☘5☘

2.5K 397 38
                                    

Rosé terus saja menangisi kepergian Yuta, baginya ini benar-benar kenyataan yang sulit Dia terima.

Yuta adalah satu-satunya keluarga yang tersisa bagi Rosé, namun kini Yutapun pergi dengan cara mengenaskan.

Jaehyun datang di acara pemakaman Yuta, Dia terlihat sedikit pucat, dan belum terbiasa dengan cahaya matahari. Namun mati-matian Dia menahannya agar tak ada yang curiga padanya.

Banyak teman kerja Yuta yang mengucapkan bela sungkawa pada Rosé, Mereka tahu Rosé adalah orang terdekat Yuta.

Jaehyun kini berjalan mendekati Rosé. "Aku ikut berbela sungkawa Rosé."

Rosépun menoleh pada Jaehyun. "Terima kasih Oppa. Aku masih sulit menerima ini, terakhir kali Kami bertemu semuanya baik-baik saja, kenapa orang sebaik Dia harus meninggal dengan cara yang mengenaskan? Hikss ... hikss ...."

Jaehyunpun mendekap Rosé dalam pelukannya. Dia mengusap lembut punggung gadis itu. Sedangkan Rosé semakin terisak dalam dekapan Jaehyun.

Tak ada rasa sesal dari diri Jaehyun, padahal Dia tahu betul bagaimana Yuta meninggal. Dalam pikiran Jaehyun sekarang hanyalah bagaimana caranya mendapatkan hati seorang Roseanne.

"Aku antar pulang ya? Langit semakin mendung, Aku khawatir akan segera turun hujan." kata Jaehyun seraya melepas pelukannya.

"Tapi Aku masih ingin disini, Aku masih ingin bersama Yuta Oppa ...." lirih Rosé.

Jaehyun tersenyum. "Kamu bisa sakit, Yutapun tak akan suka jika Kamu sakit Rosé."

Rosépun akhirnya luluh, Dia pulang bersama Jaehyun.

Sesampainya di Rumah, Jaehyun dipersilahkan masuk ke dalam Rumah oleh Rosé.

"Mau minum Oppa?" tanya Rosé dengan wajah lesunya.

"Tidak usah ... Kamu terlihat begitu lelah dan lesu. Istirahat ya, kalau ada apa-apa Kamu bisa menghubungiku. Lihat saja kontakku di ponsel Yuta, bukankah ponsel Yuta kini berada padamu?"

Rosé mengangguk.

"Oh ya kenapa ponsel Yuta tak Kamu serahkan ke pihak kepolisian saja? Bukankah akan lebih baik jika kasus kematian Yuta diselidiki?" Jaehyun memancing Rosé karena Dia cukup khawatir akam kejadian semalam.

"Polisi bilang akan menyelidiki kasus ini lebih lanjut, tapi ponsel Yuta Oppa tak terdapat bukti apa-apa kecuali percakapan biasa saja. Polisi curiga jika Yuta Oppa pergi berpatroli sendiri, dan akhirnya Dia melihat korban lain. Mungkin Yuta Oppa hendak menolongnya tapi Dia juga malah mendapat serangan juga. Oh ya bukannya Yuta Oppa malam tadi seharusnya berpatroli denganmu Oppa?"

"Ah itu iya, harusnya Dia berpatroli denganku, hanya saja malam tadi Aku kurang enak badan. Hingga akhirnya Yuta pergi sendiri, Aku menyesal akan hal itu. Jika saja semalam Yuta pergi denganku, mungkin kejadian ini tak akan terjadi. Maafkan Aku Rosé ...."

Rosé memperhatikan wajah Jaehyun. "Wajahmu pucat Oppa ... Kamu memang dalam keadaan kurang sehat rupanya. Sudahlah jangan merasa menyesal seperti ini Oppa, ini bukan salahmu. Akupun hanya tak bisa menerima bagaimana mungkin Yuta Oppa harus meninggal dengan cara seperti ini?"

Jaehyun memgenggam kedua tangan Rosé. "Jangan terlalu dipikirkan ya, Aku tak ingin Kamu sakit. Sekarang istirahat saja ... Aku sebenarnya masih inginmenemanimu disini, hanya saja Aku harus segera mengikuti proses penyelidikan kasus Yuta."

"Gwenchana Oppa ... pergilah, tolong selesaikan kasus Yuta Oppa dengan baik. Dan tolong temukan sebenarnya binatang apa yang terus menerus memakan korban akhir-akhir ini," kata Rosé.

Fake Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang