☘2☘

3.6K 435 48
                                    

Rosé baru saja membeli 2 buket bunga mawar putih, sekarang Dia menunggu seseorang di depan Toko bunga dengan sesekali mengecek ponselnya.

Tak lama, sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya. Rosé tersenyum kemudian memasuki mobil tersebut.

"Aku telat 10 menit ya? Mianhae, Aku ke Kantor dulu tadi sebentar."

"Gwenchana, 10 menit masih bisa Aku maafkan Oppa. Aku tahu akhir-akhir ini Kamu sangat sibuk," kata Rosé.

"Kasus akhir-akhir ini yang Aku tangani memang benar-benar menguras waktuku Rosé. Aku bahkan kadang lupa waktu makan dan istirahat. Maka dari itu, Aku tak bisa sering-sering menemuimu. Carilah pacar atau teman, agar ada seseorang yang bisa menjagamu dan menjadi teman untuk bercerita," ucapnya sambil mulai mengemudikan mobilnya.

"Teman? Temanku hanya Jennie Kim, setelah kecelakaan yang menimpanya, Aku kehilangan Dia. Bahkan sampai hari inipun jasadnya belum di ketemukan. Kalau pacar, mana ada yang mau sama Aku Oppa."

"Aku turut bersedih atas kecelakaan Jennie, tapi Kamu tak bisa terus menerus merasa kehilangan. Cobalah mencari teman baru, Aku tahu itu sulit, terlebih Kamu orang yang sedikit sulit membuka diri untuk orang asing. Dan untuk urusan pacar, perlukah Aku membantu mencarikannya? Aku hanya ingin Kamu ada seseorang yang berada untukmu lebih sering dari pada Aku. Aku tak bisa terlalu sering menemuimu, terlebih pekerjaanku semakin menyibukkanku."

"Sebelumnya Aku sangat-sangat berterima kasih padamu, Yuta Oppa. Hanya saja Aku rasa, Aku bisa mencari namjaku sendiri, hehe ...."

Namja bernama Yutapun hanya tersenyum saat menoleh ke arah Rosé.

Yuta adalah satu-satunya namja yang dekat dengan Rosé sejak lama. Yuta dan Rosé sudah saling mengenal saat Mereka masih kecil. Bahkan keduanya bernasib sama, tak punya orangtua.

Ayah Yuta pergi meninggalkan Rumah saat Yuta masih dalam kandungan Ibunya, hingga sekarang Yuta tak pernah tahu kabar Ayahnya seperti apa. Sementara itu Ibunya meninggal karena sakit di hari dimana Yuta resmi menjadi seorang Polisi.

Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya Mereka sampai di Pemakaman.
Rosé dan Yuta turun dari Mobil. Keduanya berjalan menuju area Pemakaman.

Kebetulan makam Ibu Yuta terletak tak jauh dari makan Ibu dan Ayah Rosé. Rosé memberikan satu buket bunga yang Dia bawa kepada Yuta.

"Gomawo, Kamu masih ingat bunga kesukaan Eommaku ternyata," kata Yuta sambil menerima buket bunga pemberian Rosé.

"Cheonma, itu karena bunga yang di sukai Eommamu sama dengan Eommaku Oppa," jawab Rosé.

Mereka berpisah, Yuta menuju makam Ibunya, sementara Rosé menuju makan Ayah Ibunya.

Ayah Ibu Rosé meninggal karena kecelakaan di saat Rosé baru saja lulus Sekolah Menengah Atas. Impiannya untuk meneruskan pendidikan menuju Universitas harus Dia kubur dalam-dalam.

Rosé memilih untuk bekerja, sebagai jalan untuk bertahan hidup. Beberapa kali Dia berpindah-pindah tempat pekerjaan. Hingga akhirnya 6 bulan terkahir ini Dia berkerja di Cafe yang tak begitu jauh dari tempat tinggalnya yang sejak lama Dia tempati bersama Ibu dan Ayahnya dulu.

Rosé membagi bunga yang di bawanya untuk Ibu dan Ayahnya. Setelah itu Dia memanjatkan doa untuk Mereka.

Setelah beberapa menit, Rosé dan Yuta memutuskan untuk kembali ke mobil.

"Sebelum pulang Kita makan dulu ya, Aku yang traktir," kata Yuta.

"Boleh Oppa, kapan lagi Aku bisa di traktir makan olehmu, hehe ...."

Fake Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang