Chapter 8 • Ramon, Cafe, dan Cindy

607 23 2
                                    

Bel pulang sekolah sudah dibunyikan sejak 45 menit yang lalu. Beberapa murid sudah meninggalkan area sekolah. Namun, Belle dan Kyla masih menghirup udara sore hari disekolah.

Rabelle : lo dimana?
Rabelle : p
Rabelle : p
Rabelle : gue udah dikantin

Belle tidak mendapat balasan apapun dari lawan pesannya. Padahal, janji yang sudah disusun mereka berdua sudah sangat dinantikan Belle.

"Gimana, Kyl? Lo udah tanya ke temen-temen Ramon?,"

"Ga cuma ke temen-temennya aja, Bel. Gue udah tanya ke hampir semua anak yang gue temuin. Mereka emang ga liat Ramon."

Belle menunduk, hatinya kesal karena apa yang seharusnya sudah ia dapatkan hari ini masih harus tertunda lagi. Apalagi, ia sudah menunggu Ramon sejak jam istirahat.

"Gue yakin tadi gue liat dia turun dari motor, Kyl. Ga mungkin salah," jelas Belle.

"Iya iya, Bel. Tapi gimana dong? Ramon emang ga ada di sekolah hari ini," jawab Kyla menenangkan.

"Ramon dipanggil ke sekolah lamanya," sambar Ken.

"Lo nguping ya?!" kesal Belle

"Niat gue baik, nih. Mau kasi informasi. Kalo lo gamau yaudah, gue cabut,"

"Udahlah, Bel. Dengerin aja dulu," ucap Kyla memberi saran.

"Yauda yauda, lo ngomong apa tadi?" ucap Belle kesal.

"Ramon dipanggil ke sekolah lamanya."

"Kok bisa? Dia mau balik kesana?" tanya Belle ingin tahu.

"Ngga, setau gue, dia masih punya banyak masalah yang belum selesai," jelas Ken singkat.

"Masalah apa?"

"Ya, mana gue tau. Lo pikir gue siapanya?" ketus Ken.

"Sewot amat si. Eh btw, terus ngapain dia tadi pagi kesini?" tanya Belle.

"Pihak sekolah ditelfon sama SMA Garuda, terus dia dikasi tau sama wali kelasnya. Dia gajadi sekolah, langsung pergi ke SMA Garuda." jelas Ken dengan nada dingin.

"Terus kok chat gue ga dibales?"

"Banyak nanya amat si lo. Udahlah gue buru-buru, bye," potong Ken.

"Eh tunggu kek, gue belom selesai nih nanya nya!" teriak Belle memanggil Ken.

Ken tidak menggubris, dia tetap melanjutkan langkah kakinya menuju tempat parkir.

Belle kesal karena masih banyak yang perlu ia tanyakan tetapi lawan bicaranya sudah meninggalkannya begitu saja.

"Lo sekhawatir itu ya sama Ramon, haha."

•••


Belle menikmati segelas Choco Chip Frappucino kesukaannya dimeja dekat jendela pada sebuah cafe favoritnya.

Sorot matanya ditebarkan pada jalanan yang lumayan ramai kala itu. Ditemani meja-meja kosong disekelilingnya dan sinar matahari yang mulai menggelap.

Beberapa pesan singkat dan telfon yang masuk sebenarnya cukup mengganggu waktu Belle kala itu. Tapi, ia tidak menggubris.

Saat ini dia memang tidak ingin diganggu.

"Maaf kak, sudah jam 17.45, 15 menit lagi kafe kita tutup," sambar seorang waiter yang memecah keheningan Belle.

"Oh ok mas," jawab Belle.

Belle dengan terpaksa mengambil handphone nya, ia membuka aplikasi taksi online dan memesan nya,
tanpa melihat notifikasi-notifikasi yang masuk.

"Udah kafenya tutup, mana ga ada driver yang terima orderan gue lagi, ish!" gerutu Belle seraya berjalan keluar cafe.

"Ini buat bapak, dimakan ya pak."

Suara hangat itu mengambil perhatian Belle. Seorang perempuan berambut panjang kecoklatan, membawa beberapa bungkus makanan cepat saji yang diberikan kepada seorang pemulung dan anak istrinya.

"Itu pacarnya si kulkas kan ya?" gumam Belle mengamati.

Perempuan itu berjalan kearah cafe dan Belle tau perempuan itu seperti mengamatinya.

"Kamu temennya Ken, ya?" tanya Cindy

"Eh, iya kak. Kakak pacarnya ya?" tanya Belle menanggapi

"Eh, gausah panggil kakak. Kita seumuran kok." Jelas Cindy. "Nama kamu Belle kan? Aku Cindy."

"Kok tau namaku?"

"Nanti aku jelasin, boleh kita ngobrol sebentar?" tanya Cindy menawarkan.

"Boleh, Cin. Dimana?"

"Di cafe aja, mumpung masih buka."

"Tadi kata masnya udah mau tutup, loh." jawab Belle.

"Gapapa, ini cafe punya kakak aku kok, nanti biar aku yang ngomong." jawab Cindy seraya merangkul Belle dan berjalan masuk ke cafe.

Mereka berdua memasuki cafe, duduk dimeja yang sama seperti meja Belle sebelumnya. Berbicara ringan diiringi tawa renyah, sebelum menjurus pada lingkaran masa lalu yang berkaitan.

•••

happy reading!❤️
jgn lupa leave vomment ya buat support cerita ini, thank u!❤️

BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang