"Kudengar obat yang paling ampuh adalah sebuah ciuman, kenapa tidak mencium yang sakit?"
Suara bisikan seorang Jeon Jungkook tersebut dapat membuat seorang namja manis itu merinding bahkan kedua telinganya memerah bahkan sangat merah karena malu.
Taehyung terdiam seribu bahasa, bahkan tidak berani untuk menatap yang lebih muda. Itu dikarenakan ia baru mengingat bahwa bagian yang sakit terdapat pada pipi Jungkook, jadi tahu kan harus mencium dimana?
.
.
.
Happy reading!
( Author's Point of View )
Jungkook sedari tadi memperhatikan si manis itu, sepertinya perkataannya tadi membuat Taehyung syok sejenak. Tentu saja, jika dikatakan bahwa ciuman bisa sebagai obat maka ia harus mencium pipi pemuda tampan Jeon tersebut.
Malu tentunya, mana bisa ia mencium pipi pemuda yang diagung-agungkan oleh seluruh murid sekolah? Bisa diamuk masa Taehyung oleh fans Jungkook.
Jangan salah, meski dinginnya mengalahkan kulkas tetap saja seorang yang tampan tidak akan luput dari mata netizen a.ka murid satu sekolah. Sudah pasti dipuja dan diagungkan selamanya, bahkan tidak segan jika ada yang mempunyai kedekatan khusus dengan si pangeran sekolah.
"Hyung?"
Panggilan tersebut menyadarkan si manis dari lamunannya yang panjang, tentu saja atensinya langsung beralih pada si tampan. "Ya?"
"Akhirnya kau melihatku juga, bagaimana?" Kembali si dominan mendesak Taehyung, sengaja Jungkook melakukannya karena tidak kunjung mendapat respon. "Apa kau mau melakukannya, hyung?"
Taehyung tentu saja wajahnya berubah merah. Pertanyaan tersebut ditanyakan kembali, apakah Jungkook tidak mengerti konflik batin yang dirasakan Taehyung saat ini?
"Kalau aku tidak mau?" Pandangan Jungkook terlihat sedih, ditambah juga kepalanya yang menunduk dan mengusap pipinya yang kelihatannya masih sakit. "Kalau begitu, sayang sekali. Padahal rasanya sakit sekali." Ucap yang paling muda membuat Taehyung semakin merasa bersalah.
Alhasil seperti yang dikatakan Jungkook, seorang Kim Taehyung melakukan hal yang dapat menyembuhkan pipi si tampan. Apalagi kalau bukan menciumnya, namun sayangnya sasarannya meleset hingga mereka berciuman secara tidak sengaja.
Keduanya mematung, baik Taehyung atau pun Jungkook sekalipun. Bahkan keduanya hening hingga suara menginterupsi mereka, "huwo—eh? Taehyung dan . . Siapa? Kalian sedang apa?"
Suara itu dikenal oleh Taehyung, siapa lagi kalau bukan Hoseok. Namun yang ada justru wajah merah milik Taehyung sebelum beranjak dan melarikan diri baik dari Jungkook dan Hoseok yang bingung sendiri. "Taehyung kenapa?"
Kini pertanyaannya tertuju pada Jungkook, yang ditanya hanya diam namun tidak lama sebelum akhirnya ia tersadar juga. "Oh, tidak . . Kepala kami terbentur tadi." Jawabnya yang tentu tidak dipercaya begitu saja. "Sepertinya kau baru, ya?"
Jungkook mengangguk dan sedikit canggung kelihatannya, bagaimana tidak? Bertemu seseorang saat terjadi insiden yang tidak disengaja membuat siapapun yang mengalaminya akan canggung. "Namaku Jeon Jungkook." Hoseok yang memang supel langsung memperkenalkan diri begitu saja, tanpa berpikir dua kali.
"Jung Hoseok—panggil saja Hoseok hyung atau hyung." Ujaran tersebut hanya diberi anggukan kepala, "tidak pernah aku melihat Taehyung salah tingkah lagi. Karena kau ya, Jungkook?" Jungkook sendiri tidak paham maksud dari Hoseok yang jelas hal itu memang benar terjadi.
Salah tingkah? Yang muda hanya bisa tersenyum kecil. "Kau suka dengan Taehyung, Kook-ah?" Hoseok memanggil begitu bak sudah berteman lama dengan Jungkook, tetapi sepertinya tidak begitu dipikirkan oleh si pemilik gigi kelinci itu.
"M-mana mungkin, belum . ." Hoseok tersenyum jahil, sepertinya ada sebuah ide jahil yang terlintas dibenaknya namun tidak ia ungkapkan saat itu juga alhasil ia hanya menepuk pundak si marga Jeon sebelum meninggalkan yang paling muda. "Jujur pada dirimu sendiri."
Setelahnya Jungkook berada di UKS, merenungkan yang dikatakan oleh Hoseok padanya. Meski sebetulnya ia masih belum yakin terhadap perasaannya seakan ini belum perasaan yang mutlak karena baru mengenal beberapa hari saja dengan si manis Kim.
Taehyung? Dia sudah berada di kelas dan tentu sudah disambut dengan omelan dari temannya Jimin. Bahkan tidak berhenti mengomelinya hingga dia pun kehabisan napas dan berhenti sendirinya. Barulah saat itu Taehyung berbicara, meski hanya menjawab satu pertanyaan dari sahabatnya itu.
"Aku tidak akan menjawab apapun. Oh ya, tadi kau bilang ada sesuatu. Apa itu?" Jimin pun yang kembali ingat langsung memberikan sebuah biskuit cokelat dan juga note. Tulisannya sama dengan yang didapat sebelumnya. "Ini ada di lokermu, aku berniat meminjam buku catatanmu tapi yang kudapat adalah ini."
Taehyung cukup yakin jika pengirimnya bukanlah Jungkook, itu karena isi dari catatan tersebut yang membuatnya cukup yakin. Kali ini mulai tertarik sekaligus hal ini membuatnya keheranan, siapa sosok tersebut?
Teruntuk Taehyung,
Jika kau menganggap ini dari Jungkook, kau salah. Aku bukan Jungkook dan aku adalah orang yang diam-diam suka padamu. Tapi aku tidak ingin menunjukkan diri dulu, tunggulah sampai aku siap memberitahumu.Begitu tulisan yang ada di note tersebut, bahkan tidak ada sebuah inisial nama hanya berdasarkan gaya tulisan saja tidak cukup untuk mencari tahu siapa orangnya.
Namun sepertinya orang yang mengirimnya ini adalah orang yang baik, dari tulisan yang rapi juga mengirim hal yang disukai seperti ini rasanya Taehyung ingin berterima kasih secara langsung. Meski begitu tetap saja, hal sebelumnya tidak dapat ia lupakan.
Ia menyentuh bibirnya sendiri sebelum mulai melamun ditambah mulai senyum-senyum sendiri. Tunggu, kenapa Taehyung bersikap aneh. Bahkan tersenyum sendiri begitu sangatlah aneh. Terlebih, mengapa seakan dirinya senang jika mendapat insiden tersebut? Apalagi itu adalah sebuah ketidaksengajaan.
Aneh.
Rasanya jantungnya berdetak dengan cepat juga wajahnya memanas, memikirkan sosok Jungkook membuat Taehyung begitu. Apa mungkin ini yang dikatakan orang banyak? Rasa kesal yang meluap-luap? Ah, bukan. Rasa suka? Tidak, sepertinya ia sudah gila jika menganggap begitu.
Kim Taehyung, hanyut dalam lamunannya dan meninggalkan Jimin yang masih menunggu respon dari sahabatnya mengenai hadiah dari penggemar rahasia. Bahkan Jimin tidak tahu apa sebetulnya yang dipikirkan oleh seorang Kim Taehyung saat ini.
.
.
.
To be continue . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy with Luv ( KookV )
FanfictionSosok Kim Taehyung mengagumi si tampan Jeon Jungkook, dimana rasa kagum tersebut berubah menjadi rasa suka. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan dengan cara yang mungkin sebagian orang menganggap "diluar ekspetasi" yang hanya tuhan saja yang tah...