BULLYING AND SCARS

166 13 6
                                    

   Selamat membaca~Ops...sebelumnya saya mau ngomong kalau di sini Dazai sama (name) itu punya kekuatan masing-masing.Dan di sini Dazai itu adalah seekor neko yang bisa berubah jadi manusia.Sedangkan,(name) adalah seorang siswi SMA.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
(Neko)Dazai Osamux(Student)reader

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

   Seragam sekolah yang sobek di beberapa bagian dan beberapa luka di tubuhmu sudah menjadi kebiasaan yang selalu kau dapatkan saat pulang sekolah.
   "Tadaima~"Kau melangkahkan kakimu memasuki rumah dan disambut oleh Oka-san yang tersenyum lembut menenangkan."(Name) seperti biasa lagi?"Oka-san bertanya,walaupun beliau tahu bahwa kau setiap hari di perlakukan dengan baik oleh temanmu."Begitulah.Aku tak ingin membalas perbuatan mereka yang menjijikan itu.Aku tahu bagaimana perasaan orang tua mereka ketika tahu jika anaknya berbuat sangat buruk di sekolahan,"kau tersenyum ke Oka-san."Unn...Oka-san bangga nak.Namun,jika mereka sudah keterlaluan kau laporkan saja mereka ke pihak sekolah,"
   Kau mengangguk tanda mengiyakan ucapan beliau.Kau menaiki tangga menuju kamarmu.Berganti pakaian dan menjahit seragam sekolahmu yang sobek di beberapa bagian dengan sabar dan tekun agar jahitannya terlihat rapi.Melangkahkan kaki menuruni tangga menuju dapur guna membantu Oka-san memasak makan sore dan membersihkan semua bekas makan soremu.
   "Oka-san,ada yang bisa aku bantu lagi?"Beliau menggeleng petanda bahwa tidak ada hal yang perlu kau kerjakan lagi.Kau memutuskan untuk ke kamar dan belajar mempersiapkan mata pelajaran yang akan diajarkan oleh sensei.Kau juga tak lupa untuk mengerjakan PRmu.
~~~~~~
   Kau berangkat sekolah seperti biasa.Memasuki ruang kelas yang masih terlihat sepi.
   "Oii (name),cepat berikan buku tugasmu!"Perintah orang yang sering membullymu,Angela Verusha.Ia menatapmu dengan tatapan tajam.Kau yang menatapnya hanya tersenyum,bukan senyuman tulus.Melainkan,senyum meremehkan yang menghias wajahmu."Kau ingin menyalin PRku,Verusha-san?"Kau membalas menatapnya tajam karena kau sudah muak dengan tingkahnya yang menurutmu keterlaluan.
   "Kau berani melawanku?!"Kau menjawab pertanyaannya dengan tersenyum miring.

Plak

   Verusha menampar pipi kirimu keras.Ia mengadu kepada kekasihnya."Ren-kun~Lihatlah wanita sok ini!Dia tak mau memberikan buku tugasnya kepadaku~"Ren,kekasih Verusha itu menghampirimu,mencengkram kerah seragammu kuat,dan mengangkat tubuhmu.Kau pun terangkat karena berat tubuhmu yang bisa dibilang sangat ringan itu."Serahkan buku tugasmu!"Ancam Ren,mengguncang tubuhmu keras.Kau tersentak,"Maaf,salah kekasih Anda yang tersayang tidak mengerjakan PRnya.Dan saya yakin pasti Anda juga akan menyalin PR saya."Kau tersenyum meremehkan,muak atas semua perlakuan Verusha dan Ren yang setiap hari menindasmu.

Braak...

   Ren mendorongmu kuat.Kau menyeimbangkan tubuhmu,sehingga kau tak tersentak ke belakang.Namun,belum sepenuhnya tubuhmu seimbang Verusha sudah mendorongmu.Alhasil tubuhmu menabrak meja yang ada di belakangmu.Kalau tubuh menabrak meja mungkin itu tak sakit.Namun,yang menyentuh punggungmu dengan keras adalah bagian ujung meja.

(A/N:Ngeri vroh.Sakit kayanya.Apalagi itu ujung meja!Coba bayangkan saja.Author aja ngebayanginnya ngeri !(0-0)/)

   Kau mengaduh kesakitan.Beruntung,kelas saat itu masih sepi karena kau datang sangat awal,sehingga tidak ada satu pun siswa.Kecuali kau,Verusha,dan Ren."Hahaha....lihatlah dia kesakitan.Uhh...kasihan~"Verusha mengejekmu.Kau berusaha menahan perih,pegal,memar,dan amarahmu.Menunduk berusaha menenangkan diri sendiri.

   "Cukup!Aku tak tahan lagi!Biarkan aku yang membalas perbuatan mereka!"Sebuah suara terdengar di dalam kepalamu.Kau berusaha untuk tidak terhasut oleh suara itu.Karena jika saja kau terhasut maka dirimu akan lepas kendali.Mengepalkan kedua tangan erat,berusaha menyalurkan semua amarahmu ke dalam kepalan tangan yang semakin memutih pertanda bahwa kau sangat marah.

Srakk...

   Verusha mengambil paksa buku yang ada di dalam tasmu hingga membuatnya sobek."Ops,maaf aku tak sengaja~"Ucapnya dengan nada berpura-pura menyesal."Aku pinjam dulu ya bukumu untung masih bisa dibaca~"Ren dan Verusha membawa bukumu.Namun,kau tak menggubrisnya.Kau masih menundukan kepalamu,memejamkan mata erat,menahan air mata dan isakan yang hampir keluar.Tanpa sadar ada yang menatapmu lekat dari kejauhan.Memperhatikanmu erat.
~~~~~
   "Kumpulkan buku tugas kalian sekarang juga!"Kau dengan perasaan sedikit ragu,maju menuju meja,dan memberikan buku tugasmu dengan tangan yang sedikit gemetar ketakutan.Takut akan dimarahi sensei karena bukumu sobek dan juga takut akan ditanyai alasan bukumu itu sobek."Tunggu (name)-san kenapa bukumu sobek?"Kau bingung harus menjawab apa."A-ano..."Kau berpikir berusaha mencari alasan yang logis untuk menjawab pertanyaan sensei."Katakanlah kebenaran!Juangan takut untuk mengatakan hal yang sebenarnya!"Suara itu kembali terdengar di kepalamu.Kau memantapkan hati mengikuti saran suara itu."Tadi Verusha-san dan Ren-san mengambil bukuku secara paksa dari tas dan akhirnya sobek.Mereka berniat untuk menyalin PRku---"Ren menyela perkataanmu dan berteriak,"Itu bohong sensei.Kami tak mengambil bukunya secara paksa."
   Sensei mengerutkan dahinya.Bingung siapa yang akan ia percayai.Kau yang melihat keraguan sensei berkata,"Jika sensei tak percaya tak apa.Memang tak ada siapapun yang mempercayaiku."Tersenyum kecut dan kembali ke tempat duduk.Memang kau tak dipercayai oleh siapapun di kelasmu.Tapi,bukan karena kau memang tak bisa dipercaya.Melainkan,karena Verusha dan Ren sudah menghasut teman sekelasmu.
~~~~~~~~
    Bel istirahat siang berbunyi.Kau memutuskan untuk di kelas saja menyantap bento yang Oka-san telah siapkan tadi pagi.Namun,belum saja kau menyentuh kotak bentomu,Verusha sudah menarik lenganmu dan menyeretmu menuju gudang sekolah yang sepi.Diikuti oleh Ren yang dendam padamu karena hampir saja melaporkan mereka ke sensei.

Brak...

   Dia mengunci pintu gudang sekolah.Kau hanya tersenyum kecut,sudah mengira bahwa hal ini akan terjadi.Verusha dan Ren menghampirimu dengan senyuman miring dan seringai menghiasi wajah mereka."Apa kau tahu kenapa kami membawamu ke sini?"Kau mendecih sebal."Tak perlu kujawab dan aku sudah tahu itu akan terjadi,"Ren menendang perutmu membuatmu tersungkur ke lantai gudang yang dingin dan sangat kotor.

   "Sekarang rasakan akibatnya!"Verusha mengambil sebuah cutter yang sudah ia siapkan dari awal untuk berbuat baik kepadamu.Ia mengayunkannya dan mengarahkannya ke pipimu.Namun,belum sempat cutter itu menyentuh pipimu,kau sudah menahan lengannya.Mencengkram lengannya kuat dan tertawa terbahak-bahak dengan sangat aneh dan mengerikan."Sekarang giliranku untuk membalas semua perbuatan kalian!"
   Ruangan di sekitar kalian tiba-tiba berubah menjadi warna merah darah.Ohh tidak sepertinya dirimu yang lain sudah kehilangan kesabarannya.

   "Sudah kuduga ini akan terjadi,"ucap sesosok misterius,tersenyum aneh dan misterius.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

To be Continued

   Nrufufufu~Jangan lupa vote,comment,and follow me.Tunggu sambungan kisahnya~Kalau ada yang mau request boleh kok~
   Nih,ada bonus sesuatu.Coba screen shoot dan kalian dapat gambar apa?Sebenarnya ini cerita sama kaya yang For Your Eyes Only.Cuma ini asli ketikan pertama dan ada dua part.Karena pas itu saya kira dua part ini hilang makanya saya ngetik lagi dan jadilah yang For Your Eyes Only.Karena kalau yang ini dihapus eman-eman:"7

Regard,
Sunrise64

MY LIFE IS MY JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang