07 : The First

175 19 52
                                    


           Bunga sakura bermekaran di sepanjang jalan, warna merah mudanya yang ceria semakin mengembangkan senyum gadis tujuh tahun yang berjalan riang di samping Joshua. Dengan adanya bunga sakura sudah bisa ditebak dimana mereka berjalan sekarang. Joshua mengikuti saran sang ibu untuk kembali ke Korea, tadinya ia berpikir untuk meninggalkan Anne bersama neneknya tetap di Amerika, tapi setelah ia berpikir seribu kali sampai rasanya isi kepalanya siap meledak, ia tak tega meninggalkan Anne. Gadis itu sudah tumbuh tanpa ibunya selama tujuh tahun, haruskah dia tumbuh tanpa ayahnya selama sisa masa kanak-kanak? Lagi pula ada orang tua Nari  di Korea, mereka juga sangat menyayangi Anne, tentu saja begitu, Anne cucu mereka satu-satunya. Mungkin terdengar kurang ajar, mengandalkan mertuanya untuk sesekali menjaga Anne saat dia sibuk bekerja, tapi tak ada yang bisa Joshua harapkan lagi selain mereka. 

"Ayah dulu pernah tinggal di sini, nanti akan kuajak kau ke tempat pertama kali ayah bertemu ibumu." ujar Joshua, tanpa melepaskan genggamannya pada tangan Anne. 

"Sungguh?! Asik!!!" Anne berseru kegirangan, ia berlarian hingga tangannya terlepas dari sang ayah. Joshua kaget, dan hendak mengejarnya,  tapi niatnya gugur karena koper dan tas yang dibawanya, Joshua tersenyum seketika ia melihat Anne sebahagia itu, wajah cantiknya berkilau terkena sinar matahari, belum lagi pantulan warna merah muda dari bunga sakura di sekitarnya menambah aura cantiknya gadis cilik itu. 

Joshua mengeluarkan ponselnya dan langsung merekam seluruh gerak-gerik Anne dengan kamera di ponselnya, puluhan foto dan belasan menit video berhasil ia dapatkan. Sejak Anne masih bayi, Joshua memang selalu mendokumentasikan setiap momen manis yang dilakukan Anne. Suatu saat jika mungkin dia ingin membagikan kebahagiaan itu dengan teman-temannya, itupun jika mereka sudi menerima Joshua kembali. 

"Joanne, kemari kita berfoto bersama!" seru Joshua sedikit berteriak, dari kejauhan Anne mengangguk dan berlarian menghampirinya. Ia langsung jatuh ke pelukan Joshua yang sudah berjongkok demi menyetarakan tinggi badan mereka. 

"Nah, di Korea kita tidak bilang Cheese seperti di Amerika saat berfoto, kita harus berteriak Kimchi sambil tersenyum." tutur Joshua. 

"Okey." sahut Anne. 

"Hana, dul, set... " "Kimchi!" keduanya kompak berseru dengan gembira. Mereka mendapatkan hasil foto yang sangat indah. Joshua berharap perasaannya saat ini dapat terus berulang di hari esok sampai seterusnya, bersama Anne tentunya. 

"Ayo, kita langsung pulang, koper ini berat." ujar Joshua sambil menepuk koper besar yang bertengger di sisi kirinya. Anne mengangguk, mereka pun segera meninggalkan jalanan di luar bandara. Menaiki mobil yang sudah disediakan perusahaan untuk dipakai Joshua selama di Korea, ia bahkan sudah memegang kuncinya. Bosnya Mr James, memang tidak pernah pelit pada pegawainya, tapi harus Joshua akui pria itu sedikit kejam, ancamannya selalu mengerikan. Tidak ada surat peringatan, sekali berbuat kesalahan, pemecatan adalah sanksinya, jika berbohong atau merugikan dirinya mungkin dia tidak akan segan menyewa pembunuh bayaran. 

"Kapan aku mulai sekolah?" tanya Anne pertama kali setelah duduk di kursi mobil. 

"Lusa, hari ini kita menata kamarmu dulu, besok istirahat dan bersiap-siap untuk memulai hari sekolahmu, di sekolah baru." jawab Joshua santai, tanpa kehilangan fokus dari jalan raya.

"Asik!" Anne memekik girang di tempat duduknya, kemudian jatuh tertidur di posisi yang sama. Mungkin ia terlalu lelah setelah melewati perjalanan jauh pertama kali di hidupnya, ya ini pertama kalinya Anne bepergian dengan pesawat. Tidur di pesawat atau di kendaraan lainnya tidak bisa disebut istirahat, yang ada sekujur tubuh pegal-pegal karena posisi yang kurang nyaman. 

Anne tertidur hingga mereka tiba di rumah baru mereka, rumah yang juga disiapkan perusahaan tempat kerja Joshua untuk mereka tinggali selama di Korea, tentu selama Joshua bekerja di perusahaan itu. Pria itu terlalu tidak tega untuk membangunkan putri kesayangannya itu, ia menggendong Anne pelan-pelan, membawanya masuk sampai di kamarnya dan menidurkannya di atas ranjang. 

Forgone [Joshua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang