CHAPTER 07 - REJECTION

13 3 0
                                    

12 Mei 2019, Pukul 01:15 AM

Mark sudah mengendarai mobil audi R8 hitamnya yang memiliki kemampuan mobil berkecepatan 350 km/jam. Mark membawa mobilnya dengan kecepatan kura-kura menuju rumah Svevianna.

Svevianna masih tertidur di samping kursi pengemudi. Setelah sampai di depan rumah Svevianna, Mark mencoba membangunkan Svevianna kembali. Kali ini ia berhasil. Svevianna membuka matanya perlahan dan bertanya, "Dimana ini?"

"Di depan rumahmu," jawab Mark, menyisir sebagian rambut Svevianna yang berantakan dengan tangannya.

"Aku tidak ingin masuk ke rumah." ujar Svevianna.

"Kenapa?" tanya Mark.

"Lebih nyaman disini." jawab Svevianna tersenyum samar, melihat sepasang mata Mark.

Mata Mark selalu memberikan kehangatan sendiri bagi Svevianna. Kehangatan yang biasa terpancar dari mata Bundanya.

Mark memberikan jasnya pada Svevianna ketika tubuhnya menggigil kedinginan.

Svevianna yang memeluk jas Mark, mulai menutup matanya dan tertidur kembali. Kemudian Mark meningkatkan suhu, penghangat mobil agar Svevianna tidur tanpa merasakan kedinginan.

Mark yang masih duduk di kursi pengemudi, memiringkan posisi duduknya agar lebih nyaman untuk memandang Svevianna. Memandangi wajah Svevianna yang tertidur pulas, membuat perasaan Mark menjadi lebih damai.

Tiba-tiba handphone Mark berdering nyaring, membuat Mark dengan cepat meraihnya untuk menghentikan suara dering yang bisa membangunkan Svevianna.

Ada email baru masuk. Email itu dari Lucas. Sahabat Mark dan tentunya sahabat Svevianna juga ketika mereka masih berstatus sebagai mahasiswa universitas A.

Sahabatnya, Lucas berdomisili di New York juga. Setiap kali Mark mengunjungi Svevianna di New York, pasti Mark menyempatkan untuk bertemu Lucas. Lucas selalu mengirimkan email pada Mark sejak hari pertama ia pindah ke New York.

Ketika Svevianna ingin pergi meninggalkan Indonesia, Lucas bercerita terlalu banyak tentang New York. Sehingga membuat Svevianna ingin pergi menyusulnya. Tak heran jika Svevianna dan Lucas pun sering menghabiskan waktu bersama di New York.

Mark membaca isi email tersebut.


From : Lucas

To : Mark

Subject : I miss Indonesia too!

Dear Mark,

Kamu pasti sudah bertemu Sev.

Bagaimana dia disana? Apakah semuanya baik-baik saja?

Aku sudah merasa kehilangan Sev sejak kemarin.

Apakah tandanya aku kesepian dan perlu mencari teman baru? Hahaha.

Tapi tidak ada waktu. Banyak project yang perlu aku selesaikan sekarang.

Anyway, i miss you, Mark! Have a great time with Sev.

Salam hangat dari sahabatmu, Lucas.

PS. Jangan lupa! Ingatkan Svevianna untuk makan bubur lemu bandung, daging rendang dan sate maranggi. Ia merindukan mereka!


Setelah selesai membaca email itu, Mark mematikan layar handphonenya. Ia menatap Svevianna kembali.

Pertanyaan Lucas menghantui pikiran Mark.

ONE HUGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang