Akhirnya mereka sampai rumah Rara setelah menunggu hujan reda. Dengan cepat Rara turun dari motor Gagah
“makasih ya” ucap Rara diakhiri senyum, Gagah hanya mengangguk
“oiya jaketnya gue cuci dulu ya, besok kalo udah kering gue kembaliin”
“iya”
“ga mampir dul--” belum selesai Rara menawarkan Gagah untuk mampir kerumahnya, Gagah sudah tancap gas terlebih dahulu.
"dih. Dasar cowo. Untung ganteng" setelah mengatakan hal itu Rara merasa udara dingin menerpa dirinya, dia buru buru masuk ke dalam rumah sambil mengusap-usap telapak tangannya.
_________
Tak butuh waktu lama untuk sampai rumah Gagah, Gagah turun dari motor kesayangannya baru sampai depan pintu bayangan Rara tersenyum pun muncul begitu saja. gagah memegangi dadanya.
“gue kecanduan sama senyum lo Ra” lalu Gagah masuk rumahnya.
30 menit telah berlalu, Gagah tengah duduk di ruang keluarga ditemani dengan Ayza yang sedang menonton acara kartun di Tv.
“abang bis yang walna bilu itu namanya siapa? Ai lupa” tanya Ayza sambil menunjuk pada televisi
“tayo kayaknya dek”
“kok abang pintel?” gagah menatap adiknya bingung
“kamu lagi nguji abang ya?” Ayza hanya nyengir kuda
“sini abang bisikin sesuatu” tanpa pikir panjang Ayza mendekat pada Gagah, dengan sigap Gagah menggelitiki tubuh mungil adiknya.
“hahaha ampun bang, ai minta maaf ai salah. Haha” Gagah tersenyum lalu menyudahi acara gelitik menggelitiki adiknya.
“abang ke kamar dulu ya princess tidurnya jangan kemaleman” ucap Gagah sambil mengecup singkat pipi adiknya
Sesampainya di kamar, gagah membuka ponsel yang sempat dia abaikan dari tadi pagi siapa tahu ada yang ngajakin dia mabar, soalnya dirinya tengah dilanda bosan. Namun bukannya dapat notif game Gagah mendapat notif chat dari nomor yang tidak dikenal
13.30
+6283844399***
Halo ga, ini gue Rara
Sv ya^^
Gagah menaikkan satu alisnya, “tumben”
____________
Rara tengah bergulat dengan tugas yang menumpuk buat besok. Rara baru ingat ketika dia dapat pesan dari group kelasnya. Kalau tidak ada yang memberi tahu mungkin besok Rara akan berjemur seharian dilapangan.
“kapan selesenya ini aih. Hayati udah lelah ini dih. Lama lama gue robek juga ni buku” gerutu Rara
Drrtttt drttt
Ponsel Rara bergetar menandakan satu pesan masuk. Namun dia abaikan.
Drrtttt drttt
Beberapa menit kemudian ponsel miliknya bergetar kembali. Lagi lagi dia abaikan.
Drrtttt drttt
“perasaan ya grup kelas gue diamkan notifnya kok ini berisik bat anjir, diem ngapa sih ih. Nanggung ini bentar lagi selese”
geram dengan benda pipih tersebut Rara menonaktifkannya supaya dia tenang dalam mengerjakan tugasnya.
Tidak butuh waktu lama Rara selesai mengerjakan tugasnya. Rara merebahkan tubuhnya di ranjang guna melemaskan otot otot yang tadi sempat tegang beberapa jam. Lalu tangan dia meraih ponsel nya lalu menghidupkan kembali yang tadi sempat mati. Setelah hidup Rara membuka sebuah aplikasi chat yang tadi sempat dia abaikan. Kaget bukan main chat yang masuk begitu banyak dari hasil karya spam chat dari Febi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Without You
Teen Fiction[On Going] Dua orang remaja yang memilki sifat super duper dingin melebihi es batu . Namun siapa sangka salah satu diantara mereka ada yang diam diam memendam rasa. "Kinara Soraya" "gue jatuh hati sama lo" "tapi gue bingung harus make cara apa buat...