- 01 -

7.9K 453 14
                                    

Sebuah rumah mewah selalu saja di jaga dengan ketat oleh beberapa pengawal. Hampir setiap hari rumah besar dengan bangunan bergaya Eropa itu di jaga oleh beberapa anggota berseragam loreng.

Pemilik nya adalah seorang Jendral angkatan darat yaitu Satrio Hakim.
Salah satu jendral yang paling berpengaruh di Indonesia. Dan, sebentar lagi akan mengambil pensiun. Beliau adalah satu pejuang terbaik di Indonesia.
Keberanian nya tidak perlu di ragukan lagi, nyawa ia pertaruhkan demi melindungi rakyat. Pernah menjadi panglima perang. Seseorang yang sangat di segani oleh para petinggi di tanah air atau pun di negara lain.

Bukan lagi rahasia kalau TNI Indonesia termasuk paling di takuti di dunia. Strategi brilian selalu di persiapkan dengan matang.

Satrio Hakim selalu meluangkan waktu pagi nya untuk berolah raga. Sehingga ia masih terlihat sangat sehat dan berbadan tegap di umurnya yang sudah nyaris enam puluh tahun. Walau memiliki karir yang tinggi, beliau juga seorang pengusaha yang saat ini di ambil alih oleh Putra sulung nya. Memiliki tiga orang anak, dengan profesi tidak main-main. Memiliki nama besar di tanah air.

Salah satu nya adalah Jessica Veranda Hakim. Seorang aktris papan atas,cantik yang nama nya selalu masuk kancah internasional. Film-film yang di bintangi nya selalu langganan box office.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu memang terkenal paling sibuk dan juga paling susah di atur. Memiliki sifat pemberontak yang cukup membuat Satrio sakit kepala dengan nya. Namun, mau bagaimana pun sifat nya. Nyatanya gadis yang akrab di sapa Ve itu merupakan anak kesayangan nya. Mungkin, karena ialah putri satu-satunya.

Satrio baru saja selesai jogging ketika sebuah mobil Vans hitam berhenti di pekarangan rumah nya. Seorang pria berseragam turun dengan tegap. Menghampiri nya dengan sikap siap dan hormat.

"Ini berkas yang Bapak minta " ujar pria itu dengan tegas.

Satrio mengangguk, menerima dua buah map yang di berikan anak buah nya.
"Saya akan berikan copy-nya. Ikut saya !" Ujar Satrio dengan nada merintah.

Pria itu mengangguk, kemudian ia mengikuti langkah sang Jendral yang menuju masuk kedalam istana nya. Dengan beberapa anak buah di belakang.

Seorang gadis cantik baru saja menuruni anak tangga dengan masih mengenakan piyama. Walau pun begitu, terlihat begitu memukau. Bahkan, tanpa make up sekali pun.

"Papaaaa!!" Sapa Ve dengan riang, memeluk lengan sang Papa dengan manja.

"Pagi sayang, kamu gak ada jadwal syuting ?" Ujar Satrio seraya melangkah menuju ruang makan.

"Ada, jam sepuluh " jawab Ve, namun ujung matanya melirik pada Pria berseragam yang setia berjalan di belakang Papanya.

"Oh.. kapan jadwal kamu kosong ?" Tanya Sang Papa mengambil duduknya.

Ve ikut duduk di samping seorang laki-laki remaja yang masih mengenakan seragam putih abu-abu. Sedang asik menyantap sarapan sambil mendengar percakapan sang ayah dengan putrinya.

"Kenapa? Tumben ?" Tanya Ve dengan heran.

Satrio tertawa pelan, seorang anak buah nya yang lain datang membawakan sebuah dokumen. Sehingga menyela obrolan nya dengan Ve.

"Ini copy-an nya. Serahkan sama Pak Efendi. " Ucap beliau dengan tegas pada pria yang sejak tadi mencuri perhatian putrinya.

"Siap Pak!" Jawabnya dengan hormat.

Kemudian pria yang memiliki name tag Keynal Putra G. Itu mengambil langkah mundur dan berlalu pergi.
Ve masih melirik diam-diam pada kepergian pria itu.

Sret

Semua menoleh pada Ve yang tiba-tiba beranjak dari kursi nya. "Aku mau kedepan sebentar " pamit nya, dan langsung berlari keluar dari ruang makan. Keluarganya hanya bisa menggeleng kepala melihat kelakuan gadis itu.


Dia Anak JendralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang