Setelah selesai mengantar Roy, Belle sekeluarga kembali kerumah. Tentunya dengan Belle yang masih terngiang-ngiang dengan sikap Ken.
Diperjalanan, Belle hanya memperhatikan gemerlapnya jalanan Jakarta, ia tidak mengaktifkan handphone-nya sama sekali. Belle tidak sadar, ada seseorang yang sudah menunggunya sedari tadi.
Diarga : Belle?
Diarga : Kamu dimana?
Diarga : Kita jadi ketemu kan?
Diarga : Bel aku udah sejam disini, kamu dimana?
Diarga : Belle?
Diarga : Yaudah, aku tungguin dirumah ya
Diarga : Bel, kata bi ratih kamu masih temenin papa ya?
Diarga : Yaudah, aku tungguin
Diarga : Hati-hati ya dijalan"Astaga," ucap Belle tiba-tiba.
"Kenapa, Bel?" tanya Kirana, mommy Belle.
"Belle lupa mom, harusnya hari ini Belle ketemu sama Arga,"
"Oh iya mommy tau, tadi bi Ratih telfon katanya Arga dirumah nungguin kamu,"
"Astaga, mom. Sumpah, Belle lupa,"
"Kamu lupa? Atau kesenengan diboncengin sama temen kamu tadi?"
"Ih kok mommy tau," kesal Belle.
"Mommy tadi liat waktu kamu baru dateng," jelas Kirana seraya memamerkan senyumnya yang menyindir.
"Ketua team aku aja, mom,"
"Siapapun dia, kamu harus tau batasan ya, Bel. Kamu harus tau Arga itu baik banget sama kamu. Kamu harus jaga hati buat dia,"
"Arga ga sebaik yang mommy kira!" ketus Belle, nada suaranya melunjak.
"Iya, Bel. Tapi Arga juga ga sejahat yang kamu fikir,"
Belle terdiam. Kata-kata Kirana tidak sepenuhnya salah. Namun, perempuan mana yang kuat jika berada di posisi Belle?
•••
"Kamu samperin Arga aja, Mommy juga mau anter Papa kamu biar istirahat," jelas Kirana membiarkan anaknya masuk terlebih dulu.
Belle mengangguk. Kaki kanannya dilangkahkan perlahan lahan memasuki pekarangan rumah. Ia tidak melihat mobil Arga dihalamannya. Ia mengira Arga sudah pulang karena terlalu lama
menunggu.Belle sangat merasa bersalah. Sikapnya selama ini bukan karena ia membenci Arga. Namun, karena ada luka masa lalu yang belum mampu ia sembuhkan.
"Nih, aku buatin nasi goreng," ucap Arga menyodorkan sepiring nasi goreng ayam kesukaan Belle.
"Loh? Kamu belum pulang?"
"Belum dong, aku kan harus mastiin kamu sampe rumah dengan selamat,"
Belle menerima piring putih yang disodorkan Arga, lalu menaruhnya di meja ruang tamu.
"Maaf, Ga," Belle memeluk Arga, ia sangat merasa bersalah.
"Maaf kenapa?" tanya Arga sambil memeluk erat Belle.
"Aku jahat sama kamu, Ga. Maaf,"
"Kamu ngga jahat, Bel. Aku ngerti posisi kamu, tapi apa kamu gamau dengerin penjelasan aku?"
Belle melepas pelukannya karena mendengar ucapan yang keluar dari mulut Arga.
"Tolong, Ga. Jangan pernah bahas semua yang bersangkutan tentang masa lalu," Belle berucap memohon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Belle
Teen Fiction[BEBERAPA PART AKAN DI PRIVATE, SILAHKAN FOLLOW AUTHOR UNTUK MEMBACA] "Jadi, mana yang lebih pantas? Yang mampu memenangkan hatimu untuk pertama kalinya atau yang berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankanmu?" B E L L E July 2018 by senyalia. vecto...