Gue punya temen yang bisa dijadikan contoh buruk. Dia sering dijauhi sama orang-orang karena kalo ngobrol sering menganggap rendah selera orang lain.
Misalnya, dia suka musik jazz, terus orang lain suka musik dangdut. Dihinalah musik dangdut, tersinggunglah lawan bicaranya. Musuhan sampai sekarang gara-gara beda aliran musik.
Lain kasus, dia pendukung calon presiden nomor urut 6377173727, sedangkan lawan bicaranya pendukung calon presiden nomor urut 9622888289. Bukannya bahas apa yang sama di antara mereka berdua, eh dia malah menjelek-jelekan calon presiden yang didukung lawan bicaranya. Ya jadi berantem.
Kenapa ya ada orang kayak gitu?
Entahlah.
Yang pasti kita jangan contoh yang begitu. Ngobrol itu harusnya cari kesukaan yang sama, minat yang sama, gitu kan jadi makin akrab.
Kalo seandainya gak sengaja udah nyerempet-nyerempet perbedaan, langsung alihkan topik biar gak ada yang tersinggung. Mungkin di luar nampak biasa-biasa aja, tapi dalamnya hati siapa yang tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona: Menjadi Baik, Bukan Palsu [TAMAT]
RandomSeri #2 Humaniorama Ada pepatah Jepang yang mengatakan bahwa setiap manusia itu memiliki tiga wajah. Wajah pertama adalah wajah yang ditunjukkan ke semua orang. Wajah kedua adalah wajah yang ditunjukkan ke orang-orang terdekat. Wajah ketiga adalah w...