
"Kamu.kesini,sekarang!"

"Gak mungkin Ve, ada Herman yang mengawal kamu".

"Dia hanya berjaga di lobby, masa kamu gak bisa nyelinap sih!!"

Keynal harus menghembuskan napas kasarnya. Dan, kemudian menjawab iya. Lalu sambungan telfon terputus.
Gadis itu benar-benar ingin membuat hidupnya penuh cobaan sekarang.

Haa.. sebegini berat nya kalau jatuh hati sama anak jendral, kah ?.

Kembali ia melajukan mobil nya menuju apartemen Veranda.
Dengan laju santai ia membelah jalanan ibu kota.
Dan mampir sebentar untuk membeli pesanan sang Nona.
Gadis itu benar-benar cobaan terbesar untuk kesabaran nya.

***

Keynal memarkirkan mobil nya di basement, dan di tempat khusus tamu. Matanya mengawas kiri kanan. Ia mengambil topi hitam dari laci mobil, kemudian mengenakan masker untuk menutupi identitasnya. Biasa saja, kamera CCTV atau pengawal Nona nya mengenali nya. Dan itu bisa membuat nya dalam bahaya.

Setelah dirasa sudah pas, ia baru keluar dari dalam mobil. Dengan langkah santai namun tetap dengan mata waspada. Menuju ke dalam lift, dan melirik CCTv yang berada bagian paling sudut. Ia menunduk, memainkan hp nya. Mengirim chat pada Ve kalau ia sudah sampai.

Ting

Pintu terbuka di lantai 26. Ia melangkah keluar. Di lobby lantai 26 ia bertemu dengan dua orang satpam dan satu orang berseragam rapi yang ia kenali sebagai pengawal pribadi Veranda.
Dengan santai ia berjalan sambil memainkan hp menuju salah satu koridor.

Dia Anak JendralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang