END

596 54 5
                                    

Jaehyun meremas rambut tebalnya, frustasi dengan huruf-huruf rune kuno yang rasanya ingin segera dia musnahkan dari muka bumi ini. Jaehyun tak habis pikir, kenapa juga ada mata pelajaran seperti ini di Hogwarts?

"Hai Jae, sedang belajar rune?" Goda Mingyu dengan wajah menyebalkannya.

"Apa perlu kujawab?" Jaehyun yang sedang kesal semakin terpancing emosinya dengan kehadiran Mingyu.

"Aku tahu apa yang sebenarnya ada di otakmu. Dan kurasa masih belum terlambat untuk memperbaiki semuanya".

Setelah berhasil menyindir Jaehyun, Mingyu berlalu secepat kilat sebelum Jaehyun melontarkan mantra Levicorpus pada dirinya.

"Cih dasar sok tahu". Umpat Jaehyun dalam hati.

Walaupun jika dia berani jujur pada diri sendiri, bukan rune kuno yang menjadi alasan kekesalannya saat ini, tapi justru otaknya yang tak mau berhenti mengingat betapa mahir Kim Doyoung dalam materi ini.

Di lain tempat, Doyoung juga sedang mencemaskan Jaehyun. Doyoung tahu jika Jaehyun lemah dalam pelajaran rune. Walaupun keduanya sudah memilih jalan masing-masing selama satu tahun ini, tapi Jaehyun pernah menjadi sahabatnya. Dan Doyoung tak tega jika Jaehyun sampai tidak lulus ujian. Dia pasti akan semakin kesulitan untuk mengulangnya di tahun depan.

"Apa aku beri dia catatanku saja ya? Tapi bagaimana cara menyampaikannya?" Gumam Doyoung pada dirinya sendiri.

Coba saja Johnny dan Taeil masih belum lulus, pasti Doyoung tak perlu galau seperti ini untuk memberikan catatannya pada Jaehyun.

Dan tepat saat Doyoung tengah menggalau, Eunwoo sang ketua murid Gryffindor lewat di depannya dengan wajah hampir tertutup tumpukan buku.

Doyoung lalu membawa catatan rune nya dan menghampiri Eunwoo.

"Woo, boleh aku minta tolong padamu?"

"Tentu Doy, tapi aku kembalikan buku-buku ini dulu di raknya yah".

"Aku bantu". Ucap Doyoung sambil mengambil 2 buku teratas yang sedang dipegang oleh Eunwoo.

Setelah buku-buku tebal itu kembali ke tempatnya, Doyoung lalu menyerahkan buku catatannya pada Eunwoo.

"Tolong sampaikan ini pada Jaehyun, tapi jangan beritahu kalau ini dari aku yah. Bilang saja ini milikmu."

Eunwoo tersenyum dan mengangguk, tapi sebelum berlalu Eunwoo berkata "Belum terlambat untukmu dan Jaehyun memperbaiki semuanya".

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Yoonoh tengah memandangi foto wisuda Taeyong. Gadis itu tampak bahagia sekali dengan toga hitamnya. Yoonoh ingat saat itu dia meneror fotografer sekolah Beauxbaton agar memberinya selembar foto wisuda Taeyong.

Yoonoh memang hadir di acara wisuda Taeyong, tapi dirinya hanya memandang dari kejauhan. Yoonoh sengaja tak menampakkan wajahnya di hari bahagia Taeyong karena takut akan merusak kebahagiaan gadis itu. Lagipula sudah ada Jaehyun di sana yang saat itu memberikan sekuntum mawar merah sebagai ucapan selamat.

"Aku merindukanmu Yongie. Kenapa kau memilih meninggalkan dunia sihir?" Lirih Yoonoh sambil mengusap wajah Taeyong di dalam foto itu.

Sementara di dunia muggle, Taeyong mulai terbiasa dengan lingkungannya yang berbeda dengan dunia sihir. Keluarga Taeyong memutuskan untuk meninggalkan dunia sihir dan menetap di rumah ibu Taeyong yang memang seorang muggle.

"Yongie ayo turun, guru privatmu sudah datang" Seru Eunhyuk dari bawah tangga.

Taeyong terburu-buru mencari buku pelajarannya karena tak ingin membuat guru privatnya menunggu lama, dan tiba-tiba sebuah peta kuno terjatuh dari tumpukan bukunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRIWIZARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang