Strike Back, Proud Goddess ( Part 1 )

Bab 55 : Masa Lalu

Bab 55 : Masa Lalu

Dia bukan orang yang munafik, jadi dia tidak akan salah memberi tahu orang lain bahwa dia telah memaafkan Xiao Jinning. Dia membencinya, membencinya dan ingin membalas dendam padanya! Dia tidak akan pernah menyimpan ini dari siapa pun!

Dia pikir itu hebat, karena setidaknya orang-orang yang dia pedulikan tahu dia tidak akan membiarkan Xiao Jinning lolos begitu saja, jadi dia tidak akan memiliki beban melakukan hal-hal itu.

Dia percaya bahwa mereka yang memahaminya akan selalu memahaminya.

Ketika mobil berhenti di persimpangan lampu lalu lintas, Xiao Yao memiringkan kepalanya, menatap Tang Xi dan menghela nafas. "Keputusan apa pun yang kamu buat, aku akan berdiri di sisimu."

Tang Xi tersenyum dan berkata, "Yao, terima kasih."

Xiao Yao tersenyum dan tidak berbicara.

Tang Xi melihat ke luar jendela dan berhenti berbicara juga. Hanya ketika dia membalas Xiao Rou dia bisa kembali ke ibu kota dan membalas dendam tanpa merasakan beban.

Sebelumnya, dia pikir dia bisa langsung kembali ke ibukota dan membalas dendam pada orang-orang itu, tetapi sekarang dia mendapati bahwa dia tidak bisa melakukannya tanpa cadangan, karena ada orang yang dia sayangi di sini.

Dia peduli tentang Xiao Hongli dan keluarganya, Kakek Xiao, serta Qiao Liang ...

Dia tidak ingin meninggalkan penyesalan antara Qiao Liang dan dia. Dia tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain, tetapi dia ingin memberi tahu Qiao Liang bahwa dia peduli padanya.

Ketika mereka tiba di sekolah, Xiao Yao memberi tahu Tang Xi bahwa dia akan pergi ke ibukota selama seminggu. Jika dia menemui masalah, dia bisa memanggilnya, tapi tentu saja, dia lebih baik tidak memanggilnya.

Tang Xi merasa sedikit melankolis mendengarnya menyebutkan ibukota, tetapi tiba-tiba sesuatu terjadi padanya dan dia bertanya, "Yao, apa yang akan kamu lakukan di ibukota?"

Xiao Yao berhenti, tampaknya tidak mengharapkannya untuk menanyakan pertanyaan ini. Dia berpikir sejenak dan kemudian berkata, "Ini urusan pribadi. Mungkin perjalanan ini hanya akan menyebabkan kekesalan, tapi aku masih ingin pergi ke sana."

Mata Tang Xi berbinar. "Karena seorang gadis?"

Menatap wajah Tang Xi, Xiao Yao linglung. Setelah beberapa saat, dia menggelengkan kepalanya, menggosok rambut Tang Xi dan tersenyum ketika berkata, "Aku menyelesaikan sekolah menengah di ibukota. Kali ini aku pergi ke sana untuk menghadiri acara Sekolah Menengah Empire."

Tang Xi terdiam sebelum bertanya dengan heran, "Yao, kamu dulu murid SMA Empire?"

Dia tidak pernah tahu bahwa Xiao Yao belajar di SMA Empire, tetapi dengan latar belakang Keluarga Xiao, akan mudah bagi Xiao Yao untuk masuk ke sana.

Xiao Yao tidak punya niat untuk menyimpannya dari Tang Xi. Dia mengangguk dan melihat arlojinya. Ketika dia menemukan itu masih pagi, dia berkata sambil tersenyum, "Kamu tahu identitas saya istimewa. Saya perlu menerima pelatihan sedini di sekolah menengah dan pusat pelatihan di ibukota."

Tang Xi tidak berharap untuk mendengar tentang masa lalu Xiao Yao — jadi ternyata dia telah dipilih ketika dia masih kecil. Dia bertanya-tanya apakah Xiao Yao adalah agen super yang terlihat di film.

Mendengar hal ini, mata Tang Xi menjadi lebih cerah. "Jadi Yao, kamu memutuskan untuk belajar di Empire High School untuk kenyamanan pelatihan?"

Xiao Yao mengangguk. Jejak senyum melintas di wajahnya dan dia berkata, "Kamu mengingatkanku pada teman sekolahku yang lebih muda. Aku ingat dia ceria seperti kamu."

Kegembiraan melintas di mata Tang Xi. "Oh? Yao, apakah kamu pergi ke sekolah itu untuk teman sekolah kecil ini kali ini?"

Melihat kegembiraan di mata Tang Xi, mata Xiao Yao secara bertahap redup. Dia terdiam dan berkata, "Dia, mungkin ... Lupakan. Kamu masih gadis kecil. Bagaimana kamu bisa bergosip tentang saudaramu? Pergi ke kelas. Jangan buang waktu. Apakah kamu ingat taruhan yang kamu buat dengan Sa?"

Melihat bahwa dia menolak untuk bercerita lebih banyak, Tang Xi sangat kecewa. Dia melambaikan tangannya, mengucapkan selamat tinggal pada Xiao Yao dan berjalan ke sekolah.

Melihat sosok Tang Xi yang surut, Xiao Yao mengerutkan kening. Kenapa dia begitu baik pada Xiao Rou? Dia agak bingung sebelumnya, tetapi sekarang dia tidak bingung sama sekali, karena dia melihat bayangan orang itu darinya. Keduanya sangat mirip tidak peduli dalam bentuk atau karakter. Meskipun sosok itu telah terukir dalam ingatannya tentang SMA, itu tidak samar sama sekali.

Memikirkan laporan yang dibuat oleh bawahannya kemarin, Xiao Yao merasa sangat terganggu. Dia pergi ke ibukota. Bagaimanapun, dia tidak akan menerima kenyataan kecuali dia menemukan bukti.

Baru setelah sosok Tang Xi menghilang dari pandangannya, dia membuka pintu mobilnya dan pergi.

Mungkin, jika dia masih hidup, dia akan menganggapnya sebagai saudara perempuannya. Tetapi apakah dia masih memiliki kesempatan?

Setelah Xiao Yao pergi, Tang Xi perlahan berjalan menuju sekolah. Dia mengernyitkan kening saat dia menatap ke arah di mana Xiao Yao menghilang. Saat dia melangkah ke gerbang sekolah, beberapa kenangan yang terkubur dalam benaknya tiba-tiba muncul seperti film.

Ternyata masa lalu telah disegel begitu lama. Saudara Xiao yang teliti telah banyak berubah dan menjadi saudaranya.

'Apakah Saudara Xiao pergi ke ibu kota untuk saya?'

Tang Xi mengerutkan kening pada pemikiran ini. Jelas bahwa dia sangat menyukai teman sekolah yang lebih muda itu. Jika orang itu benar-benar dia, apa yang harus dia lakukan?

Tang Xi berbalik dan berjalan ke sekolah, berdoa agar orang yang mengenang Yao bukan Tang Xi — jelas bukan Tang Xi.

Tang Xi menunduk dan berjalan ke kelasnya. Selama banyak malam tanpa tidur, dia bertanya-tanya mengapa dia berakhir sebagai Xiao Rou. Dia belum mengetahuinya sampai kemarin ketika dia tiba-tiba menyadari bahwa mungkin dia datang ke sini untuk menyelesaikan karma Tang Xi, untuk membiarkan mereka yang merindukannya melupakannya dan membiarkan mereka yang dia cintai untuk tinggal bersamanya.

Setelah memikirkannya untuk seluruh periode kelas, Tang Xi masih belum tahu mengapa dia begitu terganggu. Karena dia adalah Xiao Rou sekarang dan tidak bisa kembali ke Tang Xi untuk saat ini, maka dia seharusnya bertindak sebagai Xiao Rou. Tidak peduli siapa yang disukai Xiao Yao, dia hanya perlu menjadi saudara perempuan Xiao Yao.

Setelah mengatakan ini pada dirinya sendiri, Tang Xi menemukan bahwa dia merasa lega. Dia bisa berkonsentrasi pada isi kelas dan bahkan menyelesaikan beberapa soal matematika di papan tulis.

Waktu berlalu. Satu minggu kemudian, teman-teman sekelas Tang Xi menjadi terbiasa dengan wajahnya yang cantik dan berhenti menatapnya baik di dalam maupun setelah kelas. Dia merasa sangat lega.

He Wanning memanggilnya pada hari Jumat untuk memberi tahu dia bahwa perusahaan mereka secara resmi membatalkan kontrak dengan Xiao Jinning.

Pada hari Sabtu pagi, segera setelah Tang Xi bangun, dia dikelilingi oleh Xiao Sa dan Xiao Jing. Mereka bersikeras menemaninya ke Perusahaan OLS untuk menandatangani kontrak.

Tang Xi memandang mereka tanpa daya, berkata, "Aku hanya akan menandatangani kontrak. Apakah perlu membuat keributan seperti itu?"

Xiao Sa mengerutkan kening dan menjawab, "Apa maksudmu dengan 'hanya akan menandatangani kontrak'? Ini adalah kontrak senilai tiga juta Yuan! Rourou, ini ember emas pertamamu. Tentu saja kita akan menganggapnya serius, dan ini juga dukungan pertama yang Anda ambil dari Xiao Jinning, jadi kami harus menganggapnya serius! "