Chapter 4 • Siapa?

894 31 0
                                        

"Gue punya masa lalu yang paling gue benci. Maka dari itu, gue harap lo bisa jadi masa depan gue yang paling gue cinta."

●●●

Bel sudah berbunyi. Sebagian besar siswa SMA Pelita sudah berhamburan keluar dari gerbang sekolah. Mungkin hanya ada beberapa anak yang masih menjalankan ekskul atau rapat organisasi tertentu.

Belle masih di sekolah, ia hanya berjalan di sekitar lorong kelas 11. Ia suka keheningan.

Arga? Tenang, Belle sudah mengusir nya tadi.

"Selamanya kita akan bersama
Melewati segalanya
Yang dapat pisahkan kita berdua
Selamanya kita akan bersama
Tak kan ada keraguan
Kini dan nanti
Percayalah~"

Belle menyanyikan bagian reff lagu yang menjadi ost dari film favoritnya, London Love Story.

"Kapan ya gue punya pacar ganteng sama setia kek Dave?" gerutu Belle sambil tersenyum sendiri membayangkan karakter favoritnya di film LLS.

Brug

"Eh sorry-sorry gue ga sengaja." Belle meminta maaf karena ia menabrak seseorang di depannya.

"It's ok." balas Ken.

"Kok lo lagi, sih? Nyesel gue minta maaf kalo tau lo yang nabrak gue." Kesal Belle.

"Permintaan maaf lo udah di terima." jawab Ken sambil pergi meninggalkan Belle yang masih berdiri kesal di depan tangga.

"Tuh kan, ga nyambung. Bego." gumam Belle sambil melihat Ken.

Belle tidak tahu kenapa, tapi ia selalu kesal melihat muka sok cool cowok itu. Padahal cowok itu tidak punya salah kepadanya.

●●●

"Lo kenal sama pacarnya si Arga, Ken?" tanya Gerry, sahabat Ken dan Diego. Sedangkan Diego, dia adalah saudara jauh Ken, jadi dia sangat tau semua kisah hidup Ken.

"Arga siapa?" tanya Ken.

"Arga si playboy sok kegantengan." sambar Diego

"Trus, pacarnya yang mana?" tanya Ken lagi.

"Rabelle. Yang tadi tabrakan sama lo di lorong. Dia sekelas sama lo kan? Setau gue dia anak XI IPA 1 juga." tanya Gerry. Gerry tidak sekelas dengan Ken dan Diego, Gerry adalah anggota kelas XI IPA 2.

"Oh, jadi mereka beneran pacaran?" tanya Ken.

"Intinya lo kenal sama Rabelle ga?" tanya Gerry penasaran.

"Bingung sih gue jawabnya. Antara kenal atau ga kenal."

"Atau pernah kenal." sambar Diego

"Ha ha ha." Diego dan Ken tertawa. Sedangkan Gerry melihat mereka tidak paham.

"Udah lah, kuy lanjut bas-"

"Hello my baby Ken! You look so tired huft. Duduk dulu sini, mau aku beliin sesuatu?"

Belum sempat Ken dan teman-temannya melanjutkan latihan, mereka menoleh ke arah pintu masuk lapangan karena melihat siswi dengan seragam yang berbeda dengan mereka. Seragam khas milik SMA Galaksi.

"Kok diem aja, sih? Aku beliin diary milk oreo yah? Itu masih jadi kesukaan kamu kan?." tanya Cindy panjang lebar karena melihat Ken tidak menjawab pertanyaannya.

"Lo apaansih? Siapa yang suruh lo kesini? Pulang!" Ken benci Cindy. Dia tidak suka saat hari-hari tenangnya selalu diganggu oleh gadis itu.

"Tapi Ken, aku ma-"

"GUE BILANG PULANG!" bentak Ken yang membuat Cindy menunduk takut namun dia tidak menyerah begitu saja.

"Gamau! Aku mau disini biar kamu tau aku tetep setia sama kamu." balas Cindy

"Ha ha, setia pala lo." gumam Diego

"Gausah ikut campur lo!" bentak Cindy ke Diego karena merasa di remehkan.

"Udah lah." tebas Ken sambil memberi isyarat kedua temannya untuk melanjutkan latihan mereka.

Selama latihan, Cindy hanya duduk di pinggir lapangan. Ia berusaha memberi semangat kepada Ken. Tapi Ken sama sekali tidak menggubris.

"Wih, tu kulkas jago basket beneran ya?" gumam Belle di pinggir lapangan saat melihat 3 orang di tengah lapangan sedang memainkan basket.

Belle menjuluki Ken sebagai kulkas karena menurutnya, Ken yang tinggi dan dingin itu menjadikannya sangat mirip dengan kulkas.

"Semangat Ken!"

Teriak Cindy dari pinggir lapangan cukup mengambil perhatian Belle. Ia menoleh sebentar lalu mengabaikan.

Oh, jadi si kulkas udah laku juga ya?
Batin Belle karena melihat seorang gadis berambut panjang yang ia fikir adalah pacar Ken.

Setelah melihat permainan Ken, Diego, dan Gerry sebentar, Belle bergegas pulang karena supirnya sudah menunggu di depan gerbang sekolah.

●●●

Thankyou yang udah sempetin baca. Love yaa, hehe💗

BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang