9. Handful Hope

40 20 11
                                    


RAME NGAPA RAME!! 🔥🔥

__________________
______________

Ada kamu aku rindu,gak ada kamu aku rindu

---GaRa---

⬇ ⬇ ⬇


Gagah tengah menatap bintang dari balkon kamarnya, karena dengan menatap bintang ada ketenangan sendiri baginya. Bayangan Rara muncul dengan sendirinya, Gagah tersenyum kecut kenapa dirinya baru menyadari bahwa Rara menyukainya.

"Kinara Soraya"

"gue jatuh hati sama lo"

"tapi gue bingung harus make cara apa buat ngungkapinnya"

Sibuk dengan pikirannya, tanpa Gagah sadari Yana__bundanya__ berdiri disamping Gagah

"liatin apa nak?" gagah tertegun, sejak kapan mamanya berada disampingnya bersama Ayza _adeknya_

"abang Ai lindu" Ayza memeluk kaki Gagah

Gagah berjongkok menatap adek kecilnya yang baru berumur 3tahun.

"abang juga rindu kamu dek. Sini abang peyuk ucap gagah sambil" memeluk Ayza. Padahal setiap hari ketemu tapi Ayza selalu mengatakan kata 'rindu' pada Gagah.

Melihat kedua anaknya Yana jadi rindu dengan sosok suaminya.

"lho bunda kenapa?" tanya Gagah

"bunda rindu sama ayahmu nak"

"sudah sudah bunda jangan sedih ada Gagah disini, ayah udah tenang disana" Gagah berdiri lalu memeluk bundanya

"bunda jangan nangis, nanti aku ikut nangis lho" ucap Ayza

"iyaiya bunda enggak nangis kok"

"permisi bu makan malam udah siap" ucap bi Mina dari depan kamar Gagah

"oh iya bi, makan malam dulu yuk anak anak" ajak Yana

"mama sama Ayza duluan aja, aku masih kenyang" Yana mengangguk lalu keluar bersama Ayza.

"ayah baik baik disana ya? Gagah rindu ayah"

Perdana _ayahnya_ pergi untuk selama lamanya sejak dirinya masih berumur 5 tahun. Sampai saat ini Gagah masih tidak tahu apa sebab yang dapat mengakibatkan ayahnya bisa meninggal. Gagah belum siap untuk bertanya kepada bundanya karena Gagah takut akan membuat hati bundanya sakit.

Cairan beningpun keluar dari matanya tanpa harus diminta. Buru buru Gagah menghapusnya, lalu beranjak dari tempatnya menuju ruang makan.

___________

"udah baikkan lo Ra?" tanya Febi.

Rara dan kedua sahabatnya kini tengah berjalan menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku novel yang mereka pinjam.

"emang gue lagi beramtem sama siapa dah"

"maksudnya lo udah sembuh?" jelas Caca

"kenapa lo pada baru nanya sekarang? Kan bisa nanya tadi pagi"

"Biar antimainstream gitu ra" ucap Caca diikuti ketawa.

Suasana perpustakaan sunyi, ketiga manusia itu buru buru menuju meja admistrasi untuk mengembalikkan buku.

"ada yang mau di pinjem lagi apa enggak neng?"

"ada bu bentar ya" ucap Rara. Rara berjalan menyusuri rak demi rak untuk mencari novel yang menurutnya dia bagus. Setelah menemukan novel, Rara buru buru berjalan menuju meja administrasi

"ini bu" Rara menyodorkan novel

"sejak kapan lo jadi kang baca novel?" tanya Caca

"sejak gue mengenal cinta. ANJAY" ucap Rara

"sstttt"

"ehehe monmaap man teman" kedua sahabatnya itu hanya menahan tawanya ketika melihat pipi Rara merah.

Setelah menerima novel yang tadi sempat di catat di buku pinjaman dulu sama mbak Reni, Rara dkk buru buru keluar dari perpustakaan. (Pada suka banget buruburu emang)

"awas ra"

Rara yang tadi menunduk tengah membaca novel, tiba tiba dia menabrak dada bidang seseorang

"aduhh"

"lo gak papa?" tanya nya.

"kamu.." ucapnya, lalu Rara berlari meninggalkan dia.

kenapa dia kembali?

Tidak jauh dari sana Gagah melihat semua kejadian itu.

______________


Dia tengah berjalan menyusuri koridor sekolah, lebih tepatnya dirinya mencari keberadaan kelas barunya. Banyak mata memandang kagum padanya terutama para siswi, bagaimana tidak dia berjalan tegap dengan paras tampannya dengan memasukkan salah satu tangannya pada saku seragam dia sehingga memiliki kesan sendiri dimata para siswi.

“ada anak baru lewat woi”

“gilaan si cakep banget woi, Gagah aja kalah”

“halalin aku dong bang”

“kenapa si sekolah kita tuh banyak cowo ganteng tapi bad banget”

Kurang lebihnya pandangan para siswi terhadap dia. dia hanya menganggap celetukan demi celetukan sebagai angin lalu. Dia melanjutkan berjalan yang tadi sempat berhenti karena merasa lelah mencari kelas barunya. Baru beberapa langkah dia berjalan rasanya ada seseorang berteriak.

“AWAS RA!!”

Dia berhenti lalu seorang siswi menabrak dirinya, sehingga buku yang tengah dia baca terjatuh dan tidak bisa bangkit lagi. (alay :v)

“lo gapapa?”  tanyanya pada gadis yang dia tabrak tadi sambil mengambil buku yang sempat terjatuh, dan mengembalikan novel yang sempat dia lihat sebelumnya. Siswi itu hanya diam menunduk dan mengambil buku yang sempat disodorkan oleh nya.

"yakin lo gapapa? Tadi gu---"
belum selesai berucap siswi itu mendongak dia terkejut ketika siapa gadis yang dia tabrak, mereka sama sama terkejutnya.

‘‘kamu’’ hanya itu yang diucapkan olehnya. Ya gadis yang dia tabrak Rara. tak dapat dipungkiri mata Rara mulai berkaca kaca ketika sudah sekian lamanya dia tidak mendengarkan suara itu. Kini dia mendengarkannya lagi.

Tidak mau berlama lama berada dihadapannya Rara memutuskan pergi meninggalkan dia diikuti kedua temannya dari belakang yang diselimuti rasa bingung.

_________________

~TBC~

Hayoloh siapa dia? (:

Perang dunia akan segera dimulai. Siapkah kalian untuk itu?

Monmaap ya wankawan kalau part ini membosankan ):
But semoga kalian syukak^^

See next to part❤

VOMENT DON'T FORGET❤

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang