farewell part 03

24 4 0
                                    


*tekan bintang sebelum membaca

Lea memandang langit langit kamarnya, pikirannya menerawang jauh. Tiba tiba kepalanya di penuhi pikiran akan cowo misterius itu.

Lea berpikir siapa cowo itu dan mau apa? Itu seperti tanda tanya besar yang menggerayangi. Senyumnya yang terlihat tulus semakin membuat penasaran.

"Ih! Kenapa jadi mikirin tuh orang? Inget Lea, lo tuh udah punya Aldo, gak boleh mikirin cowo lain." omelnya pada diri sendiri. Dia berpikir lebih baik main handphone.

Lea membuka aplikasi instagram, dan melihat kiriman foto teman temannya. Matanya melotot saat melihat profil buku yang ia baca di wattpad.

"Eh? Ini kan wattpad yang gue baca. Udah terbit buku nya? Aaaa!! Harus beli!" lalu bangkit. "Tapi ama siapa? Aldo pasti sibuk, chat aja belum di balas." dia berfikir, lalu memutuskan meminta dua temannya yang otaknya seperempat sendok nyam nyam itu untuk menemaninya.

Grup ibu ibu marawis👥

° p
Lea menunggu beberapa saat,
Teman teman jahanamnya yang tidak ada di saat nembutuhkan.

Hana~
Hoi!!!

Jessil motok;)~
Ngaps?

° ada yg mau temenin saia?

Hana~
?
Aldo?

° sibuk

Jessil motok;) ~
Yah, gw lagi sama Raya.

° yaudah Hana aja ayo, gw traktir.

Setelah itu tidak ada balasan dari Hana maupun Jessil. Lea mulai kesal. Lima belas menit kemudian bel apartemennya bunyi, Lea berjalan malas membuka pintu.

Hana dengan baju seadanya berdiri di depan pintu sambil nyengir kuda.

***

"Kita duduk situ dulu ya, gue mau telpon Aldo kalo lagi jalan bareng lo?" ajak Lea pada Hana, menunjuk tempat yang di khusukan baca buku.

"Lo teleponan di tempat kayak gitu sih? Emang boleh berisik?" Hana memandang ragu Lea.

"Bentar doang, lagian kaki gue pegel banget." Lea nekat jalan ke tempat itu.

Tidak heran kalau Lea merasa pegal. Mereka mengelilingi banyak toko buku, tapi tidak menemukan buku yang dicari. Karena hampir semua sold out.

Hana terpaksa mengikuti langkah Lea yang berjalan duluan, hingga Hana tiba tiba menabrak Lea di depanya yang berhenti mendadak.

"Kenapa sih Le?" protesnya.

"Dia disitu" ucap Lea seperti berbisik. Tapi masih di dengar Hana. "Dia? Dia siapa?" Hana mencari cari orang yang sedang di tatap Lea.

"Cowo yang gue ceritain itu." Lea menatap Hana dengan kening berkerut, ia bingung harus apa.

"Beneran? Mana?" Hana makin penasaran. "Hodie hitam." tunjuk Lea pada laki laki, di deretan bangku tengah, dan posisi paling pojok.

Hana manutup mulutnya, melihat laki laki yang dengan tumpukan buku tebal di depannya, seperti sedang kesal dan menumpahkan segalanya dengan lembaran kertas berisi pengetahuan.

"Kita langsung makan aja, gak jadi kesitunya." putus Lea, lalu menarik tangan Hana yang masih stuck di tempat.

***

Kini mereka berada di salah satu restoran cepat saji.

"Gila sih! Di luar ekspektasi gue banget." celetuk Hana tiba tiba, saat mereka tidak lagi membicarakan cowo itu. "Emang ekspektasi lo gimana?"

"Jelek, kumel, tampang psikopat, tua, kayak om om, eh ternyata charming banget. Apalagi ekspresi seriusnya pas baca tuh buku. Oppa!!" teriak Hana di akhir kalimat. Lea malah terus makan spagetinya, seakan tak peduli. Padahal ia sedang berpikir, apa yang cowo itu lakukan?

"Kalo bener dia suka sama lo, betuntung banget lo." lanjut Hana.

"Gue udah punya Aldo, remember?" ucapan Lea membuat Hana mendengus pelan.

"Ya namanya jodoh. Gak peduli lo udah punya pacar kek, suami kek. Gas terus!!"

Lea hanya diam mendengar penturan Hana yang menurutnya ada benarnya.

Xoxo~






°
°
°
Masih bosen? Yaudahlahya. Aku bakal nulis dengan atau tanpa dukungan kalian. Kalo kata Hana sih Gass terus!!!
So, see next my part!!

FAREWELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang