☘10☘

1.9K 274 14
                                    

"Anda sepertinya salah orang, aku Ruby. Namaku Ruby Rosé-ssi, maaf ini steak dan wine kalian, selamat menikmati. Aku permisi ...." Yeoja bernama Ruby itupun membawa nampannya kembali dan pergi dari tempat tersebut.

"Kamu mengenalnya?" tanya Taeyong.

"Itu Jennie ... Jennie Kim, sahabatku yang aku pernah ceritakan Oppa," jawab Rosé.

"Tapi dia Ruby, kekasih Johnny." kata Taeyong.

"Ah apa mungkin beda orang? Tapi wajahnya benar-benar sangat mirip."

Apa benar dia sahabat Rosé? Tapi yang aku tahu Johnny memang menyelamatkan nyawa yeoja itu saat sekarat dari kecelakaan. ㅡ Taeyong.

Setelah mengantar pulang Rosé, Taeyong kembali ke Cafe milik Johnny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengantar pulang Rosé, Taeyong kembali ke Cafe milik Johnny. Dia menemui sahabatnya tersebut hanya untuk memastikan Ruby adalah Jennie atau bukan.

"Ada apa kamu kembali lagi?" tanya Johnny seraya memberikan segelas minuman pada Taeyong.

"Aku ingin menanyakan soal Ruby padamu, tapi aku berharap kamu tak tersinggung nantinya."

"Oh Ruby? Jangan  disini bicaranya, ayo ikut aku ke ruanganku!" ajak Johnny.

Taeyong pun mengikuti Johnny menuju ruang pribadinya.

"Duduklah ...."

Taeyong pun duduk di sofa yang terdapat di ruangan tersebut.

"Aku menemukan gadis itu sekarat di tepi jurang, aku rasa dia keluar dari dalam mobilnya. Aku melihatnya dan merasa iba, aku menolongnya walau mati-matian harus menahan nafsuku untuk tidak menghisap darahnya. Aromanya begitu manis ... aku tak pernah mencium aroma darah seperti itu. Hingga akhirnya aku membawanya ke rumahku, karena aku tahu dia tak ada lagi harapan untuk hidup, aku membantunya dengan menjadikannya vampire sama sepertiku. Ya ... saat proses itu berlangsung, darahnya memang benar-benar manis. Sejak saat itu aku tak pernah tergoda lagi oleh darah manusia. Aku tak mudah terpancing ketika harus berdekatan dengan manusia yang kebetulan tengah terluka," jelas Johnny panjang lebar.

"Semenjak jadi vampire dia lupa asal usulnya yang sebelumnya adalah manusia bukan?"

Johnny mengangguk. "Ya ... itu terjadi karena aku menghapus semua masa lalunya, aku memberi ramuan itu."

"Aku tahu ... dan aku juga bisa mengerti akan aroma manis darah manusia itu. Rosé ... dia juga memiliki aroma darah yang sangat manis bahkan jikapun dia tak sedang terluka aku bisa menciumnya."

"Jinja? Wah ... sepertinya dia takdirmu. Aku dengar jika manusia tercium aroma darah yang manis itu pertanda bahwa dia adalah takdir dari seroang vampire, dan tak ada vampire lain yang akan bisa mencium aroma yang sama pada manusia yang sama." Johnny menepuk-nepuk pundak Taeyong.

"Tapi ada vampire lain yang mengincar Rosé juga, dia vampire baru, aku bisa mengatakan hal tersebut karena aku tahu awalnya dia manusia. Dia belum sensitif dan tak menyadari bahwa aku juga vampire," kata Taeyong.

Fake Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang