Relakan Saja

281 7 0
                                    

                                                                                                                    
"Apa dayaku bila seseorang bersedia menjagamu, apalagi dia adalah sahabat terbaikku. Dan sekarang tugasku hanyalah mengikhlaskanmu untuk bersamanya"

  Sampai dirumah, Firli tidak sadar bahwa orang tuanya masih berada di kota Palembang. Untungnya kunci rumah adalah Firli sendiri yang pegang.
  Firli sudah tak kuasa menahan kepedihan yang ia rasa sekarang.hatinya seakan-akan telah di tusuk oleh pisau belati yang baru saja diasah.
  "Geza..tega banget lo ngucapin rasa rindu itu kepada Tasha didepan gue,gue sakit za! Sakit!" Firli mengacak-acak alat kosmetiknya yang berjajaran di meja.
  Kini yang dirasakan Firli hanya sesak, tak ada kesenangan yang tumbuh dihari itu. Tadinya Firli pikir setelah mempertemukan Tasha dengan cowoknya, dia akan senang karena telah membuat Tasha terobati dari tekanan batinnya yang sangat mendalam. Akan tetapi semuanya malah berbanding terbalik, sekarang Firli hanya bisa merasakan kepedihan sendirian. Firli mencoba untuk memutar musik box yang ia punya, musik box itu pemberian Geza disaat Firli sedang marah dan kesal kepada Geza, dan Geza mengetahui bahwa Firli menyukai musik. Maka Geza pun memberikan musik box itu untuk menenangkan Firli.
  "Dulu, lo berikan musik box ini hanya untuk nenenagin hati gue, buat gue bisa tersenyum lagi, tapi sekarang gue hanya bisa menyanyikan lagu-lagu dari musik box ini tanpa kehadiran lo za!" isak Firli.

Tak pernah lepas kau dalam ingatanku
Tak pernah bisa aku melupakanmu
Ku jatuh cinta pada orang yang salah
Kau kekasih sahabatku
                 Reff: Rinduku ini bagaikan diujung hati
                          Cinta ini bagai ilusi yang tak bertepi
Cinta mengapa singgah dihatiku
Kau salah memilih tempat dan waktu
Tak tahan aku menahan rasa
Aku tersiksa
                           Cinta galau aku menimbang
                           Rasa aku atau sahabatku
                          Pantaskah ku abaikan
                           Hati yang menangis menginginkanmu
Ilusi Tak Bertepi—Hijau Daun

  Clak! Air mata jatuh begitu saja di pipi Firli, lagu itu sangat sesuai dengan pengalamannya kini. Firli hanya bisa menangisi hal yang membuat cintanya kini berujung ilusi tak bertepi
Kupikir kau adalah jodohku, tapi ternyata kau adalah jodoh orang yang kupinjam tuk sesaat Firli hanya bisa menahan rasa sakit sendiri tanpa ditemani,tanpa dikasihani, dan tanpa di peduli.
  Semua ini tidak pernah terfikirkan didalam otak Firli, semua terjadi begitu saja dan mengakhiri kisah cinta Firli yang kini hanya menyisakan rasa pahit dan nostalgia.
                                                                       ****
  Geza sangat khawatir dengan keadaan Firli saat ini, Geza sudah mencoba untuk menghubungi. Tapi ralat! Firli sudah lebih dulu untuk memblokir semua sosmed Geza, dan lebih parahnya lagi  nomor telephone Geza yang tak segan-segan Firli blokir.
  Geza dulunya memang begitu sangat sayang kepada Tasha, tapi sekian lama kemudian Firli datang mewarnai hidup Geza yang awalnya tersisa hitam putih. Geza sangat menyesal karena dia telah membuat Firli cemburu dan sakit hati dengan mengungkapkan rasa cinta dan sayang kepada Tasha didepan Firli pada waktu itu, padahal itu hanya sebuah pembalasan Geza kepada Firli karena tidak mengakui dia sebagai kekasihnya, Geza sangat menyesal atas semua sifat kekanak-kanakan itu.
  Geza berniat untuk pergi kerumah Firli, dia berharap Firli akan mema'afkannya dan mau menerima dia kembali didalam hidupnya.
  "Cha, dulu emang gua suka panggil lo Acha karena lo dulu adalah bagian didalam hidup gua. Tapi sekarang lo hanya sebatas mantan gua, dan gua gak sepantasnya lagi buat manggil lo dengan panggilan Acha." Geza tertunduk dihadapan Tasha
  "Nggak za, lo masih pantas manggil itu ke gue, karena gue masih sayang sama lo za." Tasha mengangkat wajah Geza agar tidak tertunduk.
  "Tapi, gua udah punya pengganti lo Tasha, please ngertiin gua." Geza merapatkan kedua tangannya didepan Tasha.
  Tasha hanya terdiam, ternyata yang dia kira selama ini hanyalah kesalahan yang sangat besar, menyakitkan, tentu Tasha merasakan akan hal itu. Sampai-sampai Tasha pingsan di pangkuan Geza secara mendadak membuat Geza menjadi khawatir dan langsung membawa Tasha ke rumah sakit terdekat. Tanpa berfikir panjang, Geza tidak membatalkan niatnya untuk pergi ke rumah FIrli, sambil memberitahu Firli bahwa Tasha masuk rumah sakit.
  Sampai dirumah Firli, Geza melihat pintu rumah Firli terbuka, ia khawatir akan terjadi sesuatu pada Firli. Rumah Firli berantakan, pecahan vas bunga berserakan dimana-mana, Geza mencurigai  bahwa telah terjadi perampokan di rumah Firli.
  "Firli!Fir! sayang, kamu dimana?" teriak Geza. Geza mendengar ada suara tangisan yang berasal dari kamar Firli. Ternyata suara itu adalah suara Firli yang sedang menangis sambil mendengarkan lagu Ilusi Tak Bertepi secara berulang-ulang pada musik box nya.
  "Sayang? Kamu kenapa?" Geza mencoba mengahampiri Firli. Firli hanya menangis tanpa membalas  tatapan mata dari Geza.
  "Sayang, dengarkan dulu penjelasan Geza, Geza Cuma sayang Firli, Geza Cuma cinta sama Firli" ucap Geza sembari mengelus-elus rambut Firli yang kini menjadi berantakan.
Kalau sayang, lo gak bakalan tega mengucapkan sayang,cinta,rindu waktu itu pada Tasha didepan Gue za! Lo tahu? Gue sakit semenjak itu!! Teriak Firli didalam hati menahan rasa perih yang dirasakannya saat itu.
  "Gue juga sayang sama lo za, tapi sebaiknya lo lupain gue aja, lo itu kekasih sahabat gue. lo juga cinta mati sama dia kan? Kejar dia, sekarang lo sudah tahu kalau dia masih hidup" isak Firli
  "Gua emang cinta mati sama dia! Tapi itu dulu! Dan akhirnya lo datang mewarnai hitam putihnya hidup gua! Lo mau gua kehilangan orang yang gua cintai lagi?!" Geza menekankan dengan nada yang sangat tinggi.
  Firli terdiam, dia tidak tahu harus membalas apa dari semua perkataan  Geza, akhirnya dia mempunyai satu perkataan tentang Tasha yang sepertinya sama sekali belum Geza ketahui.
  "Lo gak tahu za, Tasha itu punya penyakit kanker hati. Dia mengalami penyakit itu karena dia cinta mati sama lo za! Jadi gue mohon sama lo jangan tinggalin dia! Soal sakitnya gue, lo gak usah fikirin, ini urusan gue sendiri!" Firli menjawab dengan volume nada melebihi dari Geza.
  "Jadi, Tasha punya penyakit kanker hati? Pantesan dia pingsan tadi di rumah gua" ucap Geza dengan wajah polos.
  "Apa? Lo apain dia! Kasihan dia za, kok lo baru ngomong sekarang sih?!" Firli terkaget, ia langsung berlari keluar rumah untuk mencari taksi.
  "Gua Cuma mengungkapkan rasa sesungguhnya yang berasal dari hati terdalam gua Fir! Nah lo mau kemana?!" tanya Geza
  "Mau ke Tasha lah! Dasar bego!" sentak Firli sedikit menoleh kebelakang sebentar.
  "Naik apa?"
  "Naik taksi!"
  "Sama gua aja yuk?!" Geza menarik tangan Firli.
  "Nggak usah! makasih!" Firli menghentak tangan Geza.
  "Emangnya lo tahu rumah sakitnya dimana?" Geza tersenyum miring.
Firli menarik nafas dalam-dalam, kali ini dia terpaksa harus pergi bersama Geza, demi mengetahui keadaan Tasha di rumah sakit.

The Love Triangle💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang