Strike Back, Proud Goddess ( Part 1 )

Bab 20: Pertikaian

Bab 20: Pertikaian

Penerjemah: Henyee Editor: Henyee

"Kamu benar-benar memiliki pemahaman yang sempurna tentang makanan Prancis dan ..."

"Jing, aku menonton pertunjukan makanan selama seminggu. Kamu bisa bertanya pada Ibu apakah kamu tidak percaya padaku," kata Tang Xi tanpa ekspresi.

Xiao Yao juga mengerutkan kening. "Jadi, kamu hanya akan puas jika melihat Rourou, saudari kita, mempermalukan dirinya sendiri ketika memesan makanan?"

Xiao Sa dan Xiao Jing tampak malu. Xiao Jing buru-buru menjelaskan, "Yao, kamu tahu aku tidak bermaksud seperti itu."

Mereka terlalu terkejut. Mereka pernah bertemu Xiao Rou ketika dia kembali dari pedesaan. Meskipun mereka tidak punya waktu untuk bergaul dengannya pada waktu itu, mereka dapat merasakan bahwa Xiao Rou sangat berbeda dari bagaimana dia saat ini. Mereka benar-benar tidak percaya bahwa dia dibesarkan di pedesaan.

Tang Xi tidak menyangka Xiao Yao akan berdiri dan berbicara untuknya. Dia diam-diam berterima kasih kepada Xiao Yao dan memecahkan kebuntuan dengan senyum. "Hei, aku hanya dipengaruhi olehmu. Aku tidak bisa ditinggalkan oleh saudara-saudaraku yang semuanya sangat baik, kan?"

Wajah Xiao Yao bersinar dengan senyum. Saat itu, hidangan pembuka disajikan. Tang Xi mengambil garpu dan mulai makan. "Gali, salmon terlihat segar."

Xiao Sa dan Xiao Jing saling bertukar pandang dan melihat pandangan yang sama di mata masing-masing.

Mata Xiao Yao tertuju pada Tang Xi.

Beberapa saat telah berlalu sejak Tang Xi mengatakan apa yang dia lakukan dan dia ingin menggigit lidahnya. 'Tang Xi, awasi lidahmu! Awasi dewa * lidahmu !! Apakah kamu tidak tahu harus berkata apa dan tidak mengatakan apa? Mereka sudah mencurigai Anda. Mengapa kamu tidak berhati-hati ?! '

Tapi apa yang bisa dia lakukan? Sekarang dia hanya bisa menundukkan kepala dan terus makan. Dia tidak berani menatap mata mereka. Kalau tidak, dia akan kacau ...

Tepat ketika suasananya hampir mengembun, sebuah suara memecahkan kebekuan. "Saudara, apakah kamu di sini untuk makan malam?" Suara lembut Xiao Jinning datang dari atas.

Tang Xi menggigit salmon dan memasukkan sepotong alpukat ke mulutnya. Benar-benar kejutan! Kenapa dia selalu menabrak Xiao Jinning ...

Bukankah dia pendaftar terkenal? Bukankah dia mendapat jutaan uang dari setiap pekerjaan? Kenapa dia punya waktu untuk berkunjung ke sini?

Xiao Yao, seperti Tang Xi, berkonsentrasi pada makanannya tanpa memperhatikan Xiao Jinning.

Xiao Jing dan Xiao Sa tidak suka Xiao Jinning karena Tang Xi. Xiao Sa bertanya dengan mendengus, "Apa maksudmu? Kamu bisa datang ke sini, tapi kami tidak bisa?"

Tang Xi diam-diam memberi Xiao Sa jempol.

Senyum di wajah Xiao Jinning membeku. Dia ingin pergi, tetapi tidak ingin pergi dengan malu, jadi dia mengalihkan pandangannya ke Tang Xi yang telah membenamkan kepalanya di piringnya dan terus makan. Dia hanya bisa mengatakan bahwa orang ini memiliki kulit yang bagus dari bagian tubuhnya yang terbuka, dan dia merasa orang ini memberinya perasaan yang akrab. Ketika sesuatu muncul di benaknya, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Apakah ini Rourou ..."

Sebelum Xiao Jinning selesai berbicara, Tang Xi tiba-tiba menatap Xiao Sa dan berkata dalam bahasa Prancis, "Ya Tuhan, Xiao, makanan Prancis di sini enak. Saya belum kembali ke Paris selama tiga tahun. Terima kasih banyak untuk membawa saya ke sini. Makanan di sini mengingatkan saya pada rasa kampung halaman saya. "

Untungnya, Xiao Sa cerdas. Dia langsung menjawab dalam bahasa Prancis, "Benarkah? Itu kesenangan saya."

Wajah Xiao Jinning santai saat dia mendengar percakapan ini. Dia tersenyum lembut dan berkata, "Jadi, kamu makan malam dengan teman Sa. Kalau begitu aku tidak akan mengganggumu. Chengyu menungguku di sana. Aku harus pergi sekarang."

Tang Xi berbalik untuk melihat Xiao Jinning dan melengkungkan bibirnya, berkata, "Mengapa saya bertemu dengannya sepanjang waktu?"

"Saudaraku tersayang, kamu mengatakan kebetulan bahwa kamu mengenal makanan Prancis dengan baik, tetapi bagaimana kamu akan menjelaskan bahasa Prancismu?" Xiao Jing menatap Tang Xi dengan senyum tipis dan menyipit. "Kamu siapa?"

Tang Xi dicurigai oleh mereka terlalu banyak hari ini, jadi dia tidak lagi gugup ditanyai oleh Xiao Jing. Pada saat ini, semua hidangan telah disajikan. Dia menikmati makanan, melirik Xiao Jing dan tersenyum. "Bahasa Prancis apa? Aku hanya ngobrol. Bisakah kamu mengerti apa yang aku katakan tadi?"

Xiao Jing menatap mata Tang Xi dan menerjemahkan apa yang dia katakan sebelumnya kata demi kata, "Ya Tuhan, Xiao, makanan Prancis di sini sangat enak. Saya belum kembali ke Paris selama tiga tahun. Terima kasih banyak telah membawa saya di sini. Makanan di sini mengingatkan saya pada cita rasa kampung halaman saya. "

Tang Xi menyeringai dan matanya berbinar-binar kegirangan ketika dia berkata, "Aku menemukan bakat dalam bahasa! Aku hanya ngobrol tentang sesuatu, dan itu bahasa Prancis! Aku sangat pintar."

"Jangan mencoba mengubah topik pembicaraan." Xiao Jing menatap Tang Xi dengan dingin. "Siapa kamu? Kamu bukan Xiao Rou!"

"Iya nih!" Tang Xi meletakkan pisau dan garpu, dan menatap Jing Xiao dengan sangat serius. "Mantan Xiao Rou sudah mati. Dia meninggal saat dia diusir oleh Lin Ru. Xiao Rou yang sekarang adalah yang dilahirkan kembali!"

"Kamu!"

"Sa, jika aku masih tinggal di Keluarga Xiao seperti anak dari gunung itu, apakah kamu pikir aku bisa bertahan?" Tang Xi memandang Xiao Jing dengan serius sambil melanjutkan, "Jawabannya adalah tidak! Karena orang tua saya memilih anak perempuan angkat dan melemparkan saya ke keluarga Anda, saya tahu bahwa jika tidak bekerja keras, saya akan ditinggalkan lagi cepat atau lambat. Setiap kata yang saya sampaikan kepada Anda hari ini adalah dari lubuk hati saya. Saya bersumpah akan membuat Lin Ru dan Xiao Jinning menyesal atas apa yang telah mereka lakukan terhadap saya! "

Xiao Jing berhenti. Gadis di depannya begitu menyilaukan sehingga dia tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Xiao Yao, yang sedang makan dengan kepala tertunduk, menghabiskan potongan steak terakhir di piringnya, menyesap anggur merah dan menyeka mulutnya. Dia kemudian mengambil piring di depan Tang Xi, memotong steak untuknya dan mengembalikannya. "Makanlah selagi masih hangat."

Tang Xi tersenyum pada Xiao Yao dan berkata terima kasih.

Xiao Sa dan Xiao Jing masih ingin menanyakan sesuatu padanya, tetapi mereka dihentikan oleh Xiao Yao dengan tatapan dingin. Mereka hanya bisa mengambil pisau dan garpu dan mulai makan.

Setelah mereka bertiga selesai makan, Xiao Yao berbalik dan duduk di sofa dengan posisi berbeda. Dia kemudian memandang Tang Xi, yang duduk di sebelahnya, dan bertanya padanya, "Apa yang dilakukan Xiao Jinning padamu?"

Tang Xi memutar kepalanya dan menatap mata Xiao Yao, dan sentuhan kesedihan melintas di matanya. Dia menutup matanya dengan tajam. Ketika dia membuka matanya lagi, kesedihan di sana telah menghilang. Dia tersenyum dan berkata dengan datar, "Dia meletakkan kalungnya di kamar saya bukan untuk mengusir saya, tetapi untuk membunuh saya. Anda tahu apa? Saya ditabrak mobil begitu saya berjalan keluar dari rumah mereka. Dia mendatangi saya selangkah demi selangkah, mengatakan kepada saya bahwa dia adalah putri orang tua saya dan menginjak-injak leher saya. Jika orang lain datang sedikit terlambat, saya akan diinjak-injak sampai mati olehnya. "