Apa itu Schizoprhenia ?
Schizoprhenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi seperti mendengar bisikan-bisikan atau waham, kekacauan berpikir,dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.
Berdasarkan WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita Schizoprenia.Penderita Schizoprenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda.Di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan, gangguan psikologis berat diderita oleh 1,7 per 1.000 orang atau ada sekitar 400.000 warga Indonesia saat ini yang menderita gangguan psikologis berat seperti Orang Dengan Schizoprenia (ODS) Schizoprenia adalah gangguan psikologis berat yang diderita sekitar 0,4% dari populasi. Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 15 kasus baru per 100.000 orang.
Schizoprenia secara konseptual dapat diusut ke terminologidementia praecox yang dicetuskan oleh Emil Kraepelin pada 1880-an berdasarkan hasil penelitiannya terhadap pasien-pasien di Eropa dan Hindia Belanda.
Bukti-bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa gejala awal Schizoprenia dapat muncul pada masa remaja sekitar usia 15-17 tahun, tapi baru dapat didiagnosis Schizoprenia pada usia dewasa.Umumnya Schizoprenia muncul pada masa usia dewasa muda, yaitu sekitar usia 18-25 tahun, dan kasus Schizoprenia yang baru muncul pada usia di atas 40 tahun.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, diperkirakan 1-2 orang tiap 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat, termasuk Schizoprenia dan hampir 15 persen penderitanya mengalami pemasungan.
Apa Faktor terjadinya Schizoprenia ?
Penelitian yang menunjukkan kalau mengalami perundungan (bully) pada masa kecil dapat meningkatkan risiko Schizoprenia. Akan tetapi, bukti-bukti ilmiah untuk perundungan masih belum sekuat pengalama traumatik. Hingga saat ini bukti-bukti ilmiah merujuk pada faktor genetik sebagai penyebab utamanya. Penelitian yang menggunakan anak kembar menunjukkan bahwa risiko seseorang mengalami Schizoprenia bila saudara kembarnya mengalami Schizoprenia adalah sekitar 50 kali lipat.
Penyebab Schizoprenia, ada dua teori besar utama:
Pertama, hipotesis dopamin menjelaskan bahwa Schizoprenia muncul karena masalah ketidak seimbangan dopamin, yaitu senyawa kimia pengirim informasi yang ada di otak.
Kedua, teori kognitif menjelaskan bahwa muncul karena adanya interpretasi yang salah pada pengalaman anomali. Pengalaman anomali tersebut bisa seperti salah dengar ada orang yang memanggil. (*)Hal yang membedakan antara penderita Schizoprenia dengan orang normal adalah suara-suara yang silih berganti di pikirannya. Para dokter menyebutnya sebagai halusinasi dengar, yakni penderita mampu mendengarkan suara-suara “aneh” di pikirannya “teman khayalan”.
orang normal menganggap bahwa penderita Schizoprenia adalah orang gila karena sering terlihat berbicara sendiri. Padahal sesungguhnya penderita Schizoprenia tersebut sedang berinteraksi dengan suara-suara di pikirannya. suara-suara ini juga membuat perasaan penderita Schizoprenia menjadi tidak stabil. Kadang marah dengan apa yang dikatakan suara tersebut.Emosi hanya dipengaruhi oleh suara-suara tersebut sepenuhnya.Itu adalah sedikit dunia penderita Schizoprenia yang tidak mungkin bisa dipahami oleh orang normal. Karena suara-suara yang terus berkata-kata pula penderita Schizoprenia tidak bisa fokus melakukan banyak hal. Bisa dikatakan bahwa sebagian besar penderita Schizoprenia tidak bisa menggunakan pikirannya dengan baik karena suara-saura yang tidak jelas tersebut.
Bagaimana kehidupan sosial Shizophrenia ?
Untuk memenuhi kebutuhan saya (Penderita shizoprenia) sebagai manusia sosial, saya tergabung dalam banyak grup di internet. Saya sudah merasa cukup ngobrol dengan teman-teman di grup-grup facebook. Apalagi dari grup komunitas peduli Schizoprenia indonesia, disana saya juga bisa curhat seputar masalah yang saya hadapi karena suara-suara di pikiran saya. Disana adalah tempat terbaik untuk ngobrol sejauh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mental Health Awareness
Ficțiune științifico-fantasticăAku bukan si ahli perangkai kata, hanya saja penikmat kesedihan dan ketersiksaan yang orang lain rasa. Melihat mereka tersiksa kebahagiaan tersendiriku. Mau mendengar kisah kisah ku? jangan baca jika kalian tak sanggup membacanya, jangan salahkan ak...