Tak terlihat Yoga di meja makan. Karena Yoga sudah pergi sedari tadi. Sekolah Andita dengan Yoga berbeda dan tidak searah. Jadi, mereka selalu berangkat sendiri-sendiri. Yoga yang selalu pergi dengan menggunakan motornya, sedangkan Andita lebih suka menaiki kendaraan umum untuk berangkat sekolah.
"Mamah ko gak bangunin aku," gerutu Andita.
"Mamah udah bangunin kamu. Kamunya aja yang gak bangun-bangun" Jelas Wulan.
"Makanya kalo tidur jangan malem-malem", sambung Prasetyo Ayah Andita.
"Ya udah aku berangkat Mah! Pah!" Pamitnya dengan mencium tangan Ayah dan Ibunya.
***
Jadilah hari ini ia di hukum lagi untuk yang kedua kalinya. Entah kenapa setiap Andita dihukum selalu ada penganggu bagi Andita.
"Haha terlambat lagi nih?" Tanya seseorang disebelahnya sambil tertawa .
Siapa lagi kalo bukan Julian.
Andita hanya membalas dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa ia sedang marah. Andita tak meladeni suara kicauan burung beo. Alias suara Julian.Teng!! Teng!! Teng!!
Bel istirahat telah berbunyi, mereka memilih untuk duduk di perpustakaan sekolah. Yah mereka adalah Andita, Reina dan Yuna. Mereka ke perpustakaan bukan untuk membaca buku pelajaran. Andita lebih menyukai komik. Berbeda dengan Reina dan Yuna yang suka baca novel romance.
"Hayy", sapa Nanda dan duduk disamping Reina.
"Tumben lo ke perpus, mau ngapain?" Tanya Andita.
"Nih nyarii Rein kesayangan", jawabnya sambil menyenggol bahu Reina.
Reina hanya membalas dengan senyuman.
"Pacaran kok di sini" sindir Yuna
"Ini sekolah kalee. Kalo mau pacaran sana di hutan!" Lanjutnya
"Sindir teruss", balas Andita sambil tertawa.
"Wiihhhwww..Pasukan dateng tuh!" Ucap Yuna karena melihat dua manusia Ferli dan Rehan menuju ke arah mereka.
"Waduhh... gue cariin lo ada disini malah duduk enak-enakan!" Kata Ferli sambil duduk di atas kursi.
"Dasar kampret!" Seru Rehan.
"Kesambet apa kalian bertiga masuk ke perpus?" Sambung Reina
"Kita disini tuh lagi dihukum suruh bersih-bersih di sini", jawab Rehan.
"Kenapa?" Tanya Reina.
"Si Nanda ngelempar bola basket kena pinggang Pak Kumis. Jadi dihukum deh sama Pak Kumis suruh bersihin perpus. Ehh dia yang berbuat malah enak-enakan disini", jawab Ferli kesal."Namanya juga gak sengaja", kata Nanda merasa tak bersalah.
"Hukum mah tetep berlaku biar pun gak sengaja juga", kini giliran Rehan berkomentar.
"Kalian berdua gak ikhlas ya nemenin gue dihukum?" Kata Nanda.
"Santailah! Gak usah pada ribut", timpal Yuna memecahkan kegaduhan.
***
Setiap pulang sekolah, Andita selalu saja langsung masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Mungkin ia lelah karena sedari pagi hingga sore di sekolah banyak kegiatan.
Dimas
"Dita."Dimas
"Ditttt."Dimas
"Ko tumben pesan gue gak dibales-bales?"Andita
"Yaaa maaf. Gue tadi ada les."Dimas
"Ohh. Udah makan?"Andita
"Belum."Dimas
"Kenapa? Sana makan nanti lo sakit😑."Dimas
"Gue jadi mikirin lo😁."Andita
"Males ah!"Andita
"Uch.. uch sosweet."
Dimas
"Ya gak boleh gitulah!"Dimas
"Gak usah baper. Cuma becanda😂."Andita
"Ya terserah gue lah."Andita
"Cihh sorry ya!!"Dimas
"Haha.. Ya udah sana makan dulu!"Andita
"Ya"#Saran and Kritik
#Jangan lupa vote
#Maaf kalo ada typo...
...
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Sepihak (On Going)
Ficção AdolescenteAku tau mencintai secara sepihak tak sesenang yang aku pikir Aku tau mencintai secara sepihak itu menyakitkan Dan aku tau mencintai secara sepihak itu sangat mengecewakan Tapi entah mengapa hati ini selalu memilih kamu Walaupun kamu sudah bahagia de...