30. Ada Apa dengan Kai

3.9K 380 51
                                    

Suami gue jadi aneh.

Beneran aneh.



"Dek, masakin Mas ayam kecap dong"

"Ayam kecap lagi? Kan kemarin udah." tanya gue keheranan. Iya, gue tau suami gue maniak ayam. Tapi udah tiga hari berturut-turut dia minta dimasakin ayam kecap terus. Apa nggak bosen? Tapi nggak apa-apa sih. Gue makin percaya diri dengan kemampuan masak gue, ya walaupun gue masih mengandalkan bumbu instan. 

"Mas pengen lagi" rajuknya bak anak kecil yang minta mainan. Manjaaaaaah banget. Mana muka pake dipolos-polosin terus bibirnya dimanyun-manyunin. Unchhh... gemes deh.

 gemes deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya..iya. Ini aku masakin" jawab gue seraya berjalan ke arah dapur. Mana bisa gue nolak kalau dia lagi merajuk manja gini.

"Tapi masaknya pake lingerie kamu yang merah itu ya..hehe" ringisnya tanpa rasa malu sedikitpun.

"Hah? Yang bener aja Mas. Ini aku mau masak, bukan mau tidur"

"Ya udah kalau nggak mau. Aku mogok makan mulai sekarang." Kai menghentak-hentakkan kakinya kayak anak kecil. Dengan muka cemberut dan bibir yang masih manyun dia berjalan ke arah sofa di depan televisi. Mengganti channel dari tayangan berita ke tayangan kartun dengan pemeran makhluk kotak bertubuh kuning yang hidup di bawah laut sambil memeluk bantal bebek kesayangannya.  

Ini suami gue kesambet apa sih. Sejak pulang dari Milan kelakuannya jadi aneh gini. Sumpah, kayak anak TK yang tiap hari harus dikasih perhatian dan dimanjain. 

Gue mendengus, "Iya aku ganti baju sekarang".

Sekembalinya dari kamar, gue mendapati Kai sudah senyam-senyum bahagia di meja makan depan dapur. Seneng banget kayaknya keinginannya terwujud. Dan jadilah gue masak pake linggerie merah sexy yang hampir memperlihatkan semua lekuk tubuh gue. Sementara Kai sangat menikmati pemandangan ini dari arah meja makan. Mata elangnya nggak beralih sedetikpun dari tubuh gue. Kadang dia suit-suitin gue karena pantat gue yang nongol waktu gue membungkuk ngambil beberapa bahan di dalam kulkas atau saat payudara gue ngintip waktu gue nunduk buat ngirisin bumbu-bumbu. Kalau nggak inget suami, udah gue damprat ini laki. Bahagia banget ngerjain gue.

"Dah selesai ini ayam kecapnya" ucap gue sambil menghidangkan sepiring besar makanan kesukaan Kai itu di hadapannya.

"Makasih ya sayang. Sampai keringetan gitu masaknya. Sini Mas lap-in dulu" Kai menarik gue duduk di dekatnya, mengambil tissue di atas meja makan dan mulai menghapus keringat di dahi gue. Lama-lama tangannya turun ke leher gue, lalu ke dada gue.

"Mas..!" gue menaikkan volume suara gue sehingga Kai menghentikan aktivitasnya. Sebuah kekehan kecil keluar dari mulutnya membuat gue memutar bola mata kesal. Kenapa jadi jail dan mesum banget sih laki gue. Fix, ini pasti kesambet setan di Milan. 

"Dek, suapin... aaaaaa" Mulut Kai udah terbuka lebar menanti suapan dari gue. Segera gue ulurkan satu sendok penuh nasi putih dan beberapa suwir ayam kecap. Ketika tangan gue udah di depan mulutnya, Kai malah menolak suapan gue. "Nggak mau yang itu, ayamnya item" katanya.

In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang