TURNAMEN QUIDDITCH II

692 83 5
                                    

Flashback

Taeyong melepaskan tali yang mengikat tubuh Yoonoh. Seketika Yoonoh menarik tangan Taeyong untuk duduk di sampingnya.

"Kau tega sekali mengikatku seperti penjahat yang akan kabur".

Taeyong memutar bola matanya malas menghadapi Yoonoh yang tiba2 merajuk seperti anak kecil.

"Kau memang bukan penjahat, tapi biasanya pelanggar peraturan yang lolos dari hukuman akan ketagihan untuk melanggar lagi".

Yoonoh terkekeh mendengar penjelasan Taeyong. Niat Yoonoh tadinya memang ingin menelusuri ruangan si ketua murid. Berharap ada bukti sehingga Taeyong tak bisa mengelak.

"Kau bisa membaca fikiranku bahkan dengan occlumency" Tatap Yoonoh kagum.

"Kau hanya mudah ditebak, Yoonoh shi"

"Mudah ditebak atau karena kau sudah mengenalku begitu lama?"

"Aku sudah bilang kalau ak-"

"Apa? Mau mengelak?" Yoonoh memotong ucapan Taeyong. "Inilah alasan aku ingin menemui Minhyung, untuk membuatmu tak bisa mengelak lagi".

Taeyong menatap lelah Yoonoh. Percuma berdebat dengan manusia keras kepala ini. Jadi Taeyong memilih tak menjawab. Walaupun ada sedikit rasa menggelitik ketika mengetahui usaha Yoonoh untuk menemui Minhyung demi dirinya.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Halo semua" sapa ceria Minhyung kepada semua yang ada di ruangan ketua murid.

Yoonoh segera menghampiri Minhyung dan memeluk tubuh gadis itu sebentar. Yah cuma sebentar karena aura Lucas yang ada di samping Minhyung terasa sangat panas.

"Hai Minhyungie, apa kabar?" Sapa Yoonoh. "Kau masih mengenalku kan?"

Minhyung tersenyum "Suatu kehormatan bisa bertemu dengan kapten timnas Quidditch di Beauxbaton".

Minhyung mengulurkan tangannya ke arah Yoonoh.

Yoonoh menghela nafas sambil menjabat tangan Minhyung. Ternyata gadis ini sama sekali tidak mengingatnya.
"Kau sudah lupa padaku?"

Minhyung hanya mengerutkan keningnya dan memberi pandangan bertanya ke arah Taeyong.

"Aku ini oppa bear yang tinggal di rumah paman Changmin. Terakhir kali aku melihatmu, kau masih digendong mama Lee."

Minhyung coba mengingat, dan kerutan di keningnya semakin memudar seiring dengan pengenalan terhadap sosok lelaki tampan yang sedang berdiri di hadapannya.

"Ah benarkah? Aku tak pernah tahu jika idolaku selama ini ternyata mantan tetangga dan sahabat kakakku. Tapi kenapa Taeyong eonnie tak memberitahuku sama sekali?

Taeyong menghindari tatapan semua orang yang kini tertuju padanya. Sedangkan Yoonoh tersenyum sangat puas.

Yoonoh sebenarnya tak menyangka jika Minhyung mengingat semuanya begitu detail. Jika sudah begini, langkah Yoonoh untuk mendekati Taeyong akan lebih mudah.

"Jadi kalian ini sahabat sejak kecil?" Jaehyun menatap bergantian pada Taeyong dan Yoonoh. "Kenapa kau tak pernah bilang padaku, Yongie?" Ucap Jaehyun sedikit menuntut pada Taeyong.

"Itu haknya mau memberitahumu atau tidak" balas Yoonoh ketus. "Memangnya kau siapanya Yongie sampai dia perlu melapor padamu?"

Taeyong memijat pelipisnya, kembar Jung ini memang biang masalah.
"Jika kalian ingin ribut, silahkan keluar dari ruangan ini! Atau apa perlu aku panggilkan Professor Kim Jaejoong?"

TRIWIZARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang