CHAPTER 08 - GRADUATION DAY

12 3 0
                                    

12 Mei 2019, Pukul 07:00 AM

Mark dan Svevianna tiba di salah satu restoran. Mereka memesan dua mangkuk bubur lemu.

"Apa rencanamu hari ini?" tanya Mark.

"Lanjut tidur, lalu... Entahlah," jawab Svevianna, mengaduk satu mangkuk bubur lemu yang ada di hadapannya.

"Mungkin, Suri akan menemaniku berbelanja lagi."

"Belanja terus, nggak bosan?" tanya Mark.

Svevianna menggelengkan kepalanya.

Setelah menghabiskan bubur lemu, mereka kembali ke mobil dan menuju rumah Svevianna. Ketika mobil mereka berhenti di persimpangan jalan, Svevianna melihat segerombolan anak SMA sedang heboh dan ricuh, sambil mencorat-coret baju mereka.

"Sudah selesai UN ya?" tanya Svevianna yang masih memandangi beberapa siswa mencoret baju temannya dengan cat pylox.

"Kemarin akhir bulan april sudah selesai UN, berarti tandanya mereka sudah lulus SMA. Tinggal SBMPTN nanti bulan juni." kata Mark.

"Kita juga pernah seperti mereka kan? Waktu itu Ivan sampai ngecat rambutnya dengan pylox!" kata Svevianna setengah bersemangat setengah tertawa, mengingat kenangannya.

Mark tertawa renyah menceritakan sekilas kelulusan SMA mereka.

Mengingat kenangan sekitar kelulusan SMA, membuat Svevianna begidik, seperti tersambar petir. Membuat Svevianna diam tertegun mengenang serpihan-serpihan memorinya.

<<<

Bulan April 2008. Dua hari sebelum UN. Di rumah Henry.

"Udah nggak usah belajar! UN ini. Besok juga kunci jawaban nyebar ke seluruh siswa." kata Ivan sok bijaksana, melihat ke seluruh sahabatnya yang berjumlah sembilan. Kurang satu.

"By the way Caroyln kemana?" tanya Ivan.

"Belajarlah, anak kutu buku kaya dia mana mau diganggu kalau sudah dekat jadwal ujian." Kata Josh.

"Gue nggak!" sergah Henry.

"Kapan gue bilang lo anak kutu buku, Hen?" tanya Josh, sambil menatap layar TV. Ia masih asik memainkan PlayStation 3 dengan Mark dan Nathan.

Henry terdiam lalu ia melihat Svevianna dan Suri tertidur di sofa, sementara Zoe, dan Claire masih tekun membaca buku mereka. Henry pergi ke ruangannya mengambil selimut untuk Svevianna dan Karin.

Setelah menutupi Svevianna dan Suri dengan selimut, Ia berbisik pada Karin, "Karin,"

"Hmm?" sahut Karin yang sedang mengunyah kripik kentangnya, matanya masih melihat layar TV dimana Mark telah kalah melawan Josh.

"Bantu aku bikin sup buah, cemilan untuk mereka." pinta Henry.

Sejenak Karin tidak mau, dia malas sekali harus ke dapur dan memotong buah-buahan. Tapi Henry, sahabatnya, bak seorangleader bijaksana nan berwibawa di grup mereka, membuat Karin setuju untuk membantunya.

Di mangkuk sudah banyak buah apel, pir, anggur, kiwi dan stroberi siap untuk dipotong.

"Aku lihat planningmu, kenapa apply ke universitas B? Aku yakin kamu bisa masuk universitas A." kata Henry.

Karin tidak ingin menjawab pertanyaan dari sang leader grup. Sebetulnya ia memilih universitas B karena Nathan memilih universitas B juga.

Jurusan arsitektur memang paling bagus di universitas B dibandingkan universitas A (Walaupun Universitas A adalah universitas terbaik). Tapi jurusan tata busana (pilihan Karin), paling baik di universitas A. Sehingga tidak heran Henry menanyakan pilihan Karin untuk masuk ke univeristas B.

ONE HUGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang