CHAPTER 01 - DAY ONE

49 4 0
                                    

Kamis, 9 Mei 2019. Pukul 08:00 AM.

Sudah sampai Bandara? -Mark.

Svevianna baru membaca message di layar handphonenya, dengan tangan kirinya yang masih memegang koper silver besar. Message tersebut dari Mark, tunangannya yang sejujurnya sedikit ia rindukan. Svevianna berhenti dan melepaskan kopernya sebentar, dan dengan kedua tangannya ia mulai mengetik untuk membalas message dari tunangannya itu.

Yes. Menuju gerbang utama. -Svevianna.

Svevianna mulai berjalan mendekati gerbang utama Bandara, tetapi langkahnya terhenti ketika ia melihat iklan parfum di layar TV besar. Iklan tersebut menampilkan seorang gadis berwajah blesteran dengan gaun berwarna pastel ungu tersenyum dengan menawan kemudian muncul tulisan CLAIRE X CHANEL. Semua orang yang melihat iklan tersebut pasti setuju bahwa model tersebut sangat menawan dan kenyataanya model itu sangat terkenal di Indonesia, bahkan di Asia.

Svevianna masih memandangi wajah model iklan parfum chanel itu. Dalam pikirannya terpenuhi kenangan-kenangan semasa SMA dan masa kuliahnya dulu yang penuh kenangan bahagia dengan model itu.

Sahabat dekatnya [aka model tersebut] sekarang sudah menjadi selebriti terkenal. Terakhir Svevianna bertemu dengan Claire di tahun 2015. Pada saat itu Claire hanya model online shop dan selalu berperan sebagai supporting role di drama TV. Sekarang iklan Claire ada dimana-mana dan ia selalu menjadi peran utama dalam drama TV yang ia perankan.

Svevianna masih asik dalam lamunannya dan tak menyadari bahwa Mark sudah ada di belakangannya. Pelan-pelan Mark meraih koper berwarna silver milik Svevianna.

Terbangun dari lamunannya, Svevianna dengan refleks manarik koper berwarna silver miliknya itu dengan cepat karena ia mengira seseorang hendak mencuri kopernya tersebut namun tertegun ketika melihat wajah pria tampan yang sudah tidak asing baginya.

Svevianna yang kaget lalu mengerutkan alisnya. Dengan kemeja putih casual bertema semi formal dan minimalis dipadu dengan celana hitam, penampilan Mark terlihat sangat tampan dimata Svevianna. Anehnya ia menggenggam sebuket bunga mawar biru.

"Mau bikin aku kaget ya?" tebak Svevianna.

Mark tersenyum sampai deretan giginya yang rapih terlihat. Matanya dengan kilat menilai wajah Svevianna dan dapat menyimpulkan bahwa Svevianna butuh tidur dan terlihat sangat cantik. Lebih cantik dari bayanganya ketika terakhir ia bertemu dengan gadis itu.

Biasanya waktu mereka masih di bangku sekolah, rambut Svevianna yang panjang selalu tergurai membosankan. Tetapi semenjak memasuki dunia kerja Svevianna lebih sering mengikat atau menggulung rambutnya agar terlihat rapih dan formal. Hari itu ia mengikat rambutnya asal-asalan, Svevianna tampak anggun dan cantik di mata Mark.

Mark memindahkan buket mawar berwarna biru yang ia genggam ke tangan Svevianna dan ia mengambil dan menarik koper silver itu.

"Ayo." kata Mark dengan semangat.

Svevianna tersenyum memandang bucket mawar berwarna biru yang ia genggam. Menurutnya bunga mawar itu sangat terlihat cantik dan mewah. Tapi Svevianna merasa heran, karena Mark tidak pernah memberinya bunga.

"Oooh. What a gentleman," puji Svevianna dengan nada sedikit sarkastik.

"Kalau aku tidak menjemputmu, Ibu akan membunuhku!" protes Mark.

Lalu Svevianna tertawa karena membayangkan Mark yang sedang lari-lari kecil untuk menghindari pukulan maut dari Ibu Mark.

"Kalau bunga mawar biru ini?" tanya Svevianna setelah puas membayangkan Mark dipukuli oleh Ibu Mark.

ONE HUGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang