☘13☘

2.1K 285 26
                                    

Taeyong menuntun Rosé ke sebuah tempat dengan mata Rosé yang tertutup sehelai kain berwarna hitam.

Rosé sendiri tak tahu kemana si vampire tampan itu akan membawanya. Dia hanya mengikuti arahan Taeyong.

"Mau kemana sih Oppa?" tanya Rosé.

"Rahasia, aku akan membawamu ke suatu tempat. Tapi kenapa kamu bandel sekali tak menurut padaku ketika aku memintamu memakai pakaian hangatmu?"

"Kenapa aku memerlukan itu? Kamu tak akan membawaku ke kutub bukan? Hehe ...."

"Tentu saja tidak, aku vampire bisa berjalan cepat dan melompati batang pepohonan. Tapi aku bukan iblis yang bisa menghilang dan datang ke tempat yang mereka inginkan sesuka hati."

"Mmm ... tapi kenapa vampire jahat itu bisa?"

"Dia bukan menghilang, dia hanya bergerak cepat dan masuk ke rumahmu ketika kamu lengah, itu saja sayang. Ya udah kenapa harus bahas dia sih hmm?"

"Maaf ... oh ya aku tak perlu khawatir jika nanti aku merasa dingin, aku hanya perlu memelukmu dan itu akan membuatku hangat," gurau Rosé.

"Tubuhku dingin sayang, vampire itu tak bisa memberi kehangatan. Kami sendiri tak tahu bagaimana hangat itu ...."

Rosé terdiam, dia kini menyesal mengatakan hal tadi pada Taeyong.

"Kok diam? Jangan khawatir, aku tak tersinggung kok. Itu kenyataanya dan aku tahu kamu gak bermaksud buruk. Nah kita sampai, aku hitung sampai 3 baru kamu boleh buka ikat matanya ya?"

"Arasseo ...."

"1 ... 2 ... 3, buka penutup matanya sekarang!"

Rosé pun membuka ikatan penutup matanya, setelah terbuka perlahan dia juga membuka matanya.

"Wah ... ini sangat cantik!" Rosè begitu terpana dengan apa yang dilihatnya sekarang ini.

Taeyong membawa Rosé ke rumahnya yang berada di tengah hutan. Banyak pepohonan rindang membuat sejuk dan teduh.

Suara kicau burung, dan terdapat danau yang tak begitu luas tak jauh dari rumah tersebut.

"Ini rumah siapa? Kita ada dimana?" tanya Rosé.

"Ini rumah keluargaku juga, kami memiliki rumah ini jauh lebih dahulu sebelum memiliki rumah di pusat kota. Ini berada jauh didalam hutan," kata Taeyong seraya memeluk Rosé dari belakang.

"Ini sangat indah dan nyaman. Kita menginap disini bagaimana?"

"Ide bagus, ah ... aku lupa membeli beberapa bahan masakan. Biar nanti aku kembali ke kota dulu, aku akan membawa beberapa kebutuhan yang kita perlukan."

"Terus aku gimana?" tanya Rosé.

"Ya tunggu sebentarlah sayang, aku gak akan lama kok," jawab Taeyong diakhiri dengan kecupan di pipi kanan Rosé.

"Mmm ... baiklah!"

"Ya sudah ayo kita masuk! Aku akan mengajakmu berkeliling rumah ini, rumah ini sedikit lebih besar dari rumah di pusat kota, jadi jika kakimu lelah, katakan saja padaku." Taeyong mengajak Rosé memasuki rumah tersebut.

"Mmm ... tenang saja, kakiku kuat kok, kajja!"

Merekapun memasuki rumah dan berkeliling melihat-lihat setiap sudut rumah. Taeyong dengan sabarnya memberi tahu setiap ruangan yang ada di rumah tersebut.

Rumahnya terlihat seperti sebuah istana dengan gaya arsitektur kerajaan Inggris yang sedikit kuno namun elegan.

Rosé bak Putri kerajaan yang tiba di istana dan diajak mengelilingi istana oleh sang Pangeran tampan.

Fake Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang