5

2 0 0
                                    

#Cinta_Datang_Terlambat 5

Setelah melihat Mas Haris di mall pekan lalu, rasanya aku galau dan gelisah. Tidak sampai menangis sih, aku bukan bucin ya, haha. Rasanya putus sudah harapanku untuk memiliki hubungan spesial dengan Mas Haris. Tapi demi menuntaskan penasaran, aku menghubungi Bang Zidan lagi.

"Bang, minggu lalu Diana liat Mas Haris makan sama cewek di cafe. Trus ceweknya kayak lagi ngomong serius sambil mau pegang-pegang tangan Mas Haris gitu. Itu mantannya ya bang?".

"Wah iya kayaknya tuh parasit balik lagi. Dia mah tiap lagi ribut sama cowok barunya pasti sok-sok deketin Haris lagi. Padahal kalo udah baikan Haris ditendang".

"Serius bang? Trus Mas Haris mau-mau aja gitu nerima dia lagi?"

"Ya bukan nerima sih, tapi dia ga tegaan gitu, jadi tetep direspon. Kayaknya itu si Mirna cuma mau bikin Haris tetep single buat jadi cadangan kalo dia ga sampe nikah sama cowoknya".

"Wah, kok gitu sih. Makin berat dong usaha Diana bang".

"Ya makanya usaha lo kudu lebih kenceng. Ni Kak Naya kakak pertama gue baru lahiran. Lo kan belom sempet kenalan. Lo ikut Kak Meisya aja ke rumah Kak Naya hari sabtu nanti. Haris suka main di rumahnya lho".

"Ga enak ah bang, Diana kan bukan siapa-siapa, belum kenal juga".

"Ya makanya kenalan, kan ada gue sama Kak Meisya nanti, selow, udah pokonya lo kontak aja Kak Meisya buat bareng sama lo sabtu nanti".

"Oke bang, makasih ya bang", jawabku mengakhiri panggilan.

Akhirnya aku buat janji dengan Kak Meisya sabtu ini. Aku tidak menyangka keluarga besarnya sedang berkumpul menjenguk Kak Naya. Termasuk Mas Haris dan orangtuanya. Aku selama ini hanya dengar nama abahnya yang notabene teman sekantor mamaku, namun baru kali ini aku melihatnya langsung. Aku disambut dengan sangat hangat di keluarganya.

Mas Haris sendiri cukup terkejut melihatku. Tapi tidak nampak raut tidak suka dari wajahnya, aku jadi cukup lega. Dia mengajakku cari makan diluar. Momen ini kupergunakan untuk mengorek informasi mengenai pertemuan dia dengan mantannya.

"Ciyee mas yang habis jalan sama mantannya lagi".

"Iih kamu tau darimana?"

"Aku liat mas di Nanny's minggu lalu. Tapi mau nyapa ga enak. Abis mba-nya kayaknya lagi serius banget".

"Aturan kalo mau sapa mah sapa aja lagi, aku kan ga tau kamu ada disitu juga".

"Hehe, takut ganggu quality time nya mas ah".

"Q time apaan, aku sama dia sekarang temenan aja kok".

"Temen tapi pegangan tangan ya mas? Hehe".

"Eh engga ya, kamu ada-ada aja, aku sih no pegang-pegang sebelum halal", Mas Haris nampak tidak terima.

"Mantannya ngajak balik ya mas?".

"Hayoo kepo ya? Hehe. Ya gitu deh. Katanya kali ini dia bener-bener udah putus sama cowoknya".

"Trus mas mau balikan sama dia? Mas masih sayang sama dia?"

"Hmm gimana ya. Dia tu temen sma mas. Dia suka mas dari baru masuk sma katanya. Tapi mas baru mulai pacaran sama dia justru setelah lulus dan kuliah di Jogja. Dua tahun lebih mas sama dia. Ga mudah awalnya buat membalas perasaan dia. Begitupun melupakan dia, sama sulitnya. Tapi kalo untuk balik lagi mas kayaknya belum bisa".

"Artinya mas masih sayang dong?".

"Udah ah jangan bahas dia mulu. Ini gimana ceritanya kamu jalan sama Kak Meisya?".

"Huft, abis Mas Harisnya sombong, udah di Jakarta tapi ga mau ketemu aku, yaudah jalan sama kakaknya aja".

Dia terbahak mendengar jawabanku, lalu mengajakku kembali ke rumah Kak Naya.

Aku respek dengan kejujurannya. Yang sebetulnya cukup sakit buatku mendengar tentang perasaannya yang belum netral terhadap mantannya. Tapi setidaknya dia tidak menutup celah untukku masuk dalam kehidupannya.

Tiga hari setelah aku menjenguk Kak Naya, Mas Haris menjemputku ke kost ku dan mengajakku jalan ke mall terdekat. Tapi ketika kami sudah memesan tiket nonton, ada telpon dari Mirna. Ternyata dia menelpon karena dia bertengkar dengan pacarnya dan ditinggal di pinggir tol tangerang.

Duh, drama banget sih. Di satu sisi aku kasihan, tapi di lain sisi aku kesal karena Mirna mengganggu waktuku bersama Mas Haris.

Akhirnya karena sayang dengan tiket yang sudah dibeli, aku membiarkan Mas Haris pergi meninggalkanku dan aku nonton sendirian. Moodku sudah terlanjur rusak dibuatnya.

Saat film, hampir dimulai, tiba-tiba ada sesosok pria yang sangat kukenal duduk di sampingku. Ketika aku mengucek-ngucek mata untuk memastikan kebenaran penglihatanku, dia menyapa,

"Ini kosong kan? Aku duduk sini yaa, ga enak nonton sendirian".

Dalam hati aku bingung karena dia tiba-tiba berbicara dan bersikap tidak formal di depanku.

Bersambung

Kira-kira siapa ya yg duduk di samping Diana? Ada yang bisa tebak? 😁

Dan apa Mas Haris akhirnya luluh lagi dengan Mirna?

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang