0.5 penutup luka

541 72 0
                                    

Happy reading!!

🌾🌾🌾

Jam menunjukan pukul 7.15 yang menandakan bahwa 15 menit lagi adalah bel masuk. Sherly menunggu angkutan umum yang biasanya lewat depan gang rumahnya, tapi selalu saja penuh. Bolak balik mengecek pergerakan menit dijamnya dan semakin terkikis waktu yang tertera membuatnya semakin panik.

"Sherly?" panggil seseorang setelah mematikan motornya.

Sherly menoleh " eh Rio." sahutnya saat melihat wajah yang sudah tak terhalang helm full face.

"Ngapain disini?madol lu yaaa."tuduh Rio sambil mainin jambul kesayangannya.

"Yee, engga lah. Gw nunggu angkot ga lewat lewat." bantah Sherly dan kembali celingak celinguk mencari angkot.

Rio menepuk jok belakang motor ninjanya "sini sama gw."

"Gausah yo, gabisa naiknya juga." ucap Sherly diakhiri dengan senyum, yang pastinya semua orang juga tau bagaimana senyum palsu.

"Sini gw bantu."

Rio turun dari motor dan perlahan mengambil alih tongkat sherly, lalu menggendong Sherly yang memiliki badan tidak berat. Suatu keuntungan bagi Rio.

"Dah. Lu duduk diem, pegangan."ujar Rio sembari memberi tongkat Sherly dan memakai helm.

"Maaf ya gw gabawa dua helm, soalnya percuma kalo bawa. Ga ada yang mau diboncengin ,btw itu jok udah kosong 3 tahun Sher. Dan lu merawanin dia lagi" papar Rio diakhiri dengan kekehan.

Sherly menahan tawanya, dan moodnya lumayan membaik. Seengganya ia bertemu dengan Rio sang pembangkit mood."Apaan sih ada ada aja lu"

Motor mulai melaju, tangan Sherly mulai memegang pinggang Rio.
Rio membawa motor seperti kesetanan, waktu tempuh normal kesekolah biasanya 10 menit tapi tadi hanya menempuh 6 menit.

"Eh maaf ya Sher, gw lupa bawa orang dibelakang." ucap Rio tidak enak saat melihat Sherly berantakan.

Rambut Sherly acak acakan, dan ia sekarang menunduk.

"Untung gw ga mati, selagi gw belom mati mah gak papa." ucap Sherly mengangkat kepala dan membereskan rambutnya.

Rio turun dari motor membuka helm dan tanpa aba aba ia menurunkan Sherly. Pastinya digendong.
Dan membuat semua mata yang berada di parkiran menatapnya.

"apaan lu pada liat liat,dikira gw pisang kali!" sarkas Rio.

"Santai yo, jangan emosi."

Membantu Sherly memposisikan tongkatnya membuatnya ia ingat betapa beruntungnya mempunyai kaki normal, dan ia malah menyia nyia kan untuk lari saat tawuran dan lain lain.

Sherly merogok saku bakunya dan mengeluarkan uang dua puluh ribu
" nih yo, uang bensin. Maaf ya gw cuma punya segini."

" lu cuma punya segini? Dan ngasih ke gw, nanti lu jajan gimana Sherly?" ujar Rio sedikit mengomel.

" gak papa, gw bisa ko gak jajan. Lagian gw utang budi sama lu" masih memaksa Rio untuk menerima uangnya, Sherly memasukan uang dua puluh ribu kedalam saku Rio dengan cepat.

"Makasih ya yo tumpangannya"
Sherly berjalan menuju kelasnya sambil menahan rasa lapar karena tadi ia tidak sempat sarapan.

"Sher! Bentar" Rio memanggil.

Sherly berhenti " nih pegang aja, gausah kaku gitu. Lagian gw ikhlas ko" Rio mengembalikan uang tadi.

"Seriusan?" tanya Sherly saat uangnya sudah berada ditangan.

INFALLIBLE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang