Mate - 1

4.4K 286 319
                                    

Jimin berdiri didepan makam, ia menatap kosong makam dihadapannya.

"Udah 2 tahun, dan gue masih belum rela lo pergi!"

"Lo seharusnya ga meninggalkkan gue dengan banyak masalah" jimin terdiam, ia kembali menatap makam dihadapannya.

Jimin langsung berbalik keluar dari tempat tersebut. Ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang membuat jimin terkejut. Jimin mau pergi tapi ia terkejut kembali mendengar ringisan orang yang ia tabrak. Jam dan gelang meraka tersangkut.

Jimin memperhatikan namja didepannya yang menutup mukanya menggunakan hoddie.

"Tolong lepaskan ini" ucap namja tersebut mencoba melepaskan kaitan mereka.

"Lo namja aneh dikampus?" Tanya jimin bingung.

Taehyung mengangkat wajahnya menatap jimin. Ia terdiam menatap wajah dingin itu mengapa ia harus bertemu monster di siang bolong begini. Mengapa sepertinya takdir selalu mempertemukan mereka atau sepertinya seseorang selalu mempertemukan mereka.

"Lepasin ini!" Cicit taehyung tak perduli ucapan jimin.

"Eh, kentang kecil, gue ngomong sama lo!" Ketus jimin membuat taehyung mengeryit.

"Aku bukan kentang kecil dan lepaskan ini, kamu menyeramkan!" Seru taehyung panik.

Jimin menatap taehyung bingung, seram, apa ia seseram itu.

"Cepetannn" rengek taehyung mulai kesal.

"Diam! Gue yang atur lo bukan lo yang atur gue!" Sentak jimin membuat taehyung terdiam.

Jimin melepaskan gelang taehyung. Setelah lepas. Jimin gerah melihat tsehyung menutup kepalanya.

"Ngapain sih, matahari terik gini malah ditutup?" Ketus jimin menurunkan kupluk yang dipakai.

"Jangan!" Seru taehyung.

"Eh, masih untung banget gue tolong lo, emang lo mau pingsan?" Sengit jimin kesal.

'Eomma taehyung takut!'

Taehyung menghambur memeluk jimin karena merasakan sesuatu disampingnya.

"Lo apaan sih, main peluk - peluk aja kerjaan lo!" Seru jimin kesal.

"Lepas!" Sentak jimin melepaskan tsehyung tapi jimin kembali diam karena taehyung menutup matanya erat.

Jimin hampir menyemburkan kemarahannya jika tak menatap wajah ketakutan tersebut ia tak akan diam saja. Ia segera meninggalkan tempat tersebut dan kembali menutup kepalanya menggunakan kupluk yang digunakan namja dihadapannya tadi.

Taehyung mengintip melihat jimin yang menjauh. Taehyung menghela nafas, suaranya yang dingin dan tajam tapi sangat memancarkan kehangatan itu. Makhluk - makhluk itu menjauh ketika ia memeluknya. Walau namja itu gampang ditempeli tapi entah mengapa makhluk - makhluk itu tak mau mendekatinya.

Taehyung menggelengkan kepalanya menghilangkan pemikiran anehnya. Mengapa ia harus mengurus monster itu. Ia harus mengunjungi makam eommanya.

"Halo ma, maaf ya tae baru dateng, tae kangen sama eomma, kenapa hanya eomma yang ga bisa tae lihat, padahal tae mau ketemu eomma" air mata taehyung menggenang, ia menaruh bungkusan dimakam eommanya.

Kemudian ia langsung berlalu dari sana. Ia menatap seseorang yang menatap sebuah makam dengan wajah yang menyakitkan mengingatkannya tadi dengan dia melihat makam eommanya.

"Nggak perlu diperhatiin terus, biarkan dia tenang" orang tersebut menoleh menatap taehyung.

"Lo ngomong sama gue?"

MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang