Strike Back, Proud Goddess ( Part 1 )

Bab 22: Pria di Toilet

Bab 22: Pria di Toilet

Penerjemah: Henyee Editor: Henyee

Tang Xi terhuyung-huyung ke toilet wanita dan berjalan ke dalam. Setelah dia menyelesaikan bisnisnya, suara keras datang dari toilet sebelahnya. Dia sangat ketakutan sehingga dia hampir melompat dari kursi toilet.

Dia tenang, menyiram air, naik ke kursi dan mengintip. Setelah melihat apa yang sedang terjadi di warung berikutnya, dia menyesali tindakannya. Apakah sudah terlambat baginya untuk melarikan diri sekarang?

Tepat ketika dia akan pergi dengan diam-diam, pria di toilet sebelahnya tiba-tiba berkata dengan suara lemah, "Kemarilah!" Nada suaranya sombong.

'Hei! Beraninya kau berbicara dengan nada seperti itu? Anda meminta bantuan saya! Tidakkah kamu takut bahwa aku akan pergi begitu saja? '

Namun, Tang Xi tidak pergi pada akhirnya. Dia buru-buru membuka pintu toilet sebelahnya dan memeriksa tubuh pria itu. Seperti yang dia harapkan, dia terluka, atau tepatnya, dia ditembak. Sekali lagi, dia merasa menyesal. Astaga, sungguh sial! Apakah pria ini seorang gangster?

Dan bagaimana dia bisa membantunya? Ini adalah toilet restoran! Bagaimana bisa orang ini masuk? !!!!!

Mencoba menekan kepanikannya, Tang Xi bertanya dengan tenang, "Apa yang harus saya lakukan?"

Dia lebih suka meminta pria ini daripada bingung apa yang harus dilakukan. Dia menemukan bahwa ketika matanya tertutup, dia terjaga. Kalau tidak, dia tidak akan menemukan dia mengintip dari warung berikutnya.

"Temukan peluru di tubuhku dan keluarkan." Pria itu menutupi perutnya dengan tangan dan berkata, "Cepatlah."

"Tidak mungkin." Tang Xi segera menolak. "Aku tidak punya pinset, pisau bedah, atau tang, jadi aku tidak bisa membantumu mengeluarkan peluru. Jika aku menggunakan pisau restoran, kamu pasti akan mendapat infeksi serius!"

"Lakukan sekarang!" Suara pria itu terdengar berbahaya dan mengancam. "Jika aku mati, kamu tidak perlu bertanggung jawab untuk itu."

"Aku masih belum bisa melakukannya ..."

Pada saat ini, Tang Xi mendengar suara sistem terdengar lagi di benaknya.

[Prompt Sistem: Saat pembawa acara Tang Xi memulai tugas 'penyelamatan', sistem memberi Anda persediaan medis. Klik 'Ya' untuk konfirmasi dan gunakan?]

Mata Tang Xi hampir keluar dari kepalanya. '008, kamu sangat cepat! Seorang pria yang sekarat muncul di depan saya dan pada menit berikutnya Anda memberi saya tugas 'menyelamatkan'. Tapi aku bukan dokter! '

Meskipun sangat cenderung menolak, dia masih mengklik 'Ya'.

Sebuah lemari obat muncul di samping kaki Tang Xi. Tang Xi membukanya dan terdiam saat melihat pisau bedah, tang, pinset, anestesi dan jahitan yang terkandung di dalamnya.

Dia mengenakan sarung tangan, mengambil jarum suntik dan berkata kepada pria itu dengan suara rendah, "Aku akan menyuntikkan obat bius ke tubuhmu sekarang, dan kemudian keluarkan pelurunya."

"Tidak!" Pria itu memegang tangan Tang Xi dan berkata dengan dingin, "Aku tidak butuh obat bius."

Tang Xi mengerutkan kening. "Apakah kamu yakin bisa menahan rasa sakit?" Dia tahu mengapa pria itu tidak ingin menggunakan anestesi; penting bagi pria itu untuk tetap terjaga di lingkungan asing di negaranya yang terluka.

Pria itu berkata dengan anggukan, "Yang harus Anda lakukan adalah mengeluarkan peluru untuk saya."

Tang Xi mengangguk dan menjawab, "Oke. Tahan rasa sakit."

Tang Xi mengangkat pisau bedah tapi kemudian tiba-tiba berhenti. "Bagaimana dengan anestesi lokal?"

Pria itu tidak keberatan kali ini. Tang Xi menyuntikkan obat bius ke dekat luka pria itu. Ketika dia mengambil pisau bedah, dia tanpa sadar menutup matanya. Banyak gambar muncul di benaknya, dan dia mulai mengeluarkan peluru mengikuti instruksi dalam gambar-gambar ini.

Tepat saat dia hendak melepaskan peluru, suara Xiao Jing datang dari luar. "Rourou, kamu baik-baik saja?"

Saat itulah dia ingat bahwa ketiga saudara lelakinya masih di luar, tetapi dia tidak berani berhenti. Dia menghela napas, menyuruh pria itu menahannya sebentar, dan mengangkat suaranya, "Aku baik-baik saja, tetapi perutku sakit sedikit, dan aku akan segera keluar."

Setelah mendengar Xiao Jing pergi, Tang Xi melanjutkan operasi. Matanya tertuju pada luka, wajahnya serius dan gerakannya profesional. Segera setelah itu, dia mengambil peluru dari perut pria itu.

Dia menghela napas lega dan tersenyum. "Oke, sebentar. Biarkan aku memberi obat pada lukamu dan membalutnya."

Setelah Tang Xi selesai, dia menatap pria itu dan langsung terpana. Ya Tuhan, pria ini terlalu tampan!

Rambutnya yang hitam sebahu tidak bisa menutupi wajahnya yang tampan, dan wajahnya menunjukkan watak yang mendominasi.

Merasakan tatapan Tang Xi, pria itu mengerutkan kening. Menyadari bahwa tidak sopan untuk terus menatapnya seperti ini, Tang Xi buru-buru memalingkan matanya, terbatuk malu dan berkata dengan suara rendah, "Oke, kamu bisa pergi sekarang."

Pria itu menggelengkan kepala. "Aku tidak bisa pergi sekarang."

Tang Xi berkata dengan cemberut, "Kalau begitu aku akan pergi dulu. Kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu mau."

Dengan itu, Tang Xi berdiri. Namun, saat itu, pria itu tiba-tiba meraih tangan Tang Xi dan berkata dengan dingin, "Kamu tidak bisa pergi sampai aku pergi."

Tang Xi mengerutkan kening. D * mn itu, apakah dia serius? Dia menyelamatkannya dan sekarang dia tidak membiarkannya pergi? Ini konyol!

"Tuan, Anda tahu, saya menyelamatkan Anda." Tang Xi menatap pria yang berbaring di tanah dan berkata dengan suara dingin, "Jika aku berteriak, kamu akan segera ditangkap, kamu tahu?"

"Itu sebabnya kamu tidak bisa pergi!" kata pria itu dengan suara berat. "Siapa yang tahu apakah kamu akan memanggil orang atau tidak!"

"Huh, aku bahkan tidak tahu siapa kamu." Tang Xi berjongkok dan mengeluarkan obat bius yang tersisa. "Apakah kamu akan membiarkan aku pergi sekarang, atau menonton aku membiusmu? Tentukan pilihanmu!"

"Wanita, kamu akan menyesali keputusan yang kamu buat tadi!" Suara pria itu terdengar lemah tetapi sangat menakutkan.

Sayangnya, Tang Xi bukan sosok kecil. Dia telah diculik oleh gangster berkali-kali sejak dia masih kecil. Namun, dia diselamatkan setiap kali, sementara para penculik semuanya meninggal dengan menyedihkan karena mereka telah menyinggung kakeknya.

Karena itu dia tidak takut dengan ancaman seperti itu, dan sikapnya mengeras ketika dia berkata, "Sekarang aku menyesal menyelamatkanmu!"

"Kamu!"

Pria itu tiba-tiba melepaskan Tang Xi dan berkata, "Kamu bisa pergi sekarang."

Tang Xi mengangkat alisnya, bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Seseorang memanggilmu barusan. Jika kamu tidak keluar, mereka akan datang untuk menemukanmu, dan aku akan berada dalam masalah lagi," pria itu menjelaskan dan menutup matanya. Dia bertanya-tanya mengapa dia berbicara begitu banyak padanya. Apakah itu karena efek anestesi?

Mengangkat alisnya, Tang Xi mendengus dan mengambil lemari obat. Saat dia berjalan keluar, dia mengembalikan kabinet ke 008. Dia kemudian menemukan tanda 'Dalam Perbaikan', meletakkannya di pintu toilet, melepas sarung tangan dan melemparkannya ke tong sampah. Akhirnya, dia memompakan busa ke telapak tangannya dan mencuci tangannya dengan hati-hati.