CHAPTER 06 - LIES

14 3 0
                                    

Tepat tengah malam, Mark sampai di hotel Claire. Ia langsung menuju ke kamar Claire. Setibanya di depan kamar hotel, Mark memencet bell dan kemudian pintu kamar tersebut terbuka.

"Masuk!" seru Claire, mempersilahkan Mark untuk masuk ke ruangannya.

Mark masuk dan melihat Svevianna dengan mengenakan kemeja merahnya dan celana jeans, rambutnya diikat berantakan, pipinya dipenuhi semburat merah, terbaring di sofa besar. Lalu melirik Claire yang juga mengenakan celana jeans dan kaos mickey mouse, pipinya juga tak kalah merah.

"Berapa banyak yang kalian minum?" tanya Mark dengan mata menyipit.

"Aku tidak ingat, hehehe." jawab Claire.

"Mungkin besok ingat..." kata Claire parau.

Mark melihat sekeliling, dan ada 10 botol champagne, tujuh diantaranya telah kosong.

"Dimana barang-barang Sev?" tanya Mark pada Claire.

"Dia hanya bawa tas itu." tunjuk Claire pada tas Svevianna yang tergeletak di meja.

Mark mengeluarkan handphonenya dan mengetik sebuah message pada sekretarisnya untuk memindahkan mobil audi putihnya (mobil yang dipakai Svevianna) yang ada di parkiran hotel ke rumah Svevianna.

Kemudian Mark menuju dapur, melihat apa saja yang ada di kulkas, dan memutuskan untuk membuat bubur dan sup ayam untuk Claire.

Claire memandangi Mark yang mulai bekerja di dapur kamar hotelnya. Ia menghampiri Mark.

"Aku mau air putih." pinta Claire.

Mark membuka kulkas, menuangkan segelas air putih untuk Claire, lalu meraih tangan Claire untuk menggenggam gelas tersebut dan lanjut memasak.

"Mark..." kata Claire pelan, masih menggenggam segelas air putih.

"Hmm???" gumam Mark.

"Berhenti sebentar dan lihat aku." pinta Claire.

Mark berhenti dan memandangi wajah Claire. Wajah Claire benar-benar merah karena mabuk. Mark hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Claire yang mabuk. Seperti seorang kakak yang sedang melihat adiknya sedang mabuk.

Claire tersenyum ketika memandang wajah tampan Mark yang sedang geleng-geleng.

"Sudah berapa lama kita tidak bertemu?" tanya Claire tersenyum.

"Enam bulan? lima bulan? Sekitar segitu." jawab Mark tak yakin. Ia memulai memotong sayuran kecil-kecil.

"Aku rindu padamu Mark." kata Claire jujur.

Mark terdiam, melirik kembali ke arah Claire yang setengah sadar dan setengah tidak. Lalu tertawa.

"Kau mabuk sekali. Aku tak percaya seorang Claire bisa mengatakan rindu." kata Mark sambil setengah tertawa.

Claire langsung sedih dan air matanya mulai jatuh. Ia langsung duduk di kursi meja makan.

"Aku rindu kalian! Aku rindu masa SMAku dan masa-masa kuliahku dulu. Aku ingin semua kembali..." kata Claire terisak.

Mark berhenti karena kaget mendengar tangisan Claire. Ia hanya bisa melihat Claire menangis sedih. Lalu Mark mengambil sekotak tissue di meja, menyodorkannya pada Claire.

"Kau sedang ada masalah?" tanya Mark penuh perhatian.

Claire yang masih menangis menggelengkan kepalanya.

"Aku benci hidupku..." jawab Claire dengan mendengus.

"Aku tidak suka foto-foto sialan itu!" raung Claire.

ONE HUGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang