Kok Cemburu?

470 13 0
                                    

                                                                                                                      
"Hujan tak pernah tau membasahi apa, tapi air mata tau ia jatuh untuk siapa"

Kali ini Firli membuka matanya dengan rasa tidak seperti biasanya, sekarang Firli bangun tanpa rasa semangat sedikitpun. Firli yang biasanya bersemangat mengawali hari karena akan ketemu sama Geza, dan kali ini jauh berbeda setelah Firli mendengarkan curhatan Geza di hari kemarin.
  Males,ngantuk,resah,gelisah, yang kini melanda hati Firli. Meskipun Firli melihat arah jarum jam sudah menunjukkan jam 04.45 WIB. Saking malesnya, dia bangun sambil jalan ngesot menuju WC untuk ambil air wudhu.
  Selesai shalat subuh, Firli berbaring kembali diatas ranjangnya sambil menarik selimut. "Tuk-tuk-tuk-tuk " Suara ketukan pintu kamar Firli membuat Firli terbangun kembali dan membuka pintunya.
  "Mamah?apa mah?" Tanya Firli pada mamanya yang mengetuk pintu kamar Firli.
  "Loh, kok apa,lihat tuh sudah jam tujuh pas! Kamu udah kesiangan sekolah!" bentak mama Firli .
  "Ah males mah! Aku lagi males sekolah!" seru Firli sambil melanjutkan tidurnya.
  "Eh kamu kenapa? Jangan bilang kamu males sekolah karena diputusin sama pacar kamu yang kemaren datang kesini?!" cibir mamanya Firli.
"Pacar? Bukan mah,dia bukan pacarnya Firli! Dia hanya kakak kelas Firli sekaligus jadi temen curhatnya Firli, mama suka ngaco deh." Jawab Firli ketus.
  "Temen apa demen?" goda mamanya Firli.​
  Dua-duanya lah mah.. Jawab Firli didalam hati.
  Mamanya Firli hanya bisa menggelengkan kepala melihat perubahan sikap Firli yang sangat malas kali ini.
  Firli membuka akun facebooknya, ternyata banyak cowo-cowo gatel yang sudah mempunyai pasangan masing-masing tapi berusaha untuk bisa chatingan sama Firli. Tapi, semua itu Firli hiraukan, yang Firli inginkan kali ini hanyalah Geza,Geza,dan Geza! tidak ada yang lain diinginkannya, Firli penasaran akan mantan Geza yang sangat Geza sayangi sampai saat ini meskipun dia sudah mengetahui mantannya udah meninggal.
  Firli terus memperhatikan postingan foto Geza dan mantannya itu, sampai-sampai Firli teringat bahwa mantan si Geza mirip sama temannya Firli waktu duduk di bangku SD dulu.
  Tidak! Ini bukan sahabat SD ku, wajahnya memang mirip! Tapi namanya bukan Acha! Dan kalau juga ini adalah sahabat baik gue, gue juga bakalan sedih banget karena baru sekarang gue mengetahuinya, dia itu sahabat yang sangat berjasa dikehidupan gue. Gumam Firli didalam hatinya.
  Firli dari pertama kenal sama Geza sampai sekarang masih merasa heran dan penasaran, mengapa mantan Geza begitu mirip dengan sahabat SD nya?. Firli terus meyakinkan dirinya bahwa semua ini hanya mirip saja,dan Firli berusaha menenangkan diri dengan mengambil segelas kopi susu yang sudah disediakan bi Ianda, pembantu dirumahnya yang sudah Firli anggap sebagai keluarga sendiri. Tak lama dari itu, notifikasi WA dari Geza membuat Firli jadi kaget, dan secara spontan menyemburkan kopi ke layar Handphone.
Geza: P
Firli: Iya apa?J
Geza: Lo gak sekolah ya?
Firli: iya heheJ
Geza: Samaan dong kita :v
Firli: lo gak sekolah juga?
Geza: Iya, pantesan gua males sekolah, ternyata orang yang nyemangatin guenya gak ada J
  Pesan Geza hanya dilihat, Firli menjadi bingung mau jawab apa.. sungguh,kata-kata itu membuat hidung Firli menjadi terbang.
Geza: kok Cuma dilihat yang?
Lagi-lagi Geza membuat pipinya memerah, Sebenarnya apasih maksud Geza? yang?! What dia panggil gue yang?!!!! Teriak Firli didalam hatinya sambil melotot kearah layar hp.
Geza: Eh sorry typo wkwkwkwk :v
  Gila! Benar-benar gila! Geza seakan-akan telah membuat Firli terbang keatas awan lalu menjatuhkannya kedasar jurang paling dalam didunia! Sungguh menyakitkan, ternyata kegeeran lebih menyakitkan daripada ditusuk duri tajam.
Firli: Haha... iya gue tahu kok daritadi juga, pastilah elo berchanda kan? Maklumlah elo kan
        orang yang gagal move on, Oops!:v"
Geza: Nah itu elu tahuL
  Bodoh! Kata-kata itu terketik tanpa ada komando dari otak Firli, Firli merasa bahwa dia telah menghancurkan perasaannya dengan pesannya sendiri, karena gara-gara itulah Firli jadi nyesek setelah mendapatkan jawaban dari Geza yang sangat menusuk-nusuk hatinya, seharusnya jangan terlalu polos, emangsih menjadi anak yang terlalu polos itu sangat tidak enak.
  Sudahlah tak perlu di balas! Kesel gue ke si Geza! cibir Firli sambil melempar Handphone-nya keatas ranjang tidurnya.
  Hiks, kok gue dari kemaren ampe sekarang nyesek mulu ya? isak Firli sambil meremas-remas boneka spongebob pemberian mantannya. Oh iya, kok ini boneka masih gue simpan ya? kaya yang belum move on aja! Sorry ya tan, gue udah move on sama lu!​Firli menendang boneka yang tak bersalah itu dari tempat tidurnya.
  Tiba-tiba Handphone Firli berdering, tanda ada yang memanggil, ternyata penggilan itu berasal dari Geza.
  Hah Geza? mau apaan sih ni anak?! Mau curhat tentang mantan lu lagi? Nyesek gue za, nyesek! Teriak batin Firli.
  Firli sengaja mendiamkan  Handphonenya untuk tetap berdering, namun rasa penasaran Firli mengalahkan rasa gengsinya, Firli langsung mengangkat telephone dari Geza.
  "Hallo?.."
  "Firli nya ada?"
  "Iya ini gue za, masa orang lain sih.. ini nomor handphone gue bukan nomor telephone rumah" Firli sedikit kesal.
  "Oh iya hahaha,, gua ngerasa ada didalam film"
  "Terserah lu, gue gak peduli" Firli cemberut
  "Ciee marah, bechanda kok..gua mau ngomong sama lu"
  "Ngomong paan?"
  "Nanti aja gua mohon jam tiga sore elu datang ke taman kota ya, gua nanti nunggu lo disana"
  "Ta..tapi.." tuttt.. panggilanpun terputus, Geza memutuskan panggilan tanpa mendapatkan jawaban dari Firli untuk setuju atau tidak, perlakuan Geza yang seperti ini seakan-akan Geza akan menyampaikan hal yang sangat penting dan memaksa Firli untuk datang.
  Mau cowo ini apasih? Bodo amat! Buat apa gue menuruti perintahnya, emang dia raja apa? Ihh sebel gue! lagian pasti tentang mantannya yang bakalan dia omongin ke gue, nyatanya gue hanya pelampiasan dia doang! tempat curhat dia doang! Keluh Firli sambil menghembuskan nafas kencang.
  Firli terus mondar-mandir kesana-kemari untuk menenangkan hati dan juga fikirannya, yang dirasakan Firli sekarang hanyalah bimbang. Firli bingung dia harus datang atau tidak, kalau datang pasti Firli bakalan nyesek lagi karena curhatan Geza tentang mantan terindahnya, padahalkan Geza bukan siapa-siapanya Firli. Kalau tidak datang, Firli penasaran Geza mau bicara tentang apa.
  Aaaghh! Capek hati gue! padahal ini hati gak lari-lari Amuk kesal Firli. Cowo yang satu ini begitu membingungkan untuk Firli, dia hanya sahabat tapi serasa kekasih. Jadi Firli merasa kekasih yang tidak dihargai, padahal belum jadian.
                                                                         ****
  Di kursi taman, sudah tampak Geza yang sedang menunggu Firli. Firli berusaha menenangkan diri dengan menghembuskan nafas berkali-kali.
  "Eh Firli, sudah disini? Terimakasih sudah mau datang" ucap Geza
  "i-iya sama-sama"jawab Firli
  "Gua mau curhat sama lo, tentang orang yang gua cintai"
Tuh, pasti kan! Sudah gue duga! Geza pasti curhat yang bakalan bikin gue nyesek lagi. Mau lo apa sih za? Lo mau bikin gue nyesek lagi? Apa lo Cuma nganggap gue sebagai pelampiasan saja? Apa gue nya aja yang terlalu bodoh?! Gerutu Firli di dalam hati
  Firli hanya terdiam, tak ada sepatah kata pun ia ucapkan. Angin bertiupan sangat kencang, seakan-akan ikut merasakan kemurkaan yang dirasakan di dalam hati Firli saat itu, Geza heran dengan sikap Firli yang tiba-tiba bersikap dingin kepadanya.
  "Lo kok diem aja sih Fir? Ngomong dong, gue mau curhat.. jangan pake mimik wajah, gue gak ngerti" Geza menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali
  "ya terus? Tinggal ngomong aja kali, gak usah gue jawab! Gue tinggal dengerin lo aja" Firli sedikit cemberut
Yaiyailah gue Cuma tinggal dengerin lo aja, meskipun itu bakalan sangat nyesek buat gue. tambah Firli di dalam hati.
  Firli merasa bahwa penderitaannya akan segera dimulai kembali. Rasa canggung menghiasi perasaan Firli saat itu, Firli merasa akan jatuh sakit bertahun-tahun setelah mendengar curhatan dari Geza kali ini.
  "Lo tau gak Fir, gua sekarang lagi suka sama orang yang cantik dan baik hati?" Tanya Geza
Kenapa lo nanya sama gue? tanya Firli didalam hati. Firli berpura-pura melihat jam tangannya berkali-kali dengan tujuan mau pergi dan memotong pembicaraan Geza yang beralasan bahwa dia sudah terlambat untuk pergi ke rumah temannya yang sedang berulang tahun.
  "Aduh! Kayaknya gue udah terlambat banget nih buat pergi ke ultah temen gue, gue duluan ya?!" Firli mencoba memotong pembicaraan Geza
Geza menatap Firli dengan tatapan sinis, Firli merasa kesal kepada Geza saat itu. Terus mau lo apa sih za! Gue gak ngerti! Apa hubungannya gue sama orang yang lo cintai itu? Kenapa mesti penting banget dicurhatin sama gue?! Geram Firli didalam hati.
  Firli melangkahkan kaki untuk pergi meninggalkan Geza, akan tetapi Geza menahan Firli dengan menarik tangan kanannya.
  "Tunggu dulu Fir! Dengerin dulu, baru lo bisa pergi sesuka hati lo" seru Geza
Bussett! Kali ini Geza membuat hati Firli jadi panas,suhu  panasnya seakan akan mencapai 3600C. Firli sangat kesal terhadap Geza,sampai-sampai amarahnya hampir terluapkan.
  "Terus mau lo apa hah?!" sentak Firli dihadapan Geza (hujan lokal)
  "Santai aja kali..kenapa lo jadi sensi sih?!"
Gila! Hampir saja Firli meluapkan rasa cemburunya terhadap cewek yang suka di ceritain si Geza. Sambil menghela nafas panjang, Firli dengan santainya menjawab pertanyaan Geza.
  "Iya! Emangnya siapa maksud lo itu?!"  Firli berusaha menahan nafsu amarahnya yang sedang naik.
  "Cewek itu adalah orang yang sedang  berbicara sama gua, duduk sama gua, di taman ini, di kursi ini berduaan, dan orang yang baru saja ngamuk-ngamuk sama gua, padahal gua sayang sama dia, mungkin.. dia nggak sayang sama gua" ucap Geza
  Sumpah demi kucing,gajah,cacing,tikus,kodok,cicak,ayam,dan hewan lain-lain. Hati Firli merasa terbang di angkasa. Mimpi indah apa gue semalem? Tanya Firli didalam hati seakan tak percaya apa yang telah dialaminya kini, Akan tetapi, ekspresi Firli yang seperti itu berubah ketika Firli melihat Geza beranjak pergi meninggalkan Firli tanpa pamit.
  "Lo mau kemana za? Apa tadi cuma latihan doang buat calon pacar kamu nanti?!" Teriak Firli membuat Geza terhenti dari langkahnya
  "Ini bukan latihan, gua hanya pecundang yang terbiasa mencintai satu wanita yang tidak percaya akan kesetiaannya gua, keseriusan gua, gua udah dewasa! Gua gak mungkin permainkan perasaan orang! Apalagi orang itu adalah orang yang gua sayang.." Geza melanjutkan langkahnya.
  Firli bingung harus bicara dan berbuat apa, sedangkan dengan sikap Geza yang membingungkan, entah apa yang diinginkan Geza saat itu. Firli hanya bisa menghela nafas berkali-kali dan mencoba memanggil Geza kembali untuk mendengarkan penjelasan dari Firli.
  "Bukan lo yang pecundang! Tapi gue yang bodoh! Gue cinta sama orang yang sama sekali belum move on dari mantannya, dan orang yang gue cintai itu hobi banget curhat tentang mantannya sama gue! tapi gue? walaupun gue nyesek dengerin curhatan itu, tapi gue gak mau orang yang gue cintai harus menahan batinnya sendirian" Teriak Firli kepada Geza.
   Geza terdiam,terhenti dari langkah kakinya, dia menengok kebelakang mengarah kepada Firli, Hening, semua hening, tak ada suara sekecil apapun. Memang, Geza masih belum bisa move on dari mantannya sampai saat ini, akan tetapi disisi lain dia sudah mencintai sosok perempuan yang sederhana,dan yang selalu mengerti akan perasaan Geza setiap detik, yaitu Firli. Dengan ucapan Firli saat  itu seakan-akan menjadi  perekat yang membuat mulut Geza tertutup rapat tidak bisa bicara. Geza bingung harus menjawab apa, jika menjawab dia sudah move on dari mantannya, tapi kenyataannya belum, jika dia meninggalkan Firli sendirian, tapi dia sayang. Memang, cinta itu membuat setiap orang jadi bodoh!.
   "Tuhkan, lo gak bisa jawab! Gapapa, dari keheninganmu itu sudah memberikan gue satu jawaban, yaitu lo belum bisa move on dari mantan lo. Kalo lo beneran sayang sama gue dan kepingin mendapatkan penuh cinta dari gue, gue akan terima, asalkan nanti setelah lo bisa move on dari mantan lo itu sepenuhnya, karena gue gak mau diberi hati hanya setengahnya saja, maaf" Firli meninggalkan Geza sambil berusaha menenangkan diri.
  Tunggu Fir tunggu! Jangan tinggalin gua Fir! Gua sayang sama lo. Teriak Geza didalam hati.


The Love Triangle💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang