RELASHIO

720 96 6
                                    

Kebun belakang sekolah adalah tempat favorit Taeyong. Saat ini sang ketua murid sedang bersandar pada salah satu pohon maple besar sambil membuka sebuah kotak kecil berisi mainan khas anak-anak.

"Aku merindukanmu." Taeyong mencium bearbrick hitam putih bertuliskan huruf Y di dadanya.

"Ternyata kita punya tempat favorit yang sama, noona."

Taeyong terlonjak kaget, membuat bearbrick kesayangannya terlempar dan mengenai kaki seseorang.

Saat Taeyong mendongak, senyum ber-dimple Jaehyun menyambutnya.

"Apa kau tersasar? Ini kebun Beauxbaton bukan Hogwarts".

Jaehyun memungut bearbrick dan menyerahkannya pada Taeyong.

"Sejak eomma dan appa berpisah, aku selalu datang kesini untuk menenangkan diri".

Taeyong buru-buru memasukkan bearbrick kedalam kotaknya dan hendak beranjak, tapi Jaehyun malah berjongkok di depan Taeyong seolah menghalangi jalannya

"Apa aku mengganggumu, noona?".

"Kau sepertinya lebih butuh disini".

Walaupun masih dengan nada dinginnya, tapi Jaehyun senang karena Taeyong mulai perhatian padanya.

"Aku mengatakan itu bukan karena perhatian padamu, jadi jangan melambungkan harapan terlalu tinggi".

Ouch Jaehyun lupa kalau perempuan di hadapannya ini bisa membaca pikiran.

"Kita bisa berbagi tempat ini berdua".

"Ini kebun milik Beauxbaton, bukan milikku apalagi milikmu".

"Tapi disini bisa jadi tempat spesial untuk kita berdua, noona".

"Kebun ini tempat umum untuk seluruh penghuni Beauxbaton. Jadi, jangan bicara yang aneh-aneh."

"Aku tidak membicarakan fisik tempatnya, tapi esensi pertemuan kita disini".

Taeyong tidak menanggapi, menurutnya percuma saja karena Jaehyun ini sangat keras kepala.

"Aku hanya ingin berteman, apakah itu sangat sulit untukmu?"

"Apa alasanmu?"

Jaehyun mengernyit
"Apakah harus ada alasan untuk berteman?"

Taeyong mengedikkan bahunya
"Mungkin. Tak ada yang pernah mengajakku berteman sebelumnya."

"Itu karena noona tak pernah mau membuka hati untuk menerima orang lain. Jadi, mau mencoba berteman denganku?"

"Tidak".

"Aku tidak akan menyerah, noona."

"Aku tahu, tapi aku juga tidak akan kalah darimu."

"Bagaimana jika aku yang menang?"

"Ini bukan sebuah kompetisi".

"Kau takut noona".

Jaehyun benar-benar sedang menantangnya

Taeyong menatap sinis pada Jaehyun
"Kenapa aku harus takut padamu?".

"Kau takut aku akan meruntuhkan pertahananmu".

Taeyong mendorong tubuh Jaehyun. Jaehyun yang tidak siap menerima serangan pun sedikit terjungkal ke belakang.

"Kau tidak tahu siapa aku, jadi jangan bersikap seolah kau tahu".

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Taaeyong pergi meninggalkan Jaehyun.

Taeyong memang berhasil menghindari Jaehyun, tapi sebenarnya dia takut. Sangat takut. Mereka baru 2 kali bertemu, tapi Jaehyun seolah dapat melihat ke dalam dirinya tanpa harus membaca pikirannya. Taeyong tidak akan membiarkan Jaehyun menembus pertahanannya. Jaehyun tidak akan bisa membuatnya terluka lagi, seperti seseorang di masa lalunya.

TRIWIZARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang