Tanding Basket

21 7 0
                                    

"Ayo anak anak sudah waktunya kita berangkat. Ayo masuk bus masing masing" Teriak Pak Rudi.
Hari ini tim basket SMA Nusantara akan bertanding di salah satu sekolah di Soreang. Beberapa siswa di tunjuk untuk menjadi suporter, salah satunya Alya. Sudah pasti dia ikut.

Semua siswa yang telah ditunjuk memasuki bus masing masing. Alya satu bus dengan anggota basket. Dan Alya duduk dengan Zein. Alya yakin, teman temannya memang sudah merencanakan semua ini.

Perjalanan tak berlangsung lama, kini bus sudah sampai di tujuan. Alya dan yang lain langsung turun. Anggota basket langsung bergegas untuk bersiap siap.

"Al, doain gue ya" Zein terlihat gugup.

"Siap komandan. Ya udah gih, yang lain udah pada masuk tuh"

"Ya udah, aku duluan ya. Bye. Jangan kangen" Zein mulai manja.

"Ish, Zein" Alya langsung tersipu malu, bagaimana tidak. Semua orang kini memandanginya.

"Al, gue kebelet nih" Tiba tiba Nadin datang.

"Ya terus ??"

"Anter gue ke toilet"

"Gue gak tau toilet dimana"

"Ck. Gue minta lo nganterin gue,bukan nunjukin toilet dimana."

"Ya tapi kan gue gak tau tempatnya. Emang lo tau?"

"Udah ikut aja, nanti gue tanya ke anak sini" Nadin menarik tangan Alya.

~✨~

"Udah?" Tanya Alya saat Nadin keluar dari kamar mandi.

"Udah. Ayo"

Mereka langsung menuju ke tempat penonton.

"Eh itu Zein kan?" Nadin menunjuk ke arah pinggir lapangan.

"Eh? Iya itu Zein" sahut Alya.

"Al, lo dari mana ?" Tanya Zein saat melihat Alya dan Nadin.

"Dari toilet, tadi si Nadin kebelet" jawab Alya.

"Widih.. Ada cewe nih. Cantik lagi" celetuk seorang cowo.

"Pacar lo Zein?" Tanya cowo itu.

"Bukan urusan lo" jawab Zein datar.

"Hai cantik, kenalin gue Aldy" cowo itu mengulurkan tangannya.

"Gak usah so ramah" Zein menarik Alya agar mendekat.

"Ck. Punya cewe kaya gini aja belagu" ucap Aldy membuat Zein geram.

"Jaga omongan lo!" Zein masih berkata datar tapi kini sedikit emosi.

"Lo lumayan juga" Aldy mulai mendekati Alya.

"Cantik lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Aldy

"Lo gak usah kurang ajar sama dia" Zein kini mulai menaikan nada bicaranya.

"Wah wah... ternyata cewe ini kelemahan lo?"

"Lo salah!! Dia kekuatan gue bukan kelemahan gue"

Deg

Ucapan Zein berhasil membuat jantung Alya berdegup kencang.

"Oh gitu ya, gimana kalo kita taruhan?" Aldy mendekati mulut di telinga Zein.

"Yang menang nanti, bisa jadi pacarnya"

"Lo gila!! Gue gak akan setuju. Dia bukan barang yang bisa lo jadiin taruhan!" Zein terlihat sangat emosi.

Dia?? Mereka ngomongin gue?? Taruhan?? Mereka ngomongin apaan sih?? Jangan bilang si Aldy ngajak taruhan ke Zein. Dan gue jadi taruhannya. Gak gak. Gue yakin Zein gak akan terima taruhan ini. Batin Alya.

Love Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang