sixth🌖

1K 170 10
                                    

Suasana canggung memenuhi kamar apartemen sehun.

Setelah acara melepas rindu yang sehun dan jongin lakukan di depan supermarket, sehun memutuskan untuk membawa jongin ke apartemennya yang tentu saja tidak ditolak oleh jongin.

Suasana canggung juga memenuhi perjalanan meerka dari super market hingga kamar sehun sekarang.

"em.. j-jongin?"

Jongin menolehkan kepalanya untuk melihat sehun yang sedang berdiri kaku didepannya, sedangkan jongin duduk di pinggir kasur.

"m-mau minum?"

Sial, sehun merutuki dirinya sendiri yang tiba tiba berubah menjadi gugup.

Pada saat seperti ini ingin rasanya sehun duduk di sebelah jongin dan memeluknya dengan erat. Tapi rasa canggung karena sudah lama tidak bertemu itu pasti ada, seberapapun dekatnya mereka dulu.

Jongin menganggukkan kepalanya untuk menjawab sehun.

Sehun menjilat bibir bawahnya yang tiba tiba terasa kering dan berlalu menuju dapur.

"sehun" cicit jongin.

Sehun membalikkan badannya dan melihat jongin yang menundukkan kepalanya dengan tangan yang meremas pelan kemeja yang ia gunakan.

"b-boleh susu coklat?"

Sehun menggigit bibir bawahnya kuat untuk menahan pekikannya. Sehun berdeham pelan dan mengepalkan tangannya kuat untuk menahan hasrat memeluk jongin saat ini juga.

tahan sehun, baiklah jongin maafkan aku.

Sehun membalikkan dirinya dan berjalan cepat menuju jongin yang masih setia menundukkan kepalanya.

Gila,  sehun bisa gila jika seperti ini.

Jongin mendongakkan kepalanya dan melihat sehun yang sedang berdiri didepannya dengan telinga memerah.

"kenapa?" tanya jongin.

"maaf"

Jongin menyatukan alisnya tanda tidak mengerti perkataan sehun. Kenapa sehun minta maaf?

Sehun mendekatkan dirinya pada jongin dan membawa tangan jongin untuk dikalungkan ke lehernya, lalu sehun mengangkat paha jongin agar tubuh jongin berpindah sepenuhnya pada dadanya.

Sehun membetulkan posisi gendongannya agar jongin merasa nyaman dan membawa jongin ke dapur.

Katakan sehun berlebihan, tapi sehun tidak akan meninggalkan jongin lagi. Jongin harus selalu berada pada jangkauannya.

Jongin menyembunyikan wajahnya di pundak sehun. Ia tak tau harus berbuat apa sekarang, bahkan hanya untuk melirik sehun saja rasanya sangat malu. Jongin mengeratkan pegangannya pada kaos sehun saat jantungnya berdetak lebih cepat, bahkan sangat cepat.

Sehun mendudukan jongin di meja pantry setelah sampai didapur dan berlalu ke kulkas untuk mengambil susu coklat yang tadi ia beli.

Jongin menerima susu coklat yang sehun ulurkan dan meminumnya canggung. Jongin mengerutkan jari kakinya karena sehun daritadi menatapnya, jongin salah tingkah dan pipinya berubah menjadi merah samar.

"sehun jangan liat seperti itu" cicit jongin.

"kemana panggilan manisku?"

Sehun mendekati jongin dan meletakkan tangannya di sisi tubuh jongin, mengungkung jongin dengan posesif.

"panggilan manis?"

"sehunnie"

"tapi kau juga tidak memanggilku bear!" sungut jongin.

Sehun terkekeh geli melihat wajah sebal jongin dan beralih mengecup pipi gembil jongin.

Jongin menggeram malu dan mengalihkan tatapannya dari sehun, jantungnya mulai tidak sehat kembali.

"bear"

Sial, jongin yang minta dipanggil bear ia sendiri yang malu. Jongin tidak berani menatap sehun dan mengalihkan pandangannya ke penjuru dapur untuk menyembunyikan rasa malunya.

"tadi minta dipanggil bear, sekarang sudah dipanggil tidak menjawab" sindir sehun.

Jongin menatap garang sehun dengan pipi memerahnya.

"kan---  ish kan jongin malu!"

Jongin mendorong pundak sehun pelan lalu memainkan kotak susu coklatnya yang sudah habis.

Sehun yang melihatnya langsung memeluk gemas jongin dan mengecupi pipi jongin berkali kali.

Jongin mendorong wajah sehun dan menatap leher sehun dengan mata berbinarnya.

"wahhh tahi lalat sehun masih ada"

"kau kira tahi lalat bisa hilang" sengit sehun.

"siapa tau dihapus" balas jongin santai.

Lalu mereka berdua tertawa bersama entah apa yang lucu, bagi dua pasangan yang sedang kasmaran pasti yang tidak lucu akan selalu menjadi lucu entah apa alasannya.

Jongin menguap lebar setelah sehun membuang kotak susu yang ia minum.

"mengantuk hm?" sehun mengelus pelan surai jongin dan memijat telinga jongin, membuat sang empu menaikkan pundaknya merasa geli.

"emh~"

"ayo" sehun merentangkan tangannya kearah jongin, jongin yang mengerti langsung melingkarkan tangannya di leher sehun.

Sehun menggendong jongin menuju kamarnya dan merebahkan jongin. Merebahkan dirinya juga disebelah jongin dengan posisi menghadap beruangnya.

"bear"

"hm?" jongin mencari posisi tidurnya dan akhirnya beringsut memeluk sehun yang tidur disebelahnya.

"kita belum mandi"

Jongin membuka matanya malas, ia sangat mengantuk.

"besok saja ishh"

Sehun menahan senyum lebarnya saat jongin mengusakkan kepalanya di dadanya. Mengambil selimut dan menutupi tubuh mereka berdua lalu memeluk beruangnya dengan erat. Mengecup lembut kening jongin dan meletakkan dagunya diatas kepala jongin yang sudah terlelap.

"jaljayo uri bear"





































































sorry for typo(s)🙏

btw, bentar lagi tamat 🌚🌝

Childhood Love [HUNKAI] [END.]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang