Status Sudah Jadian

353 8 0
                                    

  
"Cinta adalah perasaan aneh! Kau tak paham apa yang sedang terjadi padamu saat kau sedang mengalaminya."

Firli masih belum bisa menyangka bahwa ternyata dia sekarang sudah memiliki status hubungan pacaran dengan Geza, cowo yang dia puja-puja dan dia inginkan selama ini.
  Kok bisa ya si Geza suka sama gue? Kan dia masih belum bisa move on dari mantannya itu? Firli bertanya-tanya pada dirinya sendiri,meskipun dirinya sekarang merasakan sangat senang karena telah berhasil mecuri hatinya Geza. tetapi disisi lain dia heran,kok bisa secepat itu Geza membukakan hatinya untuk yang lain?padahalkan baru hari sebelumnya Geza cerita kalau dia masih sayang sama mantannya.kok mudah Geza jatuh cinta kembali,bukankah dia memiliki rasa cinta yang sangat besar terhadap mantannya?menurut Firli mungkin semua cowo kayak gitu, mudah melupakan dan mudah mencintai.
  Memang benar,cinta itu perasaan yang sangat aneh ya! maki Firli pada diri sendiri.Firli buru-buru membuka aplikasi WhatsApp nya sekadar untuk menunggu notifikasi pesan dari pacar barunya itu.
Geza: Good morning sayang:*
  Dan notifikasi yang Firli tunggu-tunggupun telah datang,betapa hati Firli sangat senang karena baru pertama kali dia sekarang mendapat ucapan selamat pagi sekaligus dipanggil sayang oleh Geza,cowo yang sangat dicintainya.
Firli: Good morning kembali sayang:*
Geza: Kamu lagi ngapain sekarang?:*
Firli: Gue lagi duduk aja nih sendirian.
Geza: Jangan duduk sendirian dong berat, kamu gak akan kuat,mending kita duduk berdua aja 
         sambil lempar-lemparan  gombal,walaupun menurut kamu recehan:*
Firli: Sumpah gue mau terbang nih wkwkwk:*
Geza: Terbang? Jangan,nanti jatuh sayang:* kalau kamu jatuh,siapa lagi yang bakalan nemenin
          abang?:*
Firli: Kan bisa lo tangkap kalo gue jatuh:*
Geza: Ah si eneng, susah banget diajak romantisnyaL
Firli: Canda bang,canda;*
Geza: Makin sayang deh sama eneng:* apalagi kalau mau jalan bareng sama abang sekarang;*
Firli: iya, pake emot [:*]
Geza: Ribet banget sih neng ah:* oke sekarang abang jemput ke rumah eneng sayang ya?:*
         sampai ketemu dirumahmu:*
  Firli hampir lupa bahwa dirinya sedari tadi belum mandi, karena dia terlalu sibuk memainkan Handphone-nya hanya untuk chatingan sama Geza.
Buusseetttt!!! mana gue belum mandi lagi, bisa-bisa nanti gue diejek sama si Geza! ucap Firli kaget.
  Firli langsung berlari menuju WC untuk mandi. tak lama kemudian, suara motor Geza sudah terdengar. Firli mempercepat mandinya agar Geza tidak sempat melihat bahwa Firli baru saja mandi. Tapi semua yang diinginkan Firli berbanding terbalik, ternyata Geza sudah ada di ruang tamu menunggu Firli selesai mandi.
  "Eh pacar barunya abang baru mandi ya?" seru Geza menghentikan langkah Firli menuju kamarnya, Firli hanya bisa menahan rasa malunya dengan senyuman.
  "Iya, tunggu dulu ya! aku mau pakai baju dulu" ucap Firli sambil menuju ke kamarnya.
Selesai memakai baju, Firli berhenti sejenak didepan pintu dan menarik napas dalam-dalam. Seketika dia melihat kembali baju yang ia pakai,apakah cocok untuk kencan pertamanya atau tidak? Tapi Firli menghiraukannya, meskipun pakaian itu tidak begitu WAW kelihatannya, Firli fine-fine aja dalam berpakaian, karena dia adalah tipe cewe yang tidak suka ribet dalam hal berpakaian.
  Firli meninggalkan kamarnya dan menghampiri Geza yang tengah duduk bersantai di ruang tamu ditemani mamanya Firli.
  Geza terkejut melihat penampilan Firli, dengan wajahnya yang begitu cantik dan ditambah lagi pakaian yang ia kenakan sangat cocok untuk dipakai Firli, sehingga tidak perlu berpakaian ribet seperti biasanya cewe yang lain ketika mau berkencan,apalagi kencan pertama.
  "Cantik banget kamu hari ini." Goda Geza. membuat hati Firli berbunga-bunga dan membuat Firli menjadi tersipu malu karena telah mendapat pujian dari Geza. Rona merah di pipi Firli terlihat sangat jelas dimata Geza.
  Sejujurnya,Firli tidak pernah bertingkah seperti ini ketika dapat pujian dari siapapun, berbeda halnya dengan Geza, Geza adalah orang yang begitu aneh dimata Firli. Karena dia slalu ada dalam fikiran Firli ketika Firli terbangun di pagi hari sampai Firli tertidur kembali.
  Sungguh,ini adalah hari minggu paling terindah diantara hari minggu-minggu yang sebelumnya didalam hidup Firli. Minggu ini Firli bisa jalan sama Geza dengan status yang berbeda dari yang sebelumnya,dan bukan hanya sebatas teman curhatan Geza saja.
                                                                      ****
  Minggu berlalu begitu cepat,tak terasa hari sudah berganti menjadi pagi. Firli mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah dengan Geza, Firli hari ini lebih semangat untuk pergi ke sekolah.
  "Arrrrggghhhh..pasti temen-temen gue yang rempong, sekarang ributan pengen dikasih PJ, tapi gapapa lah, yang penting sekarang gue punya abang Geza." gumam Firli sambil membereskan buku-buku kedalam tas sekolah nya.
  Akhirnya suara motor Geza sudah terdengar, itu artinya Geza sudah ada di depan pagar rumah Firli.
  "Sebentar bang..eneng bentar lagi siap nih!" teriak Firli
  "Cepet neng, keburu kesiangan nih" jawab Geza berteriak
  Firli buru-buru keluar rumah untuk menghampiri Geza, sampai-sampai dia lupa bawa dompet uang hasil dia kumpulkan dan lupa meminta uang saku kepada mamanya.
  Sampai disekolah, ternyata dugaan Firli memang benar, teman-teman rempongnya yang bernama Rezti,Karani,dan Suci sudah menunggu kedatangan Firli didepan pintu kelas.
  "Cie..cie..ada yang punya status baru niee.." seru teman-teman Firli serentak menghentikan langkahnya.
  "PJ ya? pasti minta PJ." Tanya Firli dengan nada ringan
  "Ah elo, kita mau ngucapin selamat dulu buat elo, nah setelah itu baru minta PJ biar afdhol." Jawab Suci sambil nyengir nada kuda.
  "Hmm makasih guys, tuh kan bener. Iya deh nanti pas istirahat aja gue traktir kalian bertiga makan bakso di kantin." Firli tersenyum pasta gigi.
  "Makasih Fir, kamu memang sahabat sejati aku." Serentak mereka bertiga menjawab dengan nada di cengkok-cengkok.
                                                                        ****
  Lonceng bel telah berbunyi, itu tandanya jam istirahat sudah tiba. Rezti,Karani,dan Suci langsung menghampiri Firli untuk mengajaknya ke kantin.
  "Ayo kita ke kantin." Rezti tersenyum miring kearah Firli.
  "Iya..iya..pasti gue traktir kok, kan gue udah janji." Firli mengangguk.
  Firli pergi menuju ke kantin bersama teman-temannya itu, Firli sangat bangga mempunyai teman seperti mereka yang slalu ada disaat Firli senang maupun susah, Rempong dalam hal Pajak Jadian sahabatnya? Itu sudah menjadi tradisi dalam persahabatan Firli dengan mereka. Namun terkadang Firli merasa mengapa dia mempunyai teman yang suka berperilaku sangat konyol seperti Rezti,Karani, dan Suci? Tetapi sama sekali  Firli tidak terbawa masalah terhadap itu semua, karena bagi Firli akan lebih baik jika memiliki teman yang konyol daripada memiliki teman yang bermuka dua.
  Mereka duduk di kursi masing-masing yang terdapat di kantin. Sambil menunggu pesanan datang, mereka berbincang-bincang terlebih dahulu.
  "Eh elo Fir, awalnya dari apa sih? kok elo sama Geza bisa jadian dengan waktu yang sangat singkat?" Tanya Karani terheran-heran.
  "Iya tuh Fir, padahal Geza selama ini banyak cewe yang ngejar, tapi Geza awal-awalnya susah move on dari mantannya yang sudah mati." Tambah Rezti.
  "Gue gak tahu, pokoknya dia datang bantuin gue waktu itu pas lagi gue butuh bantuan banget. Entahlah, mungkin ini semua sudah menjadi takdir." Jawab Firli pelan.
  "Oh gitu ya, elo beruntung dong dapet cowok yang baik, ganteng, tenar, setia, kaya Geza,dan lo sekarang berhasil dapetin hatinya Geza, gue salut sama lo Fir!" ucap Karani sembari menepuk bahu kanan Firli.
  Firli hanya tersenyum. Firli merasa sangat beruntung punya sahabat seperti mereka yang selalu mendukung Firli dalam hal percintaan. Semua ucapan dari teman-temannya membuat hati Firli menjadi lega dan merasa terharu.
  "Ini pesanannya." Pedagang kantin mengagetkan Firli dan teman-temannya yang tengah berbincang-bincang. Tanpa melanjutkan bicara, mereka langsung memakan bakso itu dengan cepat, entah mereka kelaparan atau baksonya yang terlalu enak, karena mereka makan terlihat seperti singa yang lapar selama satu tahun.
  Selesai makan, teman-teman Firli merasa sangat puas ditambah kenyang dan merasa bakso itu sangat enak dibanding bakso-bakso dihari yang sebelumnya, padahal penjualnya itu-itu aja. Yaiyalah, mereka merasakan semua itu karena kali ini mereka makan dengan gratis tanpa dipungut biaya, pasti yang gratis slalu enak bukan?
  "Alhamdulillah, akhirnya bakso ini habis juga." Suci mengakhiri makan enaknya yang gratis.
  Uhuk! uhukk! Batuk buatan dari Rezti dan Karani seolah-olah memberi kode kepada Firli bahwa makanan yang dimakan mereka sudah siap untuk dibayar oleh Firli.
  "Iya..iya.. gue pasti bayar kok, tunggu dulu" Firli mengoreh-ngoreh sakunya untuk mencari uang.
  "Aduh!" Firli terkaget.
  "Ada apa Fir?!" serentak teman-teman Firli bertanya.
  "Uang saku gue ketinggalan di rumah!"
  "Lo bercanda kan Fir? Haha gue tahu" Karani mengangkat salah satu alisnya.
  "Enggak ih.. gue seriusan nih"
  "Terus? Siapa yang bayarin bakso kita?! Kita kan sengaja gak minta uang saku agar maksa minta PJ ke elo Fir!" sahut Rezti dengan ekspresi cemas
  "Ya terus? Gue emang sengaja gak bawa uang gitu?!" Firli setengah mengamuk.
Firli,Rezti,Karani,dan Suci akhirnya saling debat di kantin itu sehingga mereka menjadi pusat perhatian seisi kantin sekolah tanpa mereka sadari.
  "Eh, ada apa ini ribut-ribut?!" Firli dan teman-temannya dikagetkan oleh suara Geza, sehingga pertengkaran mereka terhenti.
  "Gini nih kak, tadi gue, Rezti, Suci minta PJ sama Firli. Firli ngajak kita makan bakso, dan kita sengaja gak bawa uang saku karena kita sudah berencana mau maksa Firli buat kasih kita PJ" Karani menjelaskan.
  "Oh soal itu? Ribet amat!" Geza mengeluarkan uang dari saku celananya, dan membayar bakso yang baru saja Firli dan teman-temannya makan.
  "Lain kali, kalo minta soal PJ, gausah ribut-ribut kaya tadi, malu dilihatin orang seperti anak kecil saja." cibir Geza.
Firli merasa malu terhadap teman-temannya, karena dia sendiri yang menjanjikan,tapi malah Geza yang membayarnya dan memarahi mereka.
  "Loh, kok pada ngelihatin sih?! bubar!! bubar!!" Rezti mengamuk kepada seluruh siswa dikantin itu yang sedari tadi memperhatikan mereka.
Tak terasa bel masuk sudah berbunyi dan dengan sangat singkat datang kembali bel yang sangat disukai semua murid-murid, yaitu bel pulang tentunya.

The Love Triangle💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang