Zein memarkirkan motornya di depan sebuah cafe. Ia lalu masuk ke dalam cafe, mencari keberadaan Bryan.
Pandangannya terhenti saat melihat Bryan sedang melambaikan tangannya. Zein menghampiri Bryan.
"Udah nunggu lama?" Tanya Zein lalu duduk di sofa.
"Gak ko, gue juga baru dateng lima menit lalu" jawab Bryan.
"Oh" Singkat dan padat.
"Lo mau pesen apa Zein?" Tanya Bryan.
"Gak usah, langsung aja ke intinya. Apa yang bisa gue bantu?" Balas Zein
"Oke. Jadi gini, Alya itu cewe yang selama ini gue ceritain ke lo. Dan gue rasa dia kecewa banget sama gue.."
"Emang" pontong Zein.
"Zein, gue tau, gue salah. Tapi Zein, dulu gue gak bisa nolak permintaan bokap. Dia maksa gue pindah ke Singapura"
"Kenapa lo gak terus terang ke dia dan gue. Bahkan lo gak nemuin gue untuk pamit"
"Bokap gue ngelarang gue ngasih tau ke kalian. Dan saat itu bener bener mendadak"
"Sebegitu mendadaknya?" Tanya Zein
"Gue tau Zein, gue salah. Salah besar. Gue sengaja balik ke sini buat mengklarifikasi kesalah pahaman ini"
"Jadi??" Tanya Zein
"Gue pengen ngejelasin semua ini ke Alya"
"Ya udah tinggal jelasin aja kali"
"Tapi Zein, lo tau sendiri kan. Tadi aja dia gak mau natap gue"
"Terus??" Tanya Zein
"Gue mau minta bantuan lo. Gue liat lo sama dia akrab. Jadi gue pikir kalo lo bujuk dia untuk mau ngobrol sama gue, mungkin dia bakal setuju" Bryan berusaha meminta bantuan pada Zei.
Zein sekarang lo harus gimana? Masa iya gue harus ngelepas Alya gitu aja. Tapi gue juga gak bisa egois. Gue yakin mereka saling mencintai. Aghrr kenapa semua jadi rumit gini?! Batin Zein.
"Zein??" Suara Bryan membuyarkan lamunan Zein.
"Heh?? Iya??"
"Jadi gimana? Lo mau kan bantuin gue?" Tanya Bryan.
"Oke, gue bakal coba. Tapi gue gak janji kalo Alya bakal setuju"
"Thanks Zein"
"Oke, kalo gitu gue balik" Zein langsung beranjak dari tempat duduknya.
Ia langsung menaiki motornya, lalu melajukannya. Ia tidak pulang langsung ke rumah, ia memilih untuk pergi ke bukit yang pernah ia datangi bersama Alya.
~✨~
"Aghrr kenapa semua jadi rumit?!" Teriak Zein.
Kini Zein hanya ingin menenangkan pikirannya. Ia terlihat sangat kacau. Ia butuh tempat yang sunyi.
Zein duduk di kursi yang terbuat dari kayu, ia mendongak menatap langit yang kini sudah gelap. Ditatapnya puluhan bintang yang bersinar.
Alya, hanya Alya yang ada dipikirannya.
Selama ini gue udah berjuang keras untuk Alya. Masa iya gue harus nyerah gitu aja. Ada yang bilang cinta tidak harus saling memiliki. Tapi cowo mana yang rela liat cewe yang dia sayang bersama dengan sahabatnya sendiri. Aghrr kenapa gue dan Bryan harus mencintai orang yang sama. Zein berteriak dalam hati.
~✨~
Setelah merasa cukup tenang, Zein memutuskan untuk pulang. Ya meskipun Alya terus saja berada dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Secret
Teen FictionAlya Elvirani Putri, seorang gadis yang tenggelam dalam kenangan masa lalunya. Penantian selama empat tahun tak kunjung berakhir. Hidupnya mulai berwarna semenjak Kevin mendekatkannya dengan Zein. Di saat Alya mulai berbahagia, masa lalu kembali m...