EPILOG
"Aduh!"
Yunho berjengit sementara namja cantik itu mengaduh seraya mengusap lengannya yang terbentur pintu ruang baca. Pria berambut cokelat almond dengan mata bulat itu segera menatap tajam ke arah Yunho dan mencebikkan bibirnya kesal.
"Lain kali hati-hati kalau mau buka pintu!" Serunya.
Tapi Yunho tidak peduli. Ia mengabaikan namja cantik itu dan hendak masuk ke dalam ruang baca kalau saja namja cantik itu tidak menahan lengannya.
"Jangan menyentuhku!" Sergah Yunho menarik lengannya dengan cepat.
"Apa? Dasar tidak sopan! Sudah tidak minta maaf marah-marah pula!" Balas Jaejoong mendelik.
"Lenganmu yang tertabrak itu masih menempel pada bahumu, kan? Kau bersikap seolah-olah tanganmu akan putus, dasar gila"
"Kau panggil aku apa? Seharusnya kau meminta maaf padaku! Laki-laki bar-bar!"
"Aku tidak peduli!"
Yunho menggeram dan mendorong namja cantik itu hingga ia terjatuh di atas lantai. Lalu Yunho menutup pintu ruang baca dengan cepat dan menguncinya dari dalam. Mendengus keras karena namja cantik tadi. Masih untung belum ia tonjok wajahnya yang menyebalkan itu. Yunho melempar bukunya ke atas meja dan menendang kursi dengan penuh tekanan.
Setidaknya Yunho bersyukur kampus ini memiliki ruang baca yang terpisah-pisah secara private. Kalau tidak mungkin ia sudah beralih memukul orang lain yang dilihatnya agar kepalanya bisa tenang.
DDRRTTT...DDRRTTT...
Yunho menghela napas kesal dan menjawab panggilan telepon dari Yonghwa—salah satu teman dekatnya selama ia belajar di Universitas ini.
"Apa? Kalau tidak penting akan kupisahkan kepalamu dari tubuhmu"
"Kantin, Seunghyun baru sampai dari China, ada hal penting yang ingin ia beritahu, cepat!"
"Ck, tunggu aku"
Yunho menyimpan ponselnya di dalam saku lalu mengambil buku yang ia lempar ke atas meja tadi. Kemudian ia berjalan membuka pintu lalu segera beranjak menuju kantin seorang diri.
"Yunho! Kau tidak akan percaya!" Seru Seunghyun tepat setelah wajah Yunho terlihat olehnya.
"Seunghyun menggantikan ayahnya dalam rapat perusahaan kemarin, dan para dewan direksi di sana membicarakan tentang seorang pemuda yang berpotensi untuk menguasai bursa saham tahun ini, wah, posisimu akan segera tergeser, Yun" Ujar Yonghwa heboh.
Yunho mengernyit. Meletakkan bukunya di atas meja kantin lalu duduk di salah satu kursi kosong yang mengelilingi meja mereka.
"Siapa?" Tanyanya kesal.
"Kim Jaejoong, namanya Kim Jaejoong" Jawab Seunghyun cepat.
"Kau tahu yang mana orangnya?"
"Tentu saja, kami bertemu di sana kemarin. Tapi ia tidak ikut rapat, ia hanya datang untuk menjemput ayahnya. Dan ternyata anak itu berada di kampus yang sama dengan kita meski berbeda jurusan"
"Oh ya? Apakah dia terlihat sombong dan menyebalkan?"
"Kau bercanda? Dia laki-laki tercantik yang pernah kulihat! Hanya saja dia tidak banyak bicara, kau tahu, daripada terlihat sok berkuasa, anak itu malah tampak tertekan berdiri di samping ayahnya"
Yonghwa mengindikkan bahu.
"Mungkin ayahnya diktator" Celetuknya ringan.
"Kau masih ada kelas? Kami berencana makan siang setelah ini" Potong Seunghyun mengabaikan Yonghwa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lasting -YunJae-
Fiksi PenggemarOrang-orang bilang di dalam pernikahan selalu tidak lepas dari perasaan kasih bernama cinta. Mereka bilang meski mustahil sekalipun, pada akhirnya cinta pasti akan datang karena terbiasa. Terbiasa berdua dan terbiasa bersama. Tapi bagi Jaejoong itu...