Workshop masih berlanjut, ini adalah hari terakhir workshop. Tapi, kebanyakan peserta berpikir ini lebih mirip acara MT dari pada workhop. Suasananya lebih santai dan jauh dari kata bosan.
Sakura sudah siap debgan pakaiannya. Ia mengenakan celana hitam dan blus berwarna gading. Rambutnya diikat satu kebelakang memperlihatkan dahi lebarnya. Riasan? Sakura yang terbaik.
Ia membawa buku jurnalnya lalu turun untuk sarapan sebelum mengikuti acara jam sembilan pagi. Ia bergerak dengan langkah tergesa hingga tanpa sadar kartu kuncinya terjatuh.
Sasuke keluar dari kamarnya. Ia merasa lebih baik dan segar setelah seharian kemarin tubuhnya terasa remuk.
Ia menunggu lift yang sedang turun dari lantai di atasnya, untuk beberapa saat, ia kembali mengecek penampilannya dan mengira-ngira apakah ada yang kurang. Tidak ada.
Dan tepat ketika ia selesai dengan kegiatannya, pintu lift terbuka.
Tidak ada orang pikirnya, atau sekumpulan wanita yang ada di dalam sana. Tapi, kenapa hanya ada orang yang ingin Sasuke hindari selama ini. Haruno Sakura, mantannya.
Sasuke masuk, ia tidak bisa menghindar lagi. Dia tersenyum canggung pada Sakura yang terlihat sama terkejutnya dengannya.
"Ohayou, Sasuke-kun." Sapanya.
Sasuke mengangguk. Tidak ada yang perlu dilakukan 'kan? Batinnya mengiyakan setuju.
Suasana jelas terasa canggung, apalagi Sakura. Ia tidak pernah membayangkan akan terjebak situasi ini bersama Sasuke.
Apa yang ia harapkan? Senyuman manis Uchiha Sasuke du pagi hari? Atau apa? Tidak. Mereka sudah berakhir dan ia tidak boleh memikirkan hal itu lagi.
Perjalanan turun ke lantai satu terasa sangat lama. Apalagi bagi Sakura, ia ingin mengobrol dengan Sasuke, setidaknya mengurangi atmosfer kaku yang menyelimuti mereka.
"Sakura." Apa ia bermimpi? Itu suara Sasuke, 'kan? Dia memanggilnya?
"Ya?" Sakura menoleh ke arah Sasuke. Ia gugup sekarang.
"Mama, memintamu berkunjung." Katanya.
Sakura ingat, Ibu Sasuke, Uchiha Mikoto. "Oh, iya?" Nada antusias jelas terdengar.
"Hm." Jawab Sasuke singkat. Tapi, Sakura masih menatapnya.
"Kenapa?" Tanya Sasuke lagi, ia merasa aneh ketika dipandangi seintens itu.
"Kenapa Bibi Mikoto memintaku berkunjung? Kau tidak memberitahu beliau jika kita sudah... 'selesai'?" Sakura menggantung kalimatnya di akhir. Cukup tahu diri.
"Aku memberitahunya."
"Tapi--"
"Aku duluan." Potong Sasuke begitu pintu lift terbuka.
Sakura mendengus. Ia tidak mendapatkan jawaban. Ia melangkah keluar mengikuti Sasuke setelahnya.
Haruskah ia berkunjung? Tapi, jika ia berkunjung apakah Sasuke tidak terganggu?
***
Sasuke berjalan ke kelas workshop, ia memikirkan kembali apa yang dikatakannya pada Sakura tadi. Ia tidak pernah memberitahu Ibunya jika ia sudah berakhir dengan gadis itu.
Ia hanya mengatakan jika Sakura terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak sempat berkunjung atau hal-hal yang lainnya yang membuat Ibunya percaya jika Sakura tidak dapat berkunjung.
"Sasuke?!"
"Uchiha Sasuke?!" Sasuke menoleh, ketika ia mendengar seseorang memanggilnya. Siapa?
"Ah, ternyata benar, kau Uchiha Sasuke." Kata wanita itu dengan wajah berbinar dan napas yang masih tersengal karena mengejarnya.
"Sia-pa?" Tanyanya.
"Kau tidak mengingatku?" Sasuke menggeleng. Ia memang tidak mengenal wanita di depannya.
"Aku Ino, Yamanaka Ino." Katanya. Wajahnya terlihat kesal kini, karena fakta yang ia dapat.
Sasuke masih berpikir beberapa detik setelah nama wanita di depannya tersebut.
"Aa... Ino?" Ulangnya. Ino mengangguk antusias. Binar bahagia jelas sekali di kedua manik aquamarine miliknya.
"Aku ingat, ketua cheerleader saat Sekolah Tinggi?"
"Ya. Bagaimana dengan kabar Naruto?" Keduanya kini berjalan bersama menuju ruangan. Satu hal yang baru Sasuke dapatkan, Ino adalah pembicara di sini.
"Dia mengkhianatiku, dan menyerahkan tugas ini padaku." Sasuke berwajah masam.
"Sungguh? Kau tidak senang?"
"Hm. Aku meninggalkan Ibuku di rumah sendirian,"
"Kau tahu, bagaimana keluargaku."
Kini wajah Ino terlihat sedih. Ia tahu bagaimana kisah hidup Sasuke selama ini karena ia berteman sejak SMA. "Maafkan aku."
Sasuke mendengus mendengar permintaan maaf Ino. "Ini tidak seperti dirimu, Ino." Kata Sasuke.
"Kita berpisah di sini." Pungkas Sasuke sebelum ia berkumpul dengan peserta lain.
Dan tanpa Sasuke sadari, Sakura melihat semuanya di belakangnya.
***
Halo semuanya, apa kabar?
Terima kasih untuk dukungan kalian selama ini baik di postingan aku sebelumnya atau di personal chat whatsapp. Aku udah cukup membaik sekarang, terima kasih sekali lagi.
Mungkin ada yang anggap aku berdrama, tapi sejujurnya engga. Terserah anggapan kalian. Hehe
Maaf ya aku ninggal work ini lama, dan sekalinya publish malah pendek.
Selamat malam. Inget, besok senin Upacara wkw