7. This Feeling

71 29 13
                                    

Berkatmu aku tau bahwa cinta tidak harus memiliki

--Rara--

⬇⬇⬇

Gagah tengah berjalan menuju kelasnya, entah dorongan dari mana kaki dia membawa dirinya untuk berjalan lewat belakang lebih tepatnya berjalan melewati taman, untung saja taman itu berada di belakang kelasnya hanya berjarak beberapa meter saja.

“lo suka sama dia?!” tanya seseorang sedikit keras kepada entah dengan siapa.

“gue gak suka sama dia” ucap seorang cewe

"sejak kapan?"

Mendengar suara seorang cewe yang menurutnya dia kenal, akhirnya Gagah berhenti dan melihat ke sumber suara. Begitu terkejutnya Gagah ketika melihat apa yang ada di depan mata, Rara bersama dengan Febi tengah duduk di bangku taman belakang sekolah.

Sedang apa mereka? Siapa yang Rara tidak sukai? Tidak mau ambil pusing Gagah kembali mendengarkan topik pembicaraan dua sejoli itu. Tubuhnya dia senderkan pada tembok dan melipat kedua tangannya.

“halah kalo suka ya ungkapin gak usah di tutupi kek gitu ra”

“gue suka sama siapa? Orang gue gak suka sama siapa siapa”

"dari kemaren ngeles mulu lu kek bajaj. Ngaku aja ngapa si Ra susah amat"

“sekali lagi nih gue nanya ke lo. Lo suka sama GAGAH kan?" ucap Febi sambil menekankan nama Gagah
Rara tertegun dia bingung mau berkata apa,

“lo diem tandanya iya”

“gak”

“siapa yang suka sama Gagah woi? Gilaan ya sahabat gue udah berani nyimpen rahasia di belakang gue” ucap Caca dari belakang yang entah sejak kapan dia berdiri, sontak Rara dan Febi menoleh ke belakang.

“iya itu si Rara suka sama GAGAH tapi dia gak mau ngaku” Caca menatap Rara intens seolah olah mencari kebenaran dari wajah Rara

“dari tadi lo tuh nyebut nama Gagah nge gas banget anjir” ucap Rara sambil menonyor kepala Febi

“nah kan bener lo suka sama dia. finally sobat gue udah buka hati lagi. Uwii” teriak Febi

“iya gue suka sama Gagah. Dari awal masuk sekolah. Puas lo pada” ujar Rara sedikit keras

“cieee blushing si eneng cihuyy” goda Caca

“paan si kalian. Malu gue anjir”

"kok gue baru nyadar si kalo selama ini lo suka sama dia ra" Caca memanyunkan mulutnya.

"yeu bego dipeliara mulu ya kek gini nih. Perasaan ya lo temen satu bangku Rara dari kelas sepuluh. Kenapa lo baru nyadar sekarang hah? temen macem apa lo" ucap Febi kesal.

"mending dulu yang duduk sama Rara gue aja. Kalo sama lo keknya Rara menderita. Buktinya Rara dari dulu suka sama Gagah lo baru sadar sekarang" tambah Febi

"kok lo nyolot si?! Ya monmaap kalo selama ini gue gak peka sama Rara" Mata Caca mulai berkaca kaca

Melihat Caca hendak menangis, Rara buru buru membuka suara supaya tidak ada masalah lebih lanjut.

"Udah woi malah pada berantem. Bi udah lah gak usah di permasalahkan. Lagian juga ini salah gue yang gak kasih tau ke kalian"

"Maafin gue ca gak ada maksud buat marahin lo. Abisnya gue gedek banget sama lo jadi orang kok nggak ada peka pekanya sama sekali" setelah mengucapkan seperti itu, Febi langsung memeluk Caca yang diikuti Rara di belakangnya.

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang