Disisi lain, ada seseorang yang merasa cemburu dengan kedekatan pemuda Jeon dan si manis Taehyung. Orang tersebut mengepal tangannya kuat dan bisa dilihat jelas jika dia sangat kesal pada pemuda Jeon yang dimana dia bisa sedekat itu dengan Taehyungnya.
Sepertinya si tampan Jeon memiliki musuh yang mungkin akan merebut si manis Taehyung darinya, walau sebenarnya juga Taehyung bukan milik siapa-siapa.
"-kubiarkan untuk kali ini saja, Jeon . ."
.
.
.
Happy Reading, Chingu!
( Kim Taehyung's Point of View )
Aku membuka mataku dengan perlahan, sosok yang kulihat pertama adalah si Jeon. Wajahku memerah setelah memastikan bahwa itu benar-benar Jeon Jungkook.
Tunggu, kenapa wajahnya dekat sekali? Bahkan hanya ada jarak beberapa senti dari wajahku, yang kuharapkan sekarang adalah dia tidak terbangun dan mendapati wajahku yang memerah bak sebuah tomat.
Tapi dilihat dari manapun tetap saja tampan, bahkan tidur pun juga tampan sekali. Rasanya ingin sekali menyentuh pipi tersebut, apakah halus seperti bayi? Tanganku hendak meraih pipinya namun terhenti sejenak.
"Kenapa berhenti?"
Suara itu— Jungkook. Astaga, dia terbangun.
"Oh, tidak, tadi ada nyamuk." jawabku mencoba mencari alasan yang sekiranya masuk diotak, mungkin kedengaran aneh tapi bisa saja terjadi bukan?
Dia menatapku dengan tatapan seolah tak percaya dengan ucapanku tadi, namun tanpa bicara apapun lagi dia menarik tanganku dan menempatkan dipipinya. Oh, seperti yang kuinginkan.
Wajahku bersemu merah kembali, sepertinya Jungkook juga menyadari perubahan wajahku yang direspon seakan tidak tahu apa-apa. "Wajahmu kenapa? Kok merah? Sakit?" sembari mendekatkan wajahnya padaku, hingga hidung kami saling bersentuhan.
Menyebalkan sekali kau, Jeon Jungkook. Hingga pemuda tersebut menjauhkan wajahnya dariku. "Oh—" ia kembali mendekat dan membisikkan sesuatu ditelingaku, "ini sudah waktunya pulang dan sepertinya temanmu yang cebol itu butuh penjelasan." mendengar hal tersebut membuatku segera merogoh saku celana untuk mengambil ponselku. Oh, benar.
.
.
.
( Author's Point of View )
"Kenapa kau tidak membangunkanku!?" tanya Taehyung sedikit memekik, karena kaget setelah melihat waktu di ponselnya. Yang dimana itu menandakan bahwa Taehyung seharian membolos bersama si tampan Jeon.
Sisi baiknya mereka tidur di satu tempat yang sama, sisi buruknya tentu banyak dan salah satunya ia akan menjadi objek oleh Park Jimin.
"Kau sangat terlelap tadi, bagaimana bisa aku tega membangunkanmu." jawabnya dengan enteng dan langsung meninggalkan Taehyung dengan wajah yang sebal namun rona merah menghiasi pipinya.
"Kau sangat menyebalkan, Jeon Jungkook."
.
.
.
Taehyung sampai di kediamannya dengan wajah yang kusam, namun beberapa potongan memori melintas begitu saja terlebih saat ia membuka mata dari tidurnya, sosok tampan seorang Jeon berbaring tepat disebelahnya.
Drrt . . Drrt . . .
Getar dari persegi empat pintar membuat lamunanya buyar, sebuah nama tertulis disana.
Park Jimin.
Taehyung sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh seorang Park cebol Jimin. Yang tentunya terdapat pertanyaan 5W1H didalam list pertanyaannya, dan jangan lupakan celotehannya mengenai Jungkook yang mungkin membenci Jimin bahkan sebelum mereka mengenal satu sama lain.
Mau tidak mau ia menggeser tombol hijau dan membuatnya tersambung.
"YA! KIM TAEHYUNG! KENAPA LAMA SEKALI MENGANGKAT TELFON DARIKU HAH!? APA KAU SUDAH KEHILANGAN AKAL MEMBOLOS DARI KELAS MIN SSAEM!?"
Teriakan yang sudah volume maksimal tersebut berasal dari seberang, tanpa mengaktifkan speaker mode pun Taehyung sudah bisa mendengarnya sangat jelas.
"KAU JUGA BERSAMA DENGAN SI DINGIN JEON ITU, BAGAIMANA BISA HAH!?"
Jimin lanjut berteriak, bahkan ia tidak memberi kesempatan Taehyung untuk menjelaskan barang sepatah kata pun. Dari seberang, Taehyung bisa mendengar bahwa Jimin menarik napas kembali, sepertinya ingin berteriak lagi.
"KAU DIAPAKAN OLEH SI MESUM JUNGKOOK!? DIA KURANG AJAR PADAKU, KAU TIDAK APA-APA!?"
"HEI JAWAB AKU KIM TAEHYUNG!"
Taehyung menarik napas dan mengatur napasnya berulang kali dengan maksud agar dirinya tidak seperti Jimin yang sedari tadi berteriak. Telinganya yang tak bersalah ini harus menderita karena teriakan yang melengking dari seorang Park Jimin, sangat menyakitkan telinga.
"Ya—Jimin. Bisa kau memberiku waktu untuk menjawab? Kau daritadi berbicara seperti kereta express yang bahkan tidak ada spasi dan titik sedikitpun." jelasnya panjang lebar dan respon dari Jimin hanya terkikik tidak bersalah. Mungkin pilihan yang buruk untuk menerima panggilan tersebut, atau jadi lebih gila lagi kalau tidak diangkat.
"Lalu, ceritakan secara detail." ujar Jimin yang mulai tenang dengan volume suara standar yang tidak menyakiti telinga, bersyukur—kalau tidak sudah benar-benar tuli si Taehyung setelah menelfon ria dengan Jimin.
Lantas Taehyung menceritakan secara detail yang ia alami, hanya bagian dimana ia masuk ke UKS dan terbangun dari tidur panjangnya. Setelah itu barulah Jimin menceritakan pengalamannya saat ingin menemui Taehyung namun sialnya ia malah bertemu dengan Jeon Jungkook.
"Benarkah? Hahaha."
"Jangan tertawa kau Kim, dia berani sekali dengan yang lebih tua." balas Jimin dan Taehyung bisa membayangkan ekspresi Jimin saat ini. Berwajah duck face, cemberut ala Jimin. Hingga suara ketukan dari pintu kediaman Taehyung membuat si pemilik marga Kim itu terdiam.
Siapa yang bertamu selarut ini? Di jam dimana orang seharusnya beristirahat, kecuali Taehyung dan Jimin. Siapa?
.
.
.
To be continue . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy with Luv ( KookV )
FanfictionSosok Kim Taehyung mengagumi si tampan Jeon Jungkook, dimana rasa kagum tersebut berubah menjadi rasa suka. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan dengan cara yang mungkin sebagian orang menganggap "diluar ekspetasi" yang hanya tuhan saja yang tah...