"Hoo? Apa ini? Kalian ada hubungan apa?" Goda Jimin, akhirnya dia kembali seperti semula setelah terpuruk ketika mendengar Jungkook yang berbicara dingin kepadanya.
"Taehyung-ie, akhirnya kita ketemu lagi . ."
.
.
.
Happy Reading, Chingu-deul!
( Author's Point of View )
"Mian . . ."Ucap Jimin untuk kesekian kalinya sembari membungkuk sedikit, cukup geram dengan kelakuan sahabatnya yang melamun terus. Konsentrasinya seakan buyar karena suatu hal.
Terkadang Jimin melihat Taehyung yang tiba-tiba tersenyum sendiri terkadang hanya menggeleng sebelum tersenyum lagi dan lagi. Sudah seperti orang gila saja, bisa-bisa Jimin ikutan gila menangani si bodoh Taehyung ini.
Sudah beberapa kali Taehyung hampir menabrak orang didepannya, dia mulai begitu setelah kejadian sebelumnya. Dimana ia mendapat senyuman maut dari seorang Jeon Jungkook, bahkan Jimin harus turun tangan untuk mengarahkan Taehyung agar tidak menabrak lagi.
“Taehyung-ah, ayo fokus..” Jimin gemas sendiri dengan sahabatnya itu, jika bukan sahabatnya, ingin sekali ia menampar bolak-balik wajah cengo Kim Taehyung. “oh, Jungkook?” ucap Jimin sembari menunjuk kedepan.
Dengan cepat Taehyung langsung fokus dan menoleh kearah yang ditunjuk, namun bukannya Jungkook tetapi dinding. Alhasil, ia mendapat sebuah hadiah manis dari dinding tersebut.
"Bilang Jungkook pun langsung menoleh, ya—Taehyung, kau suka padanya? Padahal baru bertemu." ucap Jimin dengan nada mengejek, mengapa demikian? Taehyung seakan sedang merasakan yang namanya jatuh cinta.
"Kau suka padanya, eoh?"
( Taehyung's Point of View )
Mengingat kejadian sebelumnya, aku jadi suka senyum-senyum sendiri. Bagaimana tidak, dia tersenyum pun sudah langsung membuatku meleleh. Andai saja kami bisa berbicara banyak—tunggu, apa yang kau pikirkan Taehyung bodoh?
Mana mungkin, dia hanya kebetulan tersenyum padamu dan tidak akan begitu seterusnya. Dia tersenyum karena melihat kecerobohanku sebelumnya, ya—aku mulai pesimis lagi.
Dugg . .Hingga aku tersadar dari lamunanku karena sebuah hadiah manis dari dinding di koridor. Itu karena Jimin mengatakan jika ada Jungkook, maksudku ingin menghindar karena malu namun mendapat hadiah berupa memar di dahi.
Aku mendengar gelak tawa orang-orang, bahkan sampai Jimin pun tertawa. Wajahku memerah karena menahan malu dan juga menahan sakit yang ada pada dahiku.
Awalnya aku berusaha untuk tidak peduli namun saat mendengar pertanyaan si bantet, bukannya menjawab aku langsung berlari menuju UKS yang kebetulan dekat dengan posisiku saat ini. "Pertanyaan macam apa itu? Menyebalkan sekali." gerutuku sebal.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy with Luv ( KookV )
FanfictionSosok Kim Taehyung mengagumi si tampan Jeon Jungkook, dimana rasa kagum tersebut berubah menjadi rasa suka. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan dengan cara yang mungkin sebagian orang menganggap "diluar ekspetasi" yang hanya tuhan saja yang tah...