TURNAMEN QUIDDITCH I

757 82 18
                                    

Bagi yg bertanya2 kenapa chap ini sempet ga bisa dibuka? jadi ceritanya semalem kepencet publish, padahal baru mulai nulis judulnya aja.. so di unpub.. Mianhae 🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️ but now let's enjoy :))

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Johnny dan Taeil senang sekaligus lega melihat Jaehyun dan Doyoung sudah kembali dekat. Seperti pagi ini, keduanya datang bersama saat sarapan pagi di aula besar.

Jaehyun memilih meja yang berhadapan dengan Johnny, sedangkan Doyoung di sebelah Jaehyun berhadapan dengan Taeil.

"Setelah kelas ramuan pagi ini aku akan tertahan seharian di lapangan". Keluh Jaehyun.

Jaehyun lalu melipat kedua tangannya di atas meja dan menelungkupkan wajahnya.

Doyoung mengusap punggung Jaehyun, coba memberikan semangat pada sang terkasih.

"Sepertinya professor Sehun berambisi Hogwarts sebagai tim tuan rumah bisa merebut gelar juara tahun ini". Timpal Johnny

"Lebih tepatnya dia berambisi mengalahkan Durmstrang, sang juara bertahan yang difavoritkan mayoritas murid di 3 sekolah. Yeah tebak saja kenapa? Mereka punya kapten timnas Korea Selatan disana!". Sahut Jaehyun emosi.

Johnny dan Taeil mengerutkan kening mereka. Ada apa dengan Jaehyun??? Jaehyun tampak lebih sensitif saat membicarakan Durmstrang dan kakak kembarnya. Benar2 tak seperti biasanya.

Tapi kali ini Johnny dan Taeil memilih untuk tutup mulut dan tidak ikut campur. Mereka tak ingin merusak keadaan yang baru saja membaik.

Jika JohnIl pura2 tak peduli, Doyoung justru merasa tak enak hati mendengar nada bicara Jaehyun. Doyoung tahu kalau Jaehyun masih kesal karena insiden di three broomsticks kemarin, dan saat ini Doyoung juga belum bisa menjelaskan pada Jaehyun soal kedekatan dirinya dengan Yoonoh. Doyoung hanya tak ingin menambah beban pikiran Jaehyun, setidaknya sampai turnamen Quidditch berakhir.

"Kami duluan yah Doy, Jae". Pamit Taeil pada Doyoung dan Jaehyun.

"Semangat ujian herbologynya!" Ucap Doyoung pada pasangan JohnIl yang dibalas anggukan keduanya.

Setelah kepergian pasangan JohnIl, Doyoung coba membuka pembicaraan. "Kau masih marah soal kemarin?"

Jaehyun menangkup jemari Doyoung yang berada di atas meja. "Aku minta maaf sudah merusak mood pagi ini"

Doyoung menggeleng pelan "Aku tahu posisimu saat ini. Pasti sangat berat memikul beban sebagai kapten tim tuan rumah".

"Sejujurnya aku khawatir akan banyak hal. Semua ada di otakku dan enggan untuk keluar". Jaehyun mengacak rambutnya frustasi.

"Kita membolos saja bagaimana?"

"HAH???" Mata Jaehyun melotot dan mulutnya menganga

Jaehyun Syok!

Selama dia bersahabat dengan Doyoung, gadis ini adalah siswi teladan dan tak pernah membolos sama sekali. Jaehyun pernah beberapa kali mengajak Doyoung membolos tapi selalu ditolak, tapi hari ini gadis kesayangannya itu yang mengajak dia membolos? YANG BENAR SAJA???

"Jadi kau mau tidak?"

Doyoung yang melihat wajah syok Jaehyun saat ini berusaha menahan tawanya.

"Yakin kau ini Kim Doyoung?"

Jaehyun masih tidak percaya, kini dia menatap Doyoung dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Jadi aku harus apa supaya kau percaya?"

"Cium aku"

"APA???"

Gantian Doyoung yang syok kali ini

TRIWIZARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang