สิบสอง

8.3K 1K 109
                                    



Yoongi mengantar Taekwon keluar kamar, lalu memberikan padanya selimut juga bantal. Sementara gadis itu memberengut tidak suka, "kenapa aku tidak bisa tidur berdua dengan kalian sih? Kasurnya kan luas." Yoongi tersenyum lalu menarik hidung Taekwon main-main.

"Kau ini gadis,ingat. Tidak baik seorang gadis tidur bersama laki-laki."

"Tapi Taehyung bukan laki-laki, dia uke manisku."

"Yak!!!" Taehyung menyalak tak terima begitu keluar dari kamar mandi, ia mendengar dengan jelas percakapan keduanya karena pintu kamar mandi memang tidak ia tutup rapat. Sementara Taekwon hanya tersenyum lebar tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Oppa, jika didalam tidur Taehyung berisik, tendang saja bokongnya."

"Kau yang tidurnya berisik!! Sudah sana keluar, aku mau tidur." ucap Taehyung sembari menoyor dahi Taekwon.

"Argghh, kenapa aku yang harus tidur di kamar Ibu sih." Yoongi mengusap pipi Taekwon lembut, keduanya saling bertatapan dan Taehyung lebih memilih membuang wajah dan berlalu dari depan pintu.

Malas jika harus melihat drama picisan keduanya, jadi yang ia lakukan saat ini memberi perawatan pada kulit wajah, tangan dan kaki dengan lotion khusus. Sebenarnya semua yang ia pakai milik Taekwon, tapi karena gadis itu tidak hobi berdandan dan hanya menggunakannya disaat perlu, jadi Taehyung yang memakai semuanya. Mubazir.

Taehyung sibuk sendiri didepan meja rias, tidak menyadari Yoongi yang sudah menutup pintu setelah memberi kecupan selamat malam untuk Taekwon. Yoongi sedikit heran dengan yang dilakukan Taehyung, namun didalam hati juga memuji Taehyung yang pintar merawat tubuh.

Pantas saja saat berkenalan pertama kali, telapak tangan Taehyung begitu halus. Jadi ini rahasianya, meski laki-laki Taehyung tetap menjaga tubuhnya.

Taehyung berdehem, memanggil Yoongi yang dilihatnya melamun. "Y-Yoongi hyung..." Taehyung menyentuh bahu Yoongi dengan ujung jarinya.

"Ah ya??"

"Sudah ingin tidur?" Yoongi mengangguk dan Taehyung bergegas mengambil satu bantal. "Aku akan tidur di sofa, jadi hyung bisa tidur dikasur." Yoongi mengernyit, menoleh pada kasur yang tampak luas. Seharusnya muat kalau hanya untuk berdua saja.

"Tidak. Kau pemilik kamar, jadi aku yang akan tidur di sofa." Yoongi mengambil bantal di dekapan Taehyung.

"Tapi Yoongi hyung tamu disini. Lagipula gadis cerewet itu akan memarahiku jika membiarkan hyung tidur di sofa." Lalu Taehyung merebut kembali bantalnya.

Yoongi menggeleng, merebut kembali bantal di dekapan Taehyung. "Tidak masalah."

"Tapi aku yang masalah!" Taehyung menarik kembali bantalnya, membuat Yoongi mendengus kesal.

"Sudah aku bilang, aku tidak masalah dengan itu. Atau kita bisa membagi ranjang itu berdua." Sahut Yoongi lalu kembali menarik bantal itu lagi.

"Tidak bisa. Aku suka tidur memeluk sesuatu, aku takut mengganggu tidur hyung." Taehyung mencoba merebut kembali bantalnya namun Yoongi menyembunyikannya dibalik punggung.

"Tidak masalah. Aku bahkan pernah berakhir tidur di pelukkan seseorang." Mata Taehyung membulat lucu, sedang Yoongi meringis mengingat kejadian saat ia dan Namjoon berkemah dan tidur dalam satu tenda. Lalu ketika paginya ia terbangun, ia dan Namjoon sama-sama terbangun dalam posisi saling memeluk. Yoongi menjadi sedikit horror saat mengingatnya kembali.

"Tidak mau. Hyung, kembalikan~" rengek Taehyung hendak merebut kembali bantal, namun kakinya tersandung karpet bulu dan—

BRUUUGH...

--tubuhnya jatuh menimpa tubuh Yoongi. Posisi keduanya kini terlihat begitu canggung, dimana Taehyung berada di atas tubuh Yoongi sementara tangan Yoongi melingkar di pinggang Taehyung, karena ia berusaha menolong saat Taehyung tersandung karpet.

Kedua bola mata Taehyung membulat lucu dan menggemaskan ketika wajahnya tepat berada di atas wajah Yoongi.

"Aghk!" Taehyung langsung bangkit berdiri begitu juga dengan Yoongi, "hyung, m-maaf."

"Bisakah kita tidur saja," Taehyung mengangguk patah sebelum berjalan ke arah sofa, "di ranjang, Taehyung. Tepat disampingku." Dengan gerakan 180 derajat Taehyung berbalik dan berjalan ke sisi ranjang sebelah kanan.

--

--

--

Keduanya sama-sama masih terjaga meski jam sudah menunjukkan pukul satu malam. Taehyung dan Yoongi saling memikirkan sesuatu entah itu apa, keduanya tidur bersisian dengan dua buah guling yang menumpuk jadi satu; sebagai pembatas.

Taehyung menepuk-nepuk wajahnya, atau sesekali mengedip-edipkan matanya berkali-kali ketika banyak sekali pikiran-pikiran tentang kejadian jatuhnya yang tidak elit di atas tubuh Yoongi.

'Kenapa aku bodoh sekali, jantungku hampir saja lepas.' Pekik Taehyung dalam hati, kedua tangannya meremas kedua pipi gemas. Memikirkannya membuat tubuhnya menghangat. Tanpa terasa kantuk mulai menyerang, beberapa kali ia menguap. Diliriknya Yoongi dari ujung guling, pemuda itu rupanya sudah menjemput mimpi lebih dulu.

...

Pagi harinya Ibu menyenandung lagu di pantry dapur. Tangannya sibuk memotongi sayuran, sedang di meja makan Taekwon sibuk menyiangi sayur bayam walau sedikit terkantuk-kantuk.

"Aish, anak itu memaksa sekali. Mentang-mentang ada Yoongi disini, dia ingin terlihat seperti gadis pada umumnya." ucap Ibu menggelengkan kepala dramatis. Lalu netranya melirik kamar atas yang belum juga terbuka, "mereka juga sama saja. Dasar laki-laki."

Ibu hampir menyelesaikan seluruh masakannya, menghidangkan yang sudah matang di atas meja makan. Sementara Taekwon sibuk mencicipi di sana sini, sembari menyiapkan piring.

"Sudah sana mandi. Gadis jorok."

"Ibu, jangan mengejekku."

"Memang kok, Yoongi kenapa menjadikanmu kekasih sih?" goda sang Ibu sembari terkikik geli karena melihat wajah kesal Taekwon.

"Aku pergi mandi saja! Ibu menyebalkan tahu, huh."

Belum sempat Taekwon pergi dari dapur, sebuah teriakan dari kamar atas menghentikan kegiatan ibu dan anak tersebut.

"KYAAAAAAAAAAAAA!!!"












12

Turun Ranjang [YoonTae]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang