12. shy

10 6 0
                                    

__________________
____________

Maaf kalau aku sering menghayal tentang kamu yang aneh aneh

--Rara--

_________________
____________

🔻🔻🔻

Keesokan harinya Rara terbangun dan langsung beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi tanpa melihat ponselnya. Selesai merapikan diri Rara turun kebawah menuju ruang makan.

Pada saat dia sarapan dia menyempatkan untuk mengecek layar ponselnya, ternyata ada satu pesan masuk dari Gagah.

Gagah❤

Iya

Dengan sigap Rara membalas chat dari Gagah.

Rara

Mksh

“si odoy senyum senyum sendiri. Gila lu ya?” ucapan Arjuna menjadi pusat perhatian seisi ruang makan

“iya gue gila” jawab Rara sambil mengembungkan kedua pipinya.

“makan dulu dek, main handphone nya nanti” tegur Raya diikuti kekehan Arjuna.

“iya ma” lalu Rara melanjutkan sarapannya.

Tak lama Rara beranjak dari duduknya pergi menuju westafel, disela sela mencuci piring Rara tersenyum kembali.

“juna berangkat dulu ma” teriak Arjuna dari depan pintu.

Buru buru Rara menaruh piring ke sembarang tempat lalu berlari menyusul Arjuna, dari ambang pintu Rara berteriak pada Arjuna yang sudah siap melaju dengan motornya. “kemana bang?! Gue ikut ih”

“naik angkot”

“ogah. Dedeq maunya dianter sama abang ganteng gak mau dianter sama abang jelek” ucap Rara sambil mengerucutkan bibirnya. Arjuna menghembuskan nafas kasar, kemudian memberikan kode pada Rara supaya dirinya naik.

___________

Gagah tengah berjalan menyusuri koridor sambil bersenandung dalam hati, mungkin karena suasana hatinya tengah berbunga bunga. Dari arah berlawanan Rara tengah berjalan membawa beberapa tumpuk buku, semakin dekat jarak antara mereka, semakin tidak karuan perasaan mereka. Tinggal menyisakan jarak satu meter keduanya berhenti secara sendirinya.

“makasih” ucap Rara pada Gagah sangat lirih namun masih bisa didengar oleh Gagah. Gagah mengangguk dan tersenyum sangat tipis pada Rara lalu dia pergi.

“awal yang baik” batin Rara. Lalu melanjutkan jalan menuju ruang guru.

Keluar dari ruang guru Rara hendak pergi ke wc namun entah darimana datangnya Febi dan Caca tiba tiba muncul begitu saja.

“masih pagi udah senyum senyum bae lo. Nape lu? Doi bales chat dari lo?” ucap Febi sambil menyikut Rara pelan

“ciee yang semalem abis chatingan sama doi” goda Caca

“jaelangkung emang lu bedua, datang tak diundang pulang tak diantar”

“kurang azab banget lu mah” Rara tidak menanggapi langsung pergi begitu saja.

“ditanyaain sama Jennie tuh jawab. Malah ditinggal pergi. Gue laporin laki gue si Kai baru tau rasa lo. Eh tapi kan Jennie sama Kai udah putus lama yak, tau lah mikirin kok hubungan orang hubungan sendiri aja masih abu abu” ucap Febi diikuti ketawa jahat dai Caca lalu mereka berlari kecil untuk menyamakan jalannya dengan Rara.

Di wc Rara hanya menatap pantulan dirinya pada cermin sambil membayangkan morning smile dari doi. dua sejoli  yang melihat teman nya senyum senyum garing langsung menempelkan telapak tangannya pada kening Rara secara bersamaan.

“saha eta yang ada didalem? Keluar kamu hoi jangan gangguin teman aing ini” ucap Caca seolah seolah dirinya paranormal handal. Bukannya marah Rara justru malah ketawa.

“Gue gak kesurupan gebleg gue lagi bahagia tau. Tadi gue dapet morning-“ belum selesai berbicara ucapan Rara terpontong begitu saja oleh Febi.

“kiss? Maksud lo morning kiss? Sama siapa lo ngelakuinnya hm?! Udah nggak punya dosa lo?!” ucap Febi dengan nada cukup keras.

Rara langsung menonyor kepala Febi.

“mampus” celetuk Caca sambil tertawa

“bego dipeliara. Morning kiss mulu pikiran lo. Bagi gue lebih enak dapet morning smile daripada morning kiss” Rara berjalan meninggalkan kedua sahabatnya.

“bego dipeliara lo bi” lalu Caca berjalan menyusul Rara meninggalkan Febi yang tengah cemberut.

_______________

Satu kata untuk mata pelajaran matematika ‘malas’ itulah yang ada dalam benak Gagah. Gagah lagi-lagi hanya menghembuskan nafas kasar ketika bu Mika memberikan lima butir soal yang isi jawabannya panjang kali lebar. Gagah hanya membolak balikkan buku tulisnya tidak berniat untuk mengerjakan.

“Ga kerjain ngapa, otak gue terlalu rendah untuk soal yang bentuknya cem gini” ucap Yoga

“males” lalu Gagah beranjak pergi tidak menghiraukan pertanyaan Bu Mika.

“demen banget dah tuh bocah ninggalin gue” sungut Yoga
Gagah berjalan entah kemana, namun tiba-tiba dia tersadar bahwa dia sudah ada di ruftoop sekolah. sepanjang perjalanan Gagah hanya diam. Dari atas sana Gagah melihat Rara tengah bermain voli bersama teman sekelasnya. Tanpa disuruh pun Gagah memperhatikan setiap gerak gerik Rara, dia tersenyum ketika Rara mensmeshkan  bola dengan sangat cantik.

“gak ada kapoknya main voli. heran” Ucap Gagah

Rara tersenyum ketika dirinya bisa mensmeshkan bola ke kotak lawan, tinggal sedikit lagi tim nya menang. Lalu dia bermain kembali dengan sangat sangat semangat skor demi skor telah terlewati, tim Rara menang.  Gagah pun ikut senang ketika tahu bahwa tim Rara menang. Entah dorongan darimana tiba tiba Rara melihat ke arah ruftoop.

Begitu terkejutnya Rara ketika dirinya melihat sesosok yang dia kenal, dia mengucek kedua matanya untuk memastikan apa yang dia lihat itu benar. Benar saja Gagah tengah tersenyum lalu melambaikan tangannya kepada Rara. Rara hanya menganggukan kepala lalu tersenyum.

________________

Kok aku nulisnya baper si ya allah ಥ_ಥ

Semoga part ini tidak membosankan yaa ):

And then semoga kalian syukak^^ maafin diriku yang jarang banget post story ☹️ semoga readersku ga pada pergi :')

See next to part❤

VOMENT DON'T FORGET❤ (kalo kalian suka)

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang