Manis

24 8 0
                                    

Semenjak kejadian di taman, Zein benar benar mendekati Alya. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan Alya. Seperti satu bulan terakhir ini, Zein sering mengajak Alya keluar, meski sekedar jalan jalan ataupun makan malam. Setidaknya Zein membuat Alya bisa melupakan masa lalunya. Awalnya Alya merasa aneh, namun iya kini mulai terbiasa dengan sikap manis Zein. Bahkan mungkin Alya mulai membuka hatinya untuk Zein.

"Kita mau kemana Zein?" Tanya Alya yang kini sedang duduk di mobil Zein. Malam ini Zein mengajak Alya pergi, tapi entah mau kemana.

"Ada deh" jawab Zein sambil tersenyum manis.

"Gue kepo ish"

"Yang jelas lo pasti suka" Zein mengusap lembut rambut Alya.

Setelah melewati perjalanan yang cukup lama, akhirnya Zein menghentikan mobilnya di sebuah tanah yang cukup luas.

Alya menatap ke arah Zein, ia masih bingung dengan tempat ini. Sedangkan Zein, langsung keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Alya.

"Ayo keluar" ajak Zein sambil mengulurkan tangannya.

Alya membalas uluran tangan Zein, lalu tersenyum padanya.

"Gue minta izin buat nutup mata lo sebentar. Oke" Alya hanya mengangguk, lalu Zein menutup mata Alya dengan kain.

Zein menuntut Alya ke sebuah tempat yang terlihat seperti bukit. Saat sampai di atas bukit itu, Zein melepaskan kain yang menutupi mata Alya.

"Thara.." Zein berteriak.

Alya hanya bisa diam. Ia sangat kagum atas apa yang iya lihat. Ia mendongak ke langit, dilihatnya ratusan bintang yang bertaburan menghiasi langit. Ia melihat bintang dengan begitu jelas, seolah olah tidak ada jarak.

Lalu ia beralih menatap depannya, ia melihat ribuan lampu menyala. Ia bisa melihat pemandangan kota dari atas bukit ini. Ia terlihat sangat bahagia.

"Are you like it ??" Tanya Zein

"Suka. Suka banget" Alya kini terlihat begitu ceria. Ia tersenyum sangat manis.

"Bagus deh" sahut Zein.

"Thanks Zein. Thanks"

"You are welcome"

"Sumpah baru pertama kali gue ngerasa deket banget sama bintang. Gue bisa liat bintang dengan begitu jelas. Gue juga bisa liat pemandangan kota di malam hari. Ribuan lampu menyala. Gue suka ini."

"Gue tau lo pasti suka ini."

"Zein lo tau darimana tempat sebagus ini?"

"Dari temen kecil gue, dia dulu ngajak gue ke sini"

"Ohh, sekarang dia dimana?"

"Gue gak tau, dia ngilang gitu aja"

"Sorry gue gak bermaksud.."

"Gak papa ko. Ya udah sini duduk" Zein menepuk kursi di sampingnya.

Alya menghampiri Zein, lalu duduk di sampingnya.

Zein, gue gak tau apa alasan lo selama ini yang bersikap manis ke gue. Tapi gak tau kenapa, gue ngerasa nyaman di deket lo. Gue harap lo lagi gak main main. Batin Alya.

~✨~

"Darimana aja lo?" Tanya Kevin, saat Alya masuk ke rumah.

"Dari mana aja, yang penting gue seneng" jawab Alya sambil tersenyum.

"Iya deh. Yang lagi kasmaran mah beda" ejek Kevin

"Kevin!" Alya berteriak sambil menatap tajam.

Love Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang