- 03 -

6.1K 401 12
                                    

Hari yang di jalani Ve seminggu ini sungguh menyenangkan. Setelah mendapat kepastian tentang hubungan nya dengan Keynal. Gadis cantik itu terlihat melakukan segala aktivitas nya dengan tenang dan santai. Seminggu sejak malam itu, ia belum lagi bertemu dengan pria itu. Hanya berkomunikasi lewat telfon, chat atau video call jika ia rindu. Itu i sebab kan oleh kesibukkan mereka masing-masing.

Ia dengan syuting film terbarunya, dan Keynal sedang dalam tugas negara nya yang entah apa dan dimana. Tapi, ia tidak akan marah jika sewaktu-waktu pria itu menghilang baik dalam waktu pendek atau panjang.
Walau ia tidak bisa membohongi dirinya kalau ia takut jika sewaktu-waktu pria itu menghilang untuk selama nya. Tapi, tentu saja ia tidak ingin itu terjadi.

Sekarang ini ia tengah sibuk membaca naskah film baru nya. Duduk dengan santai sambil menunggu giliran nya untuk melakukan take. Ia meraih botol minum di depan nya, sambil matanya fokus pada naskah nya. Film kali ini bergenre romance dan action. Ini adalah film yang..entah lah. Yang pasti lebih dari sepuluh.

Setelah melakukan syuting dari pagi hingga malam. Ia baru bisa pulang saat hampir larut malam. Tadi nya ia ingin pulang ke apartemen saja, namun hati kecil nya malah meminta untuk pulang kerumah saja.

Sehingga saat tiba di rumah, ia langsung kembali bersemangat. Karena apa? Walau jauh dari lokasi syuting, namun ia tidak menyesal pulang kerumah malam ini. Walau sudah sangat lelah, dan rasanya ia ingin langsung beristirahat untuk mengecas stamina nya kembali. Tapi, ia malah milih pulang kerumah yang jaraknya lebih jauh dari apartemen nya. Bermacet ria dan harus bosan di dalam mobil.
Tapi, begitu ia turun dari mobil dan melihat beberapa anak buah Papa nya berbaris rapi di pekarangan. Seolah tengah menunggu sesuatu. Dan, ia mendapati Keynal yang tengah berdiri tegap dan siap di depan pintu masuk.

Kalau saja tidak ada anggota lain, ia pasti sudah berlari menubruk pria itu dengan pelukkan panjang. Tapi, ia harus menahan diri sekarang, walau begitu ia sudah senang karena bisa melihat pria itu baik-baik saja tanpa ada goresan apapun.

"Tolong bawakan barang-barang ku ke kamar!" Perintah Ve padanya.

Tentu saja itu hanya modus, kadang ia sangat bangga lahir sebagai anak Satrio Hakim. Karena, ia bisa ikut memerintah anak buah Papanya itu. Dan pastinya tidak akan ada yang curiga jika ia memrintah Keynal yang kebetulan berjaga di depan pintu.

"Baik Nona" jawab Keynal.

Ve mengangguk dan berlalu masuk kedalam.
Ia bertemu dengan sang Papa dan juga seorang pria yang baru ia kenal seminggu yang lalu. Bernama Farish, anak dari sahabat dekat Papanya. Yang juga ia ketahui sebagai pria yang akan di jodohkan dengan nya.

"Sayang, kamu sudah pulang " sapa Erlina, Mamanya yang datang membawa kan minum.

Membuat Ve berfikir kalau Keynal juga baru datang. Karena, Mamanya baru menyediakan minum untuk Farish. Dan di ikuti oleh dua orang pelayan lain nya dengan nampan berisi minum lain. Mungkin, untuk para anggota nya yang lain.

"Iya Ma, " jawab Ve dengan muka lelah. Ia beraih lagi pada sang Papa. "Pa. Aku langsung ke atas ya. Capek banget." Pamitnya. Sang Papa mengangguk mengerti. Dan ia menoleh kebelakang pada Keynal yang baru tiba dengan satu koper dan barang-barang perlengkapan syuting nya. "Tolong bawa ke kamar ya ". Perintah nya.

Keynal mengangguk dengan sopan dan berlalu mengikuti langkah Ve menuju lantai dua tanpa tatapan curiga dari siapapun.

***

Cklek

Pintu langsung di kunci dari dalam begitu Keynal masuk.
Ve langsung menyeringai ketika pria itu berbalik dengan pandangan bingung.

"Saya sedang di tunggu " ujarKeynal dengan lembut.

Namun, Ve seolah tidak perduli. Gadis itu malah maju mendekati Keynal. Mendorong nya hingga duduk di tepi kasur. "Aku masih membutuhkan bantuan mu. "

Dia Anak JendralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang