BUSY MORNING

736 93 18
                                    

Jaehyun masuk ke ruang rekreasi Gryffindor dan terkejut karena Doyoung ada di sana sedang membaca buku arithmancy nya.

"Kenapa belum tidur, hm? Ini sudah lewat jam 9 malam". Jaehyun menghampiri Doyoung dan duduk di sampingnya.

"Besok ada ujian arithmancy, jadi aku harus belajar kan?"

"Oh, apakah ruang rekreasi Ravenclaw tidak cukup nyaman untuk belajar?"

Bibir Doyoung mem pout lucu. Doyoung gengsi sekaligus kesal karena dirinya ketahuan sedang menunggu Jaehyun.

"Kau tidak pandai berbohong Doyi." Jaehyun mengusap puncak kepala Doyoung sayang. "Bilang saja kalau kau khawatir padaku, ya kan?"

"Aku tidak. Kau sudah terlalu besar dan menyebalkan untuk aku khawatirkan".

"Baiklah baik. Aku minta maaf".

Percuma saja berdebat dengan Doyoung, karena Doyoung akan berubah menjadi kelinci galak jika sedang bad mood. ~Jaehyun 2k19

"Mau kuantar ke asrama Ravenclaw?"

"Tidak usah Jae. Sebaiknya kau istirahat. Aku bisa kembali sendiri nanti ke asrama."

Jaehyun melihat seperti ada yang sedang disembunyikan Doyoung. Sahabatnya ini terlihat sedang gusar?

"Ada masalah?"

Hanya dibalas gelengan oleh Doyoung.

Jaehyun menyandarkan kepala Doyoung di atas dada bidangnya sambil mengusap rambut panjang Doyoung, mencoba memberi kenyamanan pada kelinci manisnya ini.

"Bagaimana pertemuanmu dengan professor Kim?" Doyoung bertanya, terselip nada khawatir di sana.

"Kami baik-baik saja. Walaupun aku harus kecewa karena sepertinya appa dan eomma tidak akan bisa bersama lagi".

Doyoung mendongak untuk menatap Jaehyun "Kenapa? Aku yakin semua masalah ada jalan keluarnya".

"Jalan keluarnya adalah dengan mengorbankan nyawa mereka."

Mata Doyoung membulat, apakah separah itu?

"Kedua orangtuaku melakukan sumpah tak terlanggar. Mereka tidak akan bisa bersama lagi".

Doyoung mengelus pipi chubby sahabatnya itu. "Aku tidak tahu bagaimana rasanya berpisah dengan orangtua, karena aku tidak pernah memiliki mereka. Tapi aku selalu bersyukur karena masih ada kak Gongmyung dan sahabat-sahabatku di Hogwarts, termasuk dirimu Jae. Jadi jangan pernah berpikir kau sendirian menghadapi masalahmu. Ayo kita hadapi masalah apapun bersama-sama".

Jaehyun menggenggam tangan Doyoung yang mengelus pipinya dan  mencium telapak tangan Doyoung. "Terimakasih Doyi". Mereka berdua bertukar senyum tulus sambil mengagumi pahatan wajah masing-masing. Bagi Doyoung, Jaehyun selalu terlihat tampan apapun keadaannya. Dan sebaliknya bagi Jaehyun, Doyoung selalu tampak manis dan sikapnya membuat hati Jaehyun diliputi kehangatan juga kasih sayang.

"Mau kutemani sampai kau mengantuk?"

"Hm. Seperti ini saja dulu."

Doyoung mengusap dada bidang Jaehyun dan memeluk sahabatnya erat.

Hangat tubuh Jaehyun dan detakan halus jantungnya membuat Doyoung mengantuk.

Tak lama Jaehyun merasakan deru nafas Doyoung yang teratur, Doyoung tertidur dalam dekapan hangat Jaehyun.

"Kau bilang mau menemaniku, tapi malah kau yang tidur duluan" Jaehyun terkekeh pelan dan mengecup kening Doyoung sebagai pengganti ucapan selamat malam.

Jaehyun menggendong Doyoung sampai ke asrama Ravenclaw. Jaehyun mengucapkan kata sandinya dan masuk ke ruang rekreasi Ravenclaw. Tampak Taeil masih duduk di sana, sedang menjahit sesuatu.

"Belum tidur noona?"

"Oh Jae, aku sedang mencoba teknik menjahit tanpa sihir sambil menunggu Doyoung kembali."

"Boleh aku masuk ke kamarnya?."

"Murid laki-laki tidak boleh masuk ke kamar murid perempuan, kau tahu peraturan itu bukan?"

"Tapi aku tidak tega membangunkannya, noona".

"Hah. Kelinci itu akan mengamuk kalau tidur nyenyaknya diganggu." Taeil menggerutu, tapi akhirnya mengalah juga "Baiklah, aku temani kau ke kamarnya".

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Doyoung terbangun ketika mendengar suara mengetuk dari arah jendela kamarnya. Tampak seekor burung hantu coklat besar sedang mematuk kaca jendela dan di kaki kanannya terikat gulungan perkamen.

Doyoung membuka jendela kamarnya dan si burung hantu coklat mengangsurkan kaki kanannya ke arah Doyoung. Doyoung mengerti dan membuka ikatan di kaki si burung hantu untuk mengambil suratnya.

Doyoung melihat tatapan si burung hantu yang penuh harap. "Maaf aku tidak punya makanan di dalam kamar".  Si burung hantu tampak kecewa. "Tapi aku masih punya persediaan jus labu kuning, kau mau?" Si burung hantu kembali bersemangat dan menunggu Doyoung mengambil minumannya.

Doyoung mengangsurkan mug kecil ke arah si burung hantu dan hanya dalam hitungan detik mug nya sudah kosong. Si burung hantu mematuk sayang tangan Doyoung sebagai ucapan terimakasih sebelum terbang menjauh.

Doyoung membuka gulungan perkamen dan mulai membacanya :

"Hi Bunny, apa kabar?
  Kau masih ingat padaku?
  Pertemuan pertama kita memang-
  tidak begitu baik, tapi aku ingin kita-
  bertemu sekali lagi dan berkenalan-
  secara wajar.
  Aku tunggu kau di kebun herbology-
  Hogwarts jam 3 sore ini.
  Aku tidak menerima penolakan.
  Tenang saja, aku akan datang ke-
  Hogwarts dengan cara biasa.
  Ps : beri Yoyo jus labu kuning, dan kau-
         akan jadi kesayangannya"
                                                 with love,
                                                       JYH

Doyoung menatap sebal ke arah surat itu. Apa-apaan kata-katanya itu yang tidak menerima penolakan? Memangnya kalau Doyoung tidak datang dia mau apa?

"Kim Doyoung, cepat keluar dari kamarmu dan sarapan! Kau ada ujian arithmancy pagi ini". Taeil menggendor pintu kamar Doyoung dengan sadis.

Sial!

Doyoung lupa dia ada ujian.

Dan lebih buruk lagi, semua rumus-rumus arithmancy yang sudah dipelajarinya semalam tiba-tiba buyar dari otaknya.

"Jika aku tidak lulus ujian kali ini, aku akan mengutukmu jadi beruang, Jung Yoonoh sialan!!!!" Doyoung berteriak heboh sambil melesat cepat ke kamar mandi.

Dan sepertinya Doyoung juga harus say goodbye pada sarapan paginya, karena jelas dia sudah terlambat.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Jaedo :)))

Next Chap, minggu depan.

TRIWIZARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang