"Hanya itu saja? Tidak ada yang lain?" Taekwon memicing curiga ke arah Taehyung, "benar?" Taehyung mengangguk patah, menelan salivanya susah."I-iya Kwon-ah. Semuanya." Taehyung menceritakan semua yang terjadi saat kencan bersama Yoongi seharian ini, karena gadis itu yang memaksa Taehyung untuk bercerita setelah siuman pasca operasi.
Tapi, tidak dengan satu hal yang Taehyung ingin simpan sendiri. Kenangan terakhir yang ia bungkus rapat didasar ingatan dan mematri di relung hati. Sebuah rasa manis yang sore tadi ia kecap bersamaan tidurnya sang matahari.
Ciuman pertamanya.
--
--
--
Satu yang tidak Hoseok mengerti dan kini tengah berputar-putar didalam kepalanya. Kenapa Taehyung tiba-tiba datang ke rumahnya dan menangis sebegini sesaknya.
"Hoseok-ah..." Taehyung masih saja terisak walau sudah hampir satu jam menangis tanpa memberi Hoseok jawaban, setiap kali ia bertanya apa yang terjadi.
"Hei, dengar... bagaimana aku memberimu solusi kalau kau sendiri tidak bercerita. Ada apa denganmu?" Namun lagi-lagi yang didapatnya hanya sebuah gelengan kepala dari si empunya.
Hoseok menghela nafas lelah, tangannya masih sibuk mengusap punggung Taehyung dengan sabar. "Oke, aku tidak akan memaksamu bercerita. Tapi, jika suatu hari nanti kau siap bercerita, aku akan selalu ada untukmu." kata-kata Hoseok tadi seolah menenangkan hati Taehyung yang kini tengah patah dan berantakan.
Dalam hatinya ia bertekat untuk memupuk kembali perasaannya, mengubur perasaan terlarangnya dalam-dalam dan segera melupakannya.
Semenjak kejadian itu, Taehyung mulai menghindari Taekwon. Walau tidak secara langsung agar Taekwon tidak merasa curiga dengan perubahan Taehyung. Toh, gadis itu tengah kasmaran dan setiap akhir pekan memilih pergi berkencan dengan Yoongi.
Dengan alasan itu pula Taehyung pulang ke rumah hanya sebulan sekali atau bahkan tidak sama sekali dalam sebulan. Bukan apa-apa, hanya saja Taekwon sering mengajak Yoongi kencan di rumah dan itu tidak bagus untuk kondisi Taehyung yang tengah menata hatinya kembali.
...
"Yak! Kau mau mengajakku ke mana?" seru Hoseok kesal karena sepulang dari sekolah Taehyung langsung menyeretnya keluar asrama.
"Nanti kau juga tahu. Jangan berisik." Sungut Taehyung yang masih terus menyeret langkah Hoseok hingga tiba di halte.
Keduanya duduk di halte menunggu bus yang akan mereka tumpangi datang, "Aku lapar." Dengus Hoseok sembari memegangi perutnya, Taehyung melirik melalui ekor matanya.
"Tahan sebentar. Itu busnya datang." seru Taehyung lalu mendorong punggung Hoseok agar segera masuk ke dalam bus. Dengan wajah super cemberut Hoseok melangkah masuk dengan malas.
"Haish, cepat duduk. Lambat sekali sih!!" gerutu Taehyung yang melihat Hoseok masih celingukan ditempatnya berdiri.
"Eoh, Taehyung-ssi??" Taehyung tercekat kala di bangku belakang ia melihat Namjoon melambai sembari tersenyum ramah padanya. Dan di sampingnya pun juga ada Min Yoongi. Hoseok segera menuju bangku belakang bus dan memilih duduk di pinggir dekat jendela.
Awalnya Taehyung hendak protes tapi melihat kondisi Hoseok yang kelaparan dan kesal ia urungkan niatnya. Namun sialnya ia harus duduk di sebelah Yoongi dimana hanya tinggal bangku itu saja yang kosong.
"Baru pulang sekolah?" tanya Namjoon basa-basi begitu Taehyung dengan kikuk duduk disebelah Yoongi. "I-iya." suara Taehyung mengalun lembut sekali, namun berbanding terbalik dengan jantungnya yang menggebu-gebu.
Entah kenapa perjalananan yang seharusnya hanya dua puluh menit terasa begitu lama bagi Taehyung. Apa lagi dia harus duduk di sebelah Yoongi seperti ini, Taehyung merasa tidak nyaman. Lalu tanpa sengaja ia meremat tangan Hoseok begitu kuatnya, "yak!" Hoseok mendelik namun begitu melihat wajah Taehyung yang pucat ia malah jadi khawatir.
"Hei, kau sakit?" seru Hoseok yang sanggup didengar Yoongi dan Namjoon. Taehyung menggeleng lalu segera bangun karena tepat saat itu bus berhenti di halte tujuan.
"Tidak. Ayo kita turun." Ajak Taehyung menghiraukan tatapan heran Namjoon dan Yoongi. Sedang Hoseok sudah misuh-misuh sembari mengikuti Taehyung yang sudah lebih dulu turun.
"Ada apa dengannya? Isanghada..." gumam Namjoon lalu mengendikkan bahu acuh, sedang Yoongi memandang keluar jendela untuk melihat Taehyung yang tengah beradu argument dengan temannya sebelum bus kembali melaju dijalanan.
"Kau ini kenapa sih? aneh sekali." gerutu Hoseok. Sementara Taehyung hanya berjalan lurus dengan pandangan kosong, diam tak menanggapi apapun pertanyaan Hoseok.
Lima menit berjalan, keduanya tiba di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Dongdaemun. Hoseok masih diam mengikuti langkah Taehyung yang kini membawanya ke dalam sebuah gang sempit, belum sempat Hoseok melontarkan pertanyaan untuk yang kesekian kalinya Taehyung sudah lebih dulu masuk ke dalam sebuah toko berukuran kecil.
"Kau ingin mentatto tubuh?!?"
--
--
--
"Sakit tidak?" tanya Hoseok ketika keduanya berjalan beriringan menuju halte bus. Taehyung meringis sebelum menggeleng samar. "Kenapa harus kupu-kupu? Kenapa tidak bunga mawar atau gambar alien sekalian?"
"Kupu-kupu itu punya filosofinya sendiri."
Hoseok memutar kedua bola mata terhibur, "Oh serius??" belum sempat Taehyung menjawab, ponsel di sakunya berdering ribut.
"Halo..."
"Yak! Aku tidak mau tahu, pokoknya kau harus pulang malam ini!! jangan sampai kau jadi anak durhaka." Setelahnya telepon terputus meninggalkan raut kebingungan dari wajah Taehyung.
"Siapa?"
"Taekwon... Hoseok-ah, tanggal berapa hari ini?" tanya Taehyung yang mulai ingat sesuatu.
"15 Mei, kenapa??"
"Astaga!! Hari ini ulang tahun Ibuku." Taehyung menepuk jidatnya sementara Hoseok menertawakan kebodohan Taehyung.
"Sudah sana pulang, kita berpisah disini." ucap Hoseok yang langsung naik ke dalam bus sementara Taehyung masih menunggu bus itu berjalan sebelum berakhir menaiki taksi yang dicegatnya.
Begitu tiba di rumah, Taehyung mendadak gugup karena seluruh keluarga ternyata menunggunya di ruang makan. Tapi yang membuat Taehyung lebih gugup adalah kenapa ada sosok Min Yoongi di sana??
"Astaga anak laki-laki Ibu yang tampan..." sapa Ibu begitu Taehyung mendudukkan diri di samping sang Ibu. "Dari mana saja? Sejak tadi Taekwon menghubungimu."
"Maaf bu. Aku tadi dengan Hoseok pergi ke suatu tempat, dan ponselku ada didalam tas." ucap Taehyung menjelaskan.
Ibu tersenyum sembari menepuk, "Tidak masalah. Yang penting sekarang kau pulang, kau tidak tahu Ibumu ini terlalu rindu padamu?" goda sang Ibu sembari terkikik kecil menimbulkan decakan kesal dari Taehyung yang tanpa sadar bibirnya mempout lucu.
"Ibu jangan menggodaku begitu. Oh ya, selamat ulang tahun." ucap Taehyung sembari mencium pipi sang Ibu, "dan, aku lupa tidak membeli hadiah."
"Dasar. Aku saja dan Yoongi oppa beli hadiah untuk Ibu, kenapa kau tidak? Curang sekali."protes Taekwon sementara Taehyung mencibir terang-terangan.
"Sudahlah, ayo kita makan." Seru Ibu yang mengalihkan situasi agar Taehyung dan Taekwon tidak lagi saling adu mulut.
Semuanya larut dalam cita rasa makanan yang ibu hidangkan di meja makan malam ini, "oh iya..." semua menoleh pada Ibu yang bicara tiba-tiba. "Yoongi menginap saja. Lagi pula ini sudah malam."
"Tidak apa-apa, Bibi. Tidak usah." Tolak Yoongi sementara Taehyung memilih diam menikmati makanannya.
"Iya, Oppa menginap saja. Aku khawatir denganmu jika nanti kau pulang sendirian."
"Taekwon benar... kau bisa tidur sekamar dengan Taehyung." sambung Ibu sembari tersenyum lembut.
"Uhuk..uhuk...uhuk!!!"
—11–
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun Ranjang [YoonTae]✔️
FanficPermintaan terakhir sang kakak kembar, membuat Taehyung harus menggantikannya menjadi ibu untuk Min Yeonjun. Dan menjadi 'isteri' bagi sang kakak ipar, Min Yoongi. TURUN RANJANG??!??